Info Kesehatan
Selasa, 27 Februari 2024
3 Tips Menghadapi Lansia dengan Gangguan Mental
Gangguan mental merupakan berbagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan perilaku seseorang. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk juga pada lansia.
Gangguan mental pada lansia bisa berupa kecemasan, demensia, dan yang paling sering terjadi adalah depresi. Bahkan prevalensi depresi pada usia lanjut mencapai 31% atau 1 dari 7 orang. Selain gangguan tersebut, banyak lansia juga menderita gangguan tidur dan perilaku, kemunduran kognitif, maupun stres akibat gangguan fisik atau pasca trauma.
Gangguan mental pada lansia ini memiliki dampak yang merugikan pada kualitas hidup mereka. Dan jika tidak ditangani, kondisi tersebut dapat menjadi masalah yang lebih serius dan bisa menghambat fungsi sosial untuk orang-orang di sekitarnya. Untuk itu, berikut kami telah merangkum tips-tips menghadapi lansia dengan gangguan mental yang perlu diperhatikan terutama oleh keluarga pasien.
Apabila Anda membutuhkan bantuan dalam merawat lansia dengan gangguan mental untuk menjalani aktivitas sehari-hari, perawat homecare profesional Kavacare siap membantu Anda. Hubungi layanan home care Kavacare melalui WhatsApp di nomor 0811-1446-777 untuk mulai berkonsultasi dengan dokter atau menggunakan jasa perawat lansia.
Gejala Umum Gangguan Mental pada Lansia
Gangguan mental bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari kelompok usia anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Penyebabnya bisa berbeda-beda, tetapi cenderung saling terkait. Untuk lansia sendiri, umumnya risiko gangguan mental meningkatkan karena faktor umum berikut ini:
- Kondisi dan penyakit kronis. Lansia dengan kondisi dan penyakit kronis seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, penyakit alzheimer, dan penurunan kognitif memiliki tingkat depresi lebih tinggi dibandingkan mereka yang sehat.
- Peristiwa tertentu. Orang lanjut usia juga lebih mungkin mengalami peristiwa seperti kehilangan, atau penurunan status sosial ekonomi seiring dengan pensiun. Hal ini dapat mengakibatkan isolasi, kesepian, atau tekanan psikologis pada lansia.
Salah satu tantangan yang muncul dalam mengidentifikasi dan merawat masalah kesehatan mental pada lansia adalah fakta bahwa lansia lebih sering melaporkan gejala fisik daripada keluhan psikiatri. Bahkan, banyak diantara lansia mungkin tidak menyadari adanya masalah kesehatan mental dalam diri mereka sendiri.
- Memang, bahwa seiring dengan proses penuaan, beberapa perubahan alami dapat terjadi. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda perubahan atau gejala berikut pada orang yang Anda kasihi yang sudah mencapai usia lanjut, maka hal ini bisa menjadi indikasi sesuatu yang memerlukan perhatian lebih serius.
- Kesulitan Merawat Diri: Ketika Anda melihat orang terkasih yang sudah mencapai usia lanjut mengalami perubahan drastis dalam penampilan atau berpakaian yang kurang rapi, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mungkin kesulitan merawat diri mereka sendiri dengan baik. Masalah dalam merawat kebersihan rumah juga bisa menunjukkan penurunan kemampuan untuk mengatasi tugas-tugas sehari-hari.
- Kesulitan Memahami Situasi dan Pengambilan Keputusan: Kebingungan yang berkelanjutan, disorientasi, atau kesulitan dalam memahami situasi dan pengambilan keputusan dapat menandakan adanya masalah kognitif atau masalah kesehatan mental yang perlu ditangani dengan serius.
- Perubahan Nafsu Makan: Perubahan nafsu makan, baik peningkatan maupun penurunan yang signifikan dapat disebabkan oleh depresi yang pada gilirannya mengakibatkan malnutrisi, dan gizi buruk serta membuat orang lanjut usia rentan mengalami gangguan mental.
- Perasaan Bersalah dan Tidak Berdaya: Merasa bersalah, tidak berdaya atau tidak berguna, dan tidak berharga, atau hingga memiliki pikiran ingin mati atau bunuh diri juga menjadi tanda-tanda depresi yang serius.
- Gangguan Daya Ingat: Gangguan memori atau daya ingat, terutama jika terkait dengan ingatan terbaru atau jangka pendek dapat menunjukkan adanya gangguan kognitif seperti demensia.
- Masalah Fisik yang Tidak Dapat Dijelaskan: Beberapa masalah fisik seperti nyeri, sembelit, dll yang tidak memiliki penyebab yang jelas dapat terkait dengan masalah kesehatan mental. Ini bisa menjadi tanda bahwa perlu dilakukan penilaian kesehatan mental pada lansia.
- Penarikan Diri: Gejala gangguan mental pada lansia selanjutnya yaitu penarikan diri dari sosial atau kehilangan minat pada aktivitas yang dahulu mereka nikmati. Ini bisa menunjukkan depresi, kecemasan atau masalah kesehatan mental lainnya.
- Masalah Dengan Penghitungan: Kesulitan dalam mengelola keuangan atau berurusan dengan angka-angka bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental atau gangguan kognitif yang mempengaruhi kemampuan lansia dalam membuat keputusan finansial yang bijaksana.
- Rasa Lelah dan Hilang Energi yang Tidak Bisa Dijelaskan: Tanda-tanda adanya gangguan mental pada lansia yang juga perlu dicermati adalah ketika mereka merasa kelelahan secara terus-menerus tanpa penyebab yang jelas, kehilangan energi yang tiba-tiba, atau mengalami perubahan pola tidur.
Langkah-langkah Menghadapi Lansia dengan Gangguan Mental
Dan berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi lansia dengan gangguan mental.
1. Konsultasikan Kepada Dokter
Apabila orang terkasih Anda yang sudah mencapai usia lanjut memiliki gejala gangguan mental seperti yang telah disebutkan, ada baiknya segera periksakan ke dokter. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar dan memastikan kesehatannya tetap terjaga.
Sampaikan juga kepada dokter jika ia sedang mengonsumsi obat-obatan. Tanyakan apakah obat-obatan yang ia konsumsi mungkin menjadi penyebabnya. Terkadang, kombinasi tertentu dari obat-obatan dapat menyebabkan tingkat energi rendah dan kelelahan.
Dokter memiliki pengetahuan tentang riwayat medis dan obat-obatan yang digunakan oleh pasien, dan mereka dapat merekomendasikan tes dan spesialis yang dibutuhkan untuk menilai masalah tersebut.
2. Bangun Komunikasi Terbuka
Ambil inisiatif untuk berbicara dengan orang terkasih yang mengalami gangguan mental tentang perasaan mereka. Berikan dukungan yang tulus dan dengarkan dengan penuh perhatian. Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti apakah ada sesuatu yang membuatnya merasa cemas atau sedih, atau apakah ia merasa sangat lelah atau stres.
Seringkali, seseorang hanya ingin didengar secara apa adanya dan membutuhkan tempat yang benar-benar nyaman untuk mengungkapkan segala keluh kesah atau sekedar bercerita.
3. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Salah satu langkah penting lainnya dalam menghadapi lansia dengan gangguan mental adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan lansia. Ini dapat termasuk menyediakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi mereka, serta mempromosikan serta mendampingi mereka untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, aktivitas fisik dan tidur yang cukup.
Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi lansia sangat penting bagi kesejahteraan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Medical Assistance kami siap bantu:
- Prevalence and Determinants of Depression Among Old Age. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC868462. Diakses 6 September 2023.
- Seniors and Mental Health. https://www3.paho.org/hq/index.php?option=com_content&view=article&id=9877:seniors-mental-health&Itemid=0&lang=en#gsc.tab=0. Diakses 6 September 2023.
- Early Signs and Symptoms of Elderly Mental Health Issues. https://www.aplaceformom.com/caregiver-resources/articles/mental-illness. Diakses 6 September 2023.
- What to Know About Mental Health in Older Adults. https://www.webmd.com/healthy-aging/mental-health-in-older-adults. Diakses 6 September 2023.
Nilai Artikel Ini