botox, filler, linksehat, kavacare

Selasa, 19 September 2023

4 Perbedaan Botox dan Filler

Botox dan filler adalah 2 jenis perawatan kesehatan yang tidak asing. Anda mungkin mengetahui 2 prosedur ini sebagai prosedur kosmetik. Baik botox maupun filler memang termasuk prosedur kosmetik yang banyak dilakukan. Keduanya juga digunakan dalam prosedur tanpa pembedahan. Akan tetapi terdapat perbedaan botox dan filler yang perlu Anda ketahui.

Jika Anda hendak mendapatkan prosedur botox maupun filler, maka sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter. Konsultasi wajib dilakukan baik jika Anda ingin melakukan prosedur di dalam negeri atau di luar negeri. Layanan medical assistance KavaLink dari Kavacare siap membantu Anda untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar prosedur botox dan filler, termasuk jika Anda ingin berobat ke luar negeri. Hubungi kami di nomor 0857 8000 8707.

Apa Itu Botox?

Botox adalah obat yang sifatnya dapat menghambat fungsi otot untuk sementara waktu. Pada dosis kecil, botox bisa mengurangi kerutan dan membantu perawatan beberapa kondisi medis, seperti kejang pada kelopak mata, penyakit Raynaud, dan beberapa jenis migrain.

Botox merupakan protein yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum, yaitu bakteri penyebab keracunan botulisme. Bakteri botulinum bisa ditemukan secara alami pada tanah, danau, hutan, serta organ dalam mamalia maupun ikan.

Bakteri botulinum secara umum tidak berbahaya. Tetapi ketika spora bakteri ini berubah dan jumlah sel meningkat, bakteri botulinum akan memproduksi racun atau toksin.

Toksin dari bakteri botulinum ini menyerang saraf dan sangat berbahaya. Walau pada dasarnya botox adalah toksin, jika digunakan dengan tepat dalam dosis kecil, maka bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan*. Botox juga bisa digunakan untuk prosedur kosmetik tanpa pembedahan.

Apa Itu Filler?

Filler atau dermal filler adalah zat khusus yang digunakan dalam prosedur kosmetik tanpa pembedahan. Biasanya zat ini disuntikkan ke wajah atau bagian tubuh lain yang diinginkan pasien. Bahan-bahan yang digunakan sebagai filler adalah kombinasi dari senyawa sintetik dan cairan-cairan alami yang bisa ditemukan di dalam tubuh. Berbagai filler sintetik ini perlu dipilih dari bahan yang aman dan tidak menyebabkan alergi tubuh.

Untuk filler alami, bisa menggunakan lemak dari tubuh pasien sendiri. Lemak diambil dari bagian lain, diproses dan kemudian disuntikkan ke bagian yang ini lebih ‘diisi’, misalnya bagian tertentu pada wajah.

Perbedaan Botox dan Filler

Berikut perbedaan botox dan filler, antara lain:

1. Kandungan

Botox terbuat dari toksin botulinum yang telah diolah secara khusus sehingga bisa digunakan untuk prosedur medis. Botox didapatkan dari bakteri yang ditemukan secara alami di lingkungan sekitar.

Sedangkan filler yang umum digunakan berasal dari zat-zat tertentu seperti:

●      Kalsium hidroksiapatit, yaitu senyawa mirip mineral yang ditemukan pada tulang

●      Hyaluronic acid atau asam hialuronat, yang ditemukan dalam cairan dan jaringan-jaringan tubuh. Hyaluronic acid bisa meningkatkan kekencangan kulit

●      Polyalkylimide, gel transparan yang cocok dimasukkan ke dalam tubuh

●      Asam polilaktat, jenis senyawa yang dapat menstimulasi kulit untuk memproduksi lebih banyak kolagen

●      Polymethyl-methacrylate microspheres (PMMA), filler semi permanen.

2. Penggunaan dan Cara Kerja

Pada prosedur kosmetik, botox digunakan untuk mengatasi kerut-kerut halus yang diakibatkan oleh gerakan otot. Jenis kerut ini disebut sebagai kerutan gerak atau garis ekspresi wajah.

Botox bekerja dengan cara menghambat sinyal-sinyal saraf pada otot. Ketika sinyal tersebut terganggu, otot yang terdampak untuk beberapa saat akan melemas dan tidak bergerak. Tanpa gerakan otot tersebut, kerutan-kerutan tertentu bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Injeksi botox paling banyak dilakukan untuk mengatasi kerut pada:

●      Area antara alis

●      Sekitar mata

●      Kerutan horizontal di dahi

●      Garis-garis halus di sudut mulut

●      Dagu

Efek dari prosedur injeksi botox tidak permanen. Biasanya hasil prosedur ini bertahan 3-12 bulan, tergantung dari jenis perawatan.

Perbedaan botox dan filler juga terletak pada penggunaan botox yang tidak hanya untuk keperluan prosedur kosmetik. Botox juga bisa dilakukan untuk menangani kejang bagian atas tubuh, mata juling, keringat berlebih (hiperhidrosis), migrain parah, dan mengurangi gejala kandung kemih yang lemah.

Sedangkan filler bekerja untuk mengatasi berkurangnya jumlah kolagen dalam tubuh. Kolagen sendiri semakin berkurang seiring pertambahan usia. Jika kolagen berkurang, kulit menjadi kendur, tipis, tidak elastis, dan tampak keriput.

Biasanya filler digunakan untuk:

●      Memberikan efek penuh pada bibir

●      Meningkatkan atau mengisi area-area tirus di wajah

●      Mengurangi atau menghilangkan keriput di bawah mata

●      Memudarkan bekas luka

●      Memudarkan keriput di bagian bawah wajah.

Hasil injeksi filler pun tidak permanen. Beberapa filler bertahan selama 6 bulan, tetapi ada pula filler yang bisa bertahan hingga 2 tahun bahkan lebih lama. Untuk filler yang berasal dari lemak tubuh, ketahanannya tergantung seberapa cepat tubuh menyerap kembali lemak tersebut. Pada beberapa kondisi, filler perlu juga diulang beberapa kali sehingga memberikan bentuk yang ideal atau sesuai keinginan.

3. Biaya Prosedur

Baik botox dan filler sama-sama prosedur yang dilakukan dengan injeksi. Namun ada perbedaan botox dan filler dalam hal biaya. Biaya prosedur filler lebih beragam, tergantung dari jenis filler yang digunakan.

Jika Anda ingin mengetahui estimasi biaya lebih lengkap untuk prosedur filler atau botoks, Anda bisa berkonsultasi secara gratis dengan Konsultan Medis KavaLink.

4. Risiko

Botox maupun filler termasuk prosedur yang aman dan jarang menimbulkan efek samping. Namun seperti prosedur medis pada umumnya, tetap ada kemungkinan munculnya efek samping.

Penggunaan botox berisiko menimbulkan dampak negatif seperti:

●      Mata kering

●      Perut terasa tidak nyaman

●      Mati rasa

●      Sakit kepala

●      Kelopak mata turun

●      Lemas dan kelumpuhan pada bagian otot tertentu

●      Gangguan kencing (setelah prosedur untuk menangani inkontinensia urine).

Sedangkan pada prosedur filler, risiko yang bisa muncul seperti:

●      Hasil asimetris pada bagian wajah yang diinjeksi

●      Perdarahan, memar, nyeri, dan pembengkakkan

●      Kerusakan kulit yang bisa menjadi luka

●      Infeksi, bahkan bisa menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan jika kondisinya tidak diatasi segera

●      Tonjolan di bawah kulit

●      Munculnya jerawat

●      Ruam yang terasa gatal.

Di Mana Bisa Mendapatkan Prosedur Botox dan Filler?

Prosedur botox dan filler hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis kulit. Di berbagai klinik dan rumah sakit, seringkali juga ditemukan dokter umum kecantikan yang melakukan tindakan ini. Tidak jarang juga ditemukan salon kecantikan yang menawarkan prosedur ini. Namun, sebaiknya Anda melakukan terapi ini di klinik dokter spesialis kulit maupun fasilitas kesehatan lain. Anda perlu memperhatikan keamanan dan reputasi dari klinik atau rumah sakit yang Anda pilih. Prosedur ini juga bisa dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Botox dan Filler

Seperti prosedur medis pada umumnya, tidak semua orang cocok dengan penggunaan botox maupun filler.

Bagi ibu hamil dan ibu menyusui, tidak dianjurkan untuk mendapatkan prosedur injeksi botox. Mereka yang memiliki alergi pada komposisi injeksi botox juga sebaiknya menghindari prosedur ini.

Prosedur botox juga mungkin tidak bekerja dengan baik karena antibodi memerangi toksin yang digunakan. Namun kasus ini hanya terjadi kurang dari 1% pada pasien yang menjalani prosedur botox.

Pada prosedur filler, pasien yang memiliki kondisi tertentu seperti kelainan perdarahan dan alergi tidak dianjurkan untuk melanjutkan prosedur.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, Co-Founder & CEO Kavacare)

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
  1. Botulinum toxin (Botox) A for reducing the appearance of facial wrinkles: a literature review of clinical use and pharmacological aspect. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.2147/CCID.S202919 diakses 26 April 2023
  2. Combination therapy with BOTOX™ and fillers: the new rejuvnation paradigm. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1529-8019.2006.00072.x diakses 26 April 2023
  3. Botox vs. fillers: Uses, effects, and differences. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320510 diakses 26 April 2023
  4. Botox: Cosmetic and medical uses, procedures, and side effects. https://www.medicalnewstoday.com/articles/158647 diakses 26 April 2023
  5. Dermal Fillers: What They Are, Types, Benefits & Side Effects. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22667-dermal-fillers diakses 26 April 2023
  6. Dermal Filler Do's and Don'ts for Wrinkles, Lips and More. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/dermal-filler-dos-and-donts-wrinkles-lips-and-more diakses 26 April 2023

Author Tim Kavacare Tim Kavacare
Reviewed by Dr. Eddy Wiria, PhD Dr. Eddy Wiria, PhD

Nilai Artikel Ini