linksehat, bedah rekonstruksi, kavacare

Selasa, 22 Agustus 2023

Bedah Rekonstruksi: Jenis dan Manfaat

Salah satu jenis operasi plastik adalah bedah rekonstruksi. Prosedur medis ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk atau kelainan yang diidap pasien, tetapi berbeda dengan prosedur bedah kosmetik.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh seputar tindakan bedah rekonstruksi di dalam atau luar negeri, layanan Medical Assistance KavaLink dari Kavacare siap membantu Anda. Hubungi Konsultan Medis profesional kami melalui Whatsapp di nomor 0857-8000-8707 dan mulai konsultasi gratis sekarang.

Apa Itu Bedah Rekonstruksi?

Bedah rekonstruktif adalah prosedur bedah untuk memperbaiki bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan atau mengganggu aktivitas karena bawaan lahir, penyakit, atau kecelakaan. Kata ‘rekonstruktif’ sendiri berarti membentuk ulang sesuatu yang rusak atau hancur.

Bedah rekonstruktif termasuk bedah plastik. Pada dasarnya bedah plastik dilakukan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan maupun kulit. Tujuan utama dari pembedahan adalah untuk mengembalikan fungsi dan bentuk jaringan atau kulit semirip mungkin dengan kondisi normal.

Contoh kondisi yang bisa ditangani dengan bedah plastik rekonstruktif adalah:

●      Kelainan bawaan lahir, seperti bibir sumbing, adanya jaringan atau selaput di antara jari, dan tanda lahir di wajah

●      Bekas pengangkatan tumor kanker, misalnya pada payudara

●      Luka bakar atau luka akibat kecelakaan lainnya.

Prosedur bedah rekonstruksi pada setiap pasien berbeda-beda, tergantung hasil evaluasi dokter bedah. Akan dilihat dari riwayat kesehatan dan mengkaji kembali kondisi yang dialami pasien untuk disesuaikan dengan hasil yang diharapkan.

Contohnya jika pasien mengalami luka bakar. Dokter akan memastikan dampak luka tersebut, apakah mempengaruhi otot dan pergerakan. Kemudian dipertimbangkan kembali dari riwayat medis, seperti operasi yang pernah dilakukan sebelumnya. Dokter juga akan berdiskusi dengan pasien untuk menentukan prosedur bedah rekonstruksi mana yang paling tepat.

Apa Bedanya Bedah Rekonstruksi dan Bedah Estetika?

Bedah rekonstruksi dan bedah estetika sama-sama jenis operasi plastik. Namun keduanya memiliki perbedaan.

Bedah rekonstruksi bertujuan mengembalikan kondisi fisik pasien ke bentuk normal dan memperbaiki fungsi-fungsi dari jaringan yang terdampak oleh kondisi medis maupun kecelakaan. Dengan mengembalikan fungsi dan bentuk penampilan bagian yang terdampak, diharapkan prosedur ini mengembalikan kepercayaan diri dan kenyamanan pasien.

Berbeda dengan bedah estetika atau cosmetic surgery. Bedah kosmetik dilakukan untuk mengubah penampilan seseorang tanpa alasan medis. Biasanya pasien yang melakukan bedah kosmetik menginginkan penampilan yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Jenis-jenis Bedah Rekonstruksi yang Umum

Beberapa jenis bedah rekonstruksi yang umum dilakukan antara lain:

1. Septoplasti

Septoplasti adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki posisi septum. Septum adalah dinding dari tulang dan tulang rawan yang memisahkan kedua lubang hidung. Posisi septum yang abnormal terjadi jika septum miring ke salah satu sisi lubang hidung. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan berkurangnya aliran udara karena sumbatan pada lubang hidung.

Prosedur operasi septoplasti dilakukan untuk mengkoreksi posisi septum menjadi lurus di tengah-tengah hidung. Pada prosedur ini, mungkin dokter perlu memotong dan membuang bagian-bagian septum sebelum mengembalikannya ke posisi yang tepat. Septoplasti juga bisa dilakukan bersamaan dengan rhinoplasti atau operasi hidung.

Septoplasti dapat dilakukan jika pasien mengalami keluhan seperti posisi septum yang abnormal menyebabkan kesulitan bernapas dan mendengkur berlebihan sehingga mengganggu tidur. Selain itu kandidat septoplasti juga sebaiknya dalam kondisi sehat dan bukan perokok.

2. Operasi Revisi Bekas Luka

Operasi revisi bekas luka atau scar revision surgery merupakan prosedur meminimalisir bekas luka, sehingga tidak terlalu mencolok dan tampak menyatu dengan kulit sehat di sekitarnya.

Bekas luka bisa kelihatan timbul atau memiliki warna berbeda karena proses penyembuhan yang kurang sempurna. Bahkan bekas luka mungkin terlihat sangat mencolok dan mengganggu penampilan, apalagi jika ukurannya besar dan letaknya mudah terlihat. Selain itu bekas luka mungkin tampak menonjol lebih tinggi dari tekstur kulit di sekitarnya.

Untuk meminimalisir bekas luka, prosedur medis yang dilakukan tergantung dari jenis dan keparahan kondisi. Bekas luka bisa ditangani dengan obat-obatan luar, contohnya penggunaan salep atau langkah lainnya yang non-invasif. Namun jika bekas luka tersebut lebih parah, mungkin bisa dilakukan prosedur operasi revisi bekas luka.

Walau operasi revisi bekas luka bisa memperbaiki penampilan pada bekas luka, perlu diingat jika bekas luka tersebut tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

3. Operasi Bibir Sumbing

Bibir sumbing merupakan kondisi di mana bagian bibir atas tampak terpisah. Langit-langit mulut mungkin juga mengalami hal serupa. Kondisi ini terjadi pada proses awal perkembangan janin. Dalam perkembangan ini, beberapa komponen yang menyatukan bibir atas dan langit-langit mulut gagal menyatu sehingga tidak bisa berkembang sempurna.

Pada beberapa kasus, bibir sumbing bisa disebabkan oleh sindrom tertentu. Namun kebanyakan anak yang mengalami bibir sumbing tidak diketahui penyebab pastinya. Diperkirakan faktor kelainan ini adalah interaksi kompleks komponen genetik dan faktor-faktor lingkungan.

Operasi rekonstruksi bibir sumbing merupakan jenis prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi kelainan bawaan ini, serta memperbaiki fungsi bibir dan mulut. Diharapkan penampilan anak nantinya juga lebih normal seperti anak-anak lain tanpa kelainan bibir sumbing.

Prosedur pada bibir biasanya dilakukan ketika bayi berusia 2-6 bulan, tergantung dari kondisi kesehatan dan protokol rumah sakit yang menangani. Operasi terpisah akan dilakukan jika anak mengalami langit-langit mulut yang terbelah, prosedur susulan dilakukan saat anak berusia 9-18 bulan disesuaikan dengan kondisi kesehatannya.

Sebelum pelaksanaan operasi bibir sumbing, akan dipastikan lebih dulu kondisi bayi. Jika terdapat kelainan lain, misalnya pada jantung dan paru-paru, maka operasi bisa ditunda untuk menangani kondisi tersebut. Intervensi praoperasi mungkin juga perlu dilakukan tergantung keparahan, misalnya melekatkan bibir yang terpisah, atau menangani kondisi gigi dan mulut.

4. Rekonstruksi Payudara

Rekonstruksi payudara mungkin diperlukan pasien setelah menjalani pengangkatan jaringan kanker payudara. Maka tujuan dari bedah rekonstruksi payudara adalah mengembalikan satu atau kedua payudara ke bentuk normal, baik secara tampilan dan ukuran yang simetris.

Prosedur rekonstruksi payudara seringkali membutuhkan beberapa tahapan. Bisa juga dimulai saat pasien menjalani mastektomi atau pengangkatan jaringan payudara. Rekonstruksi payudara secara umum terbagi menjadi 2, yaitu berbasis implan dan jaringan dari bagian lain tubuh untuk membentuk kembali payudara.

Jika hanya satu payudara yang terdampak mastektomi, rekonstruksi bisa tetap dilakukan. Namun mungkin pasien membutuhkan prosedur tambahan agar bentuk payudara lebih simetris.

5. Operasi Kelainan Bawaan Lahir

Ada banyak kondisi kelainan bawaan lahir yang mengganggu fungsi tubuh. Kelainan bawaan ini didiagnosis sejak bayi baru lahir, dilihat dari kondisinya yang abnormal secara signifikan dibandingkan struktur tubuh pada umumnya. Kelainan bawaan lahir bisa disebabkan oleh keturunan, masalah perkembangan, atau penyakit.

Operasi rekonstruksi pada kelainan bawaan lahir bisa dilakukan untuk memperbaiki fungsi tubuh serta penampilan anak, beberapa kelainan yang bisa ditangani dengan bedah rekonstruksi seperti:

●      Jari ganda

●      Malformasi atau bentuk telinga yang lebih kecil

●      Facial cleft (malformasi tengkorak dan wajah)

●      Brakidaktili (jari tangan atau kaki tumbuh lebih pendek)

●      Anophthalmia (bayi lahir tanpa 1 atau 2 mata)

Constriction ring syndrome (adanya jaringan melilit bagian tertentu pada tubuh bayi)

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
  1. Reconstructive Surgery: What Is It & Different Types. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/11029-reconstructive-surgery diakses 23 Maret 2023
  2. Septoplasty. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/septoplasty diakses 23 Maret 2023
  3. Cleft Lip and Cleft Palate Repair. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/cleft-lip-and-cleft-palate-repair diakses 23 Maret 2023
  4. Scar Revision. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/scar-revision diakses 23 Maret 2023
  5. Breast Reconstruction. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/breast-reconstruction diakses 23 Maret 2023
  6. Congenital Anomalies. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/congenital-anomalies diakses 23 Maret 2023
  7. Plastic surgery. https://www.nhs.uk/conditions/plastic-surgery/ diakses 23 Maret 2023

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, Co-Founder & CEO Kavacare)


Author Tim Kavacare Tim Kavacare
Reviewed by Dr. Eddy Wiria, PhD Dr. Eddy Wiria, PhD

Nilai Artikel Ini