Info Kesehatan

Rabu, 23 Desember 2020
Bronkoskopi
LinkSehat - Bronkoskopi adalah suatu prosedur diagnosis menggunakan sejenis teropong yang dilengkapi kamera untuk melihat kelainan pada saluran pernapasan.
Kapan bronkoskopi dilakukan?
Bronkoskopi biasanya dilakukan untuk diagnosis kelainan paru-paru (ditandai dengan batuk darah dalam waktu lama), mengidentifikasi infeksi pada paru-paru, pengambilan sampel jaringan (biopsi), memasang penyangga (stent), serta membersihkan lendir/sumbatan dan menghentikan perdarahan aktif di saluran pernapasan bawah.
Ada beberapa keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan bronkoskopi, yakni penyempitan berat pada saluran napas bawah/trakea, tekanan darah tinggi pada paru (hipertensi paru), batuk yang berat, dan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Bagaimana prosedur bronkoskopi dilakukan?
Sebelum operasi
Dokter akan menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Anda juga akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan tindakan. Sebelum prosedur dilakukan, biasanya Anda akan disarankan untuk puasa 4-8 jam.
Saat operasi
Anda perlu berganti pakaian dengan yang sudah disiapkan oleh petugas medis. Selanjutnya, Anda akan diposisikan duduk di meja pemeriksaan, lalu diberi obat bius lokal berupasprayyang disemprotkan di mulut bagian belakang serta hidung.
Obat penenang akan diberikan melalui infus dan bisa menyebabkan rasa kantuk.
Selanjutnya, kabel fiber-optik dimasukkan lewat hidung atau mulut. Pada kabel terdapat kamera dan lampu kecil yang terhubung pada layar monitor sehingga gambar selama dalam saluran pernapasan dapat dilihat dengan mudah oleh dokter. Jaringan/tumor/luka yang dicurigai sebagai kanker akan diambil untuk dipastikan apakah merupakan kanker atau bukan melalui pemeriksaan di bawah mikroskop.
Setelah Prosedur
Anda akan ditempatkan di ruang observasi sambil menunggu obat penenang selesai bekerja. Anda juga akan diminta berpuasa hingga tenggorokan mulai bebas dari rasa baal dan refleks menelan kembali pulih. Selain itu, dokter akan menyarankan Anda untuk diet bertahap, mulai dari minum air sedikit dan konsumsi makanan bertekstur lunak untuk mencegah risiko tersedak.
Setelah operasi, Anda mungkin merasakan nyeri pada tenggorokan atau suara parau. Kondisi ini tergolong normal sehingga Anda tidak perlu khawatir. Jika saat prosedur Anda melakukan prosedur biopsi, Anda mungkin diminta kontrol untuk menerima hasil pemeriksaan tersebut.
Sebaiknya Anda kembali ke dokter jika setelah operasi mengalami: demam 38⁰C atau lebih, nyeri dada yang semakin memberat, kesulitan bernapas, batuk berdarah, dan serak yang cukup parah.
Adakah risiko/ efek samping bronkoskopi?
Bronkoskopi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.
Efek samping yang mungkin timbul pasca tindakan bronkoskopi, antara lain:
Demam
Infeksi saluran napas
Perdarahan
Iritasi saluran napas yang mengakibatkan suara serak yang berat
Luka pada dinding saluran pernapasan sampai lubang pada dinding napas sehingga salah satu paru mengempis dan tidak berfungsi (perforasi brokus dan pneumothorax)
Di mana perawatan bronkoskopi dapat dilakukan?
Tidak semua rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas bronkoskopi. Anda dapat menghubungiMedical Consultant kami untuk mendapatkan rekomendasi dokter/rumah sakit yang telah berpengalaman dalam menjalani prosedur bronkoskopi di Indonesia atau Malaysia.
Medical Assistance kami siap bantu:
- Healthline. (2017). Bronchoscopy.
- Johns Hopkins Medicine. Bronchoscopy.
- Mayo Clinic. (2019). Bronchoscopy.
- WebMD. (2019). What is a Bronchoscopy?
Nilai Artikel Ini