Info Kesehatan

Senin, 07 Desember 2020
Cara Mendeteksi Buta Warna pada Anak
LinkSehat - Anda mungkin khawatir jika anak Anda menderita buta warna ketika mereka tidak bisa membedakan antara satu warna dengan warna lainnya. Anak-anak punya kemungkinan menderita buta warna, tapi tidak semua orang mengetahui apa penyebabnya.
Memahami warna adalah sesuatu yang dianggap biasa oleh banyak orang. Padahal Anda harus peka terhadap kemungkinan anak menderita buta warna untuk membantu mereka beraktivitas sehari-hari dan di masa depan.
Untuk beberapa anak, buta warna bisa menghambat pekerjaan anak karena mereka tidak dapat melihat warna seperti kebanyakan orang. Untuk itu, cari tahu bagaimana cara mendeteksi buta warna pada anak.
Hubungi dokter spesialis mata anak untuk diagnosis yang lebih akurat dan menyusun rencana untuk membantu anak yang buta warna dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kapan Seharusnya Anak Bisa Mendeteksi Warna?
Sebagian besar anak tidak dapat membedakan warna yang berbeda hingga mereka berusia 18 bulan. Pada saat yang sama, anak-anak mulai melihat perbedaan dan persamaan antara tekstur, ukuran, dan bentuk.
Meskipun anak-anak dapat membedakan warna pada usia 18 bulan, dibutuhkan waktu setidaknya hingga usia 3 tahun sebelum anak dapat memahami perbedaan warna secara keseluruhan.
Penamaan warna merupakan tugas kompleks secara kognitif untuk anak kecil. Ini karena jenis warna tidak universal di antara semua budaya. Dilansir dalamGift of Curiosity, budaya dan bahasa yang berbeda di seluruh dunia menyebabkan perbedaan warna yang mereka kenali, dari 2 hingga lebih dari 20 warna.
Mengajarkan anak untuk mengenal warna sebaiknya dilakukan melalui pengalaman hidup sehari-hari yang dikemas secara menyenangkan. Saat anak sudah siap berkembang, mereka akan lebih mudah mempelajari warna saat orangtua atau pengasuh menunjukkan warna pada objek di lingkungan sekitar.
Anda juga bisa meminta anak Anda untuk mencocokkan antara objek dengan warna. Saat mengerjakan karya seni, catat warna yang digunakan anak atau minta anak untuk menyebutkan warna di dalam gambarnya.
Tanda Buta Warna pada Anak
Penting untuk mengenali gejala awal defisiensi penglihatan warna pada anak. Gejala utama buta warna yaitu kesulitan untuk membedakan warna atau kesalahan saat mengidentifikasi warna.
Jika Anda menduga bahwa anak Anda menderita buta warna, petunjuk utama yang harus diperhatikan yaitu:
- Indra penciuman yang sangat baik.
- Kepekaan terhadap cahaya terang.
- Mencium aroma makanan sebelum makan.
- Tidak percaya adanya masalah buta warna.
- Penglihatan di malam hari yang sangat baik.
- Menggunakan warna gelap secara tidak tepat.
- Kesulitan membaca tulisan di kertas berwarna.
- Rentang perhatian rendah saat mewarnai di buku gambar.
- Cenderung tidak mampu mendeteksi warna di tempat dengan pencahayaan redup.
- Menggunakan warna yang salah untuk suatu objek. Misalnya memilih warna ungu untuk daun.
- Kesulitan mengidentifikasi pensil warna merah dengan hijau atau pensil warna lain dengan komposisi merah atau hijau.
- Anak-anak mungkin mengeluh karena mata atau kepala mereka sakit saat melihat sesuatu yang berwarna merah dengan latar belakang hijau, atau sebaliknya.
Cara Mendeteksi Buta Warna pada Anak
Jika anak Anda memiliki gejala buta warna, segera cari tahu kebenarannya. Anda harus curiga jika ada pria yang buta warna dari pihak ibu, bisa jadi paman, sepupu, atau kakek.
Pada usia 5 tahun, anak-anak dengan penglihatan warna normal mampu mengidentifikasi semua kelompok warna hanya dalam beberapa detik, tetapi anak buta warna mungkin juga dapat melakukannya.
Untuk mendeteksi anak Anda mengalami buta warna, siapkan selembar kertas putih dan satu set pensil warna. Setidaknya ada 12 warna berbeda tetapi termasuk merah, oranye, coklat, hijau, biru, ungu, dan abu-abu.
Letakkan pensil warna di tempat yang ada bayangan, tidak terlalu pucat atau terlalu gelap. Pastikan Anda sudah menyusun pensil warna secara acak, tetapi letakkan warna merah, hijau, dan coklat berdekatan satu sama lain untuk melihat apakah Anda mampu membedakan warna-warna tersebut.
Bawalah kertas dan anak Anda ke area dengan cahaya ambiens yang memadai. Pastikan bukan cahaya terang, cahaya buatan, atau sinar matahari yang sangat silau. Kemudian buat permainan yang melibatkan anak Anda untuk mengidentifikasi semua warna pada kertas. Jangan perlihatkan warna satu per satu kepada anak, karena mereka harus bisa melihat semua warna di saat bersamaan.
Jika anak tidak yakin apakah yang mereka tunjuk adalah warna merah, hijau, coklat, ungu, biru atau abu-abu, ada kemungkinan mereka menderita buta warna merah-hijau. Anak yang buta warna merah-hijau seharusnya dapat mengidentifikasi warna oranye terang, kuning, dan merah muda. Mereka dapat mengidentifikasi warna-warna tersebut di tempat dengan pencahayaan optimal.
Apakah Buta Warna pada Anak Bisa Diobati?
Masalah buta warna pada anak yang diwariskan dari orangtua tidak bisa diobati atau diperbaiki. Untuk jenis buta warna yang paling umum, yaitu buta warna merah-hijau, tidak memerlukan pengobatan karena mata dapat berfungsi normal. Anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka tidak bisa melihat warna seperti yang dilihat oleh orang lain.
Beberapa masalah buta warna dapat diobati tergantung penyebabnya. Misalnya kasus buta warna yang disebabkan oleh katarak, maka operasi pengangkatan katarak dapat mengembalikan penglihatan warna normal.
Tips Membantu Anak yang Buta Warna
Masalah buta warna dapat mempersulit anak-anak untuk belajar dan membaca yang nantinya berdampak pada aktivitas di sekolah yang buruk dan kehilangan kepercayaan diri. Sebagai orangtua, Anda bisa membantu anak yang buta warna melalui beberapa tips berikut ini:
- Belajar mencari isyarat sebagai penanda daripada warna itu sendiri. Misalnya, Anda mengajarkan anak untuk mempelajari urutan tiga lampu lalu lintas.
- Mengenakan kacamata anti-silau. Anak yang buta warna dapat melihat perbedaan setiap warna dengan lebih baik saat lingkungan di sekitarnya tidak terlalu silau.
- Mengenakan lensa kontak berwarna. Ini dapat membantu anak melihat perbedaan setiap warna. Tetapi lensa ini tidak akan memberikan penglihatan warna normal dan dapat mengubah objek.
- Beritahu guru di sekolah anak Anda dan staf sekolah lainnya tentang masalah penglihatan yang dialami oleh anak Anda. Sarankan tempat duduk anak Anda di tempat yang terang dan gunakan warna kapur atau spidol yang dapat dilihat oleh anak Anda.
- Pastikan anak menjalani tes rutin untuk masalah penglihatan warna. Semakin cepat Anda mengetahui bahwa anak memiliki masalah penglihatan, semakin cepat pula Anda dapat membantu anak Anda. Pemeriksaan mata harus dilakukan setiap kali konsultasi dengan dokter.
Si Kecil kesulitan membedakan warna? Segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis mata anak. Download sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
- https://www.colourblindawareness.org/parents/early-symptoms/
- https://www.giftofcuriosity.com/why-learning-colors-and-shapes-is-so-important-for-young-children/
- https://www.mottchildren.org/health-library/hw143997
- https://parenting.firstcry.com/articles/colour-blindness-in-toddlers-types-causes-signs-treatment/
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Rabun Dekat
Penderita rabun dekat tidak bisa melihat objek dekat dengan jelas, dan lebih jelas saat melihat Baca Selengkapnya...
Rabun Jauh
Rabun jauh (miopi) berkebalikan dengan rabun dekat (hipermetropi). Di masyarakat, rabun jauh lebih Baca Selengkapnya...
Astigmatisme, Mata Silinder
Astigmatisme, disebut juga mata silinder, seringkali terjadi bersamaan dengan kelainan mata lainnya Baca Selengkapnya...
Presbiopi, Penyakit Mata Tua
Penderita presbiopi akan mengalami penurunan kemampuan melihat benda yang dekat karena perubahan Baca Selengkapnya...
Buta Warna
Meski tidak dapat disembuhkan, seseorang dengan buta warna dapat melatih diri untuk beradaptasi agar Baca Selengkapnya...