Info Kesehatan
Jumat, 03 Juli 2020
Flu Babi
LinkSehat - Flu babi pernah menimbulkan pandemi pada tahun 2009 sampai 2010, yang kemudian pada tahun 2020, ada kekhawatiran flu babi kembali menyebabkan pandemi setelah bermutasi menjadi bentuk baru (G4 EA H1N1). Hal ini berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menurut studi tersebut, belum ditemukan adanya bukti penularan antar manusia. Meski begitu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk memantau potensi penularan flu babi jenis baru ini. Diantaranya dengan melakukan surveilans dan memperketat pengawasan di pintu masuk lalu lintas hewan.
Gejala flu babi
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, flu babi membutuhkan waktu 1-4 hari (masa inkubasi) sampai menimbulkan gejala berikut:
- Demam
- Pilek, hidung tersumbat
- Kelelahan, pegal-pegal
- Sakit kepala
- Mata berair
- Sakit tenggorokan
- Ruam kulit
- Batuk
- Diare
- Mual, muntah
- Sesak napas
Gejala flu babi tampak serupa dengan infeksi COVID-19 yang sampai artikel ini ditulis masih menjadi pandemi, sehingga Anda sebaiknya segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Penyebab flu babi
Flu babi disebabkan oleh virus influenza (H1N1) yang menyerang sel-sel pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Meski dinamakan flu babi, virus ini tidak dapat menyebar melalui konsumsi daging babi yang dimasak dengan benar dan matang.
Flu babi akan menular jika Anda menghirup droplet dari penderita yang batuk/bersin serta menyentuh area mata, hidung, dan mulut setelah memegang benda yang terpapar droplet tersebut.
Seseorang berisiko tinggi tertular flu babi jika:
- Berusia kurang dari 5 tahun atau di atas 65 tahun (lansia)
- Berada di daerah wabah
- Sedang hamil
- Daya tahan tubuh lemah, misalkan karena infeksi HIV/AIDS
- Mengalami obesitas atau penyakit kronis tertentu (seperti asma, penyakit jantung, diabetes)
Diagnosis flu babi
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, kemudian pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya virus yang menyerang saluran pernapasan.
Pemeriksaan penunjang (rapid test dan swab hidung/tenggorokan terhadap virus H1N1) dianjurkan bagi penderita flu yang sudah menjalani rawat inap di Rumah Sakit, berisiko tinggi mengalami komplikasi flu, dan tinggal bersama orang yang berisiko tinggi terkena komplikasi flu.
Pengobatan flu babi
Penderita flu babi dengan gejala ringan disarankan untuk istirahat yang cukup, minum banyak air putih, serta minum obat demam dan pereda nyeri (seperti ibuprofen, paracetamol).
Namun pada kasus yang cukup parah, penderita flu babi perlu mendapatkan penanganan di Rumah Sakit untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Diantaranya pneumonia, gagal napas, gangguan sistem saraf, hingga penyakit kronis (seperti asma, penyakit jantung).
Pencegahan flu babi
Flu babi dapat dicegah dengan pemberian vaksin influenza, biasanya diberikan satu kali dalam setahun untuk membentuk pertahanan tubuh terhadap virus H1N1. Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah flu babi, antara lain:
- Tetap di rumah jika sedang sakit
- Tidak bepergian ke daerah zona merah kasus flu babi
- Rutin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
- Terapkan etika batuk dan bersin
- Hindari kontak langsung dengan penderita flu babi
Medical Assistance kami siap bantu:
Healthline. (2017). Swine Flu (H1N1).
Healthline. (2020). New Swine Flu Discovered in China: Why You Don’t Need to Worry Too Much Yet.
Mayo Clinic. (2019). Diseases and Conditions. Swine Flu (H1N1 flu).
WebMD. (2017). H1N1 Flu Virus (Swine Flu).
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Influenza
Influenza mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari pertama setelah penderitanya Baca Selengkapnya...
Flu Burung
Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 dan H7N9 yang sampai saat ini masih menyebabkan wabah di Asia, Baca Selengkapnya...
Flu Singapura
Flu singapura dikenal juga sebagai penyakit hand-foot-and-mouth disease.