Seorang pria sedang menggunakan alat berjalan setelah menjalani prosedur amputasi diabetes

Selasa, 03 Maret 2020

Kapan Amputasi Harus Dilakukan?

Link Sehat - Amputasi adalah tindakan operasi untuk memotong semua atau sebagian anggota gerak tubuh, seperti bagian lengan, tangan, paha, kaki, atau jari-jari. Di Amerika, sekitar 1,8 juta orang hidup dengan bagian tubuh amputasi. Amputasi kaki merupakan prosedur amputasi yang paling umum dilakukan.

Prosedur amputasi perlu dilakukan jika seseorang memiliki salah satu kondisi berikut ini:

  • Infeksi berat pada tungkai
  • Terdapat jaringan mati (gangren) pada tungkai akibat penyakit pembuluh darah arteri tepi, diabetes, atau infeksi tulang (osteomielitis)
  • Luka berat pada tungkai akibat terkena ledakan atau hancur tertindih benda berat
  • Deformitas (perubahan struktur fisik) tungkai serta memiliki fungsi yang terbatas
  • Radang dingin (frostbite)
  • Penebalan jaringan saraf (neuroma)

Bagaimana prosedur amputasi dilakukan?

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa tindakan amputasi memang perlu dilakukan karena tidak ada pilihan pengobatan lainnya. Kemudian, Anda akan menjalani penilaian kondisi sebelum menjalani amputasi.

Penilaian terutama untuk memutuskan tipe amputasi apa yang paling sesuai dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses rehabilitasi pasca amputasi. Beberapa hal yang akan dinilai, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik, status gizi, fungsi saluran kemih dan pencernaan, fungsi jantung dan paru-paru.
  • Kondisi tungkai yang masih sehat, karena setelah amputasi segala tindakan akan bertumpu pada tungkai yang sehat.
  • Tes psikologi untuk menilai kesiapan seseorang menghadapi masalah setelah diamputasi dan apakah perlu dukungan emosional tambahan.
  • Penilaian lingkungan rumah dan kerja untuk mengidentifikasi adanya hambatan yang perlu disesuaikan.

Anda akan diperkenalkan dengan fisioterapis yang akan menemani selama proses rehabilitasi. Petugas lain juga akan dipertemukan dengan Anda, ia berperan dalam menyarankan tipe tangan/kaki palsu atau alat bantu lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Jika menjalani amputasi terjadwal, Anda dapat menemui teman atau seseorang yang telah menjalani prosedur amputasi untuk bertukar pikiran maupun mendapatkan saran darinya.

Operasi amputasi akan diawali dengan pemberian bius, baik bius umum atau bius lokal, agar Anda tidak merasa kesakitan selama operasi berlangsung. Bius umum merupakan tipe bius yang membuat tertidur, sementara bius lokal hanya akan membuat mati rasa bagian tubuh tertentu yang berdekatan dengan daerah operasi.

Prosedur amputasi umumnya hanya akan memotong sebagian dari suatu anggota gerak, tidak satu anggota gerak seluruhnya. Setelah bagian anggota gerak tersebut telah dipotong, dokter akan melakukan teknik operasi lainnya untuk menyesuaikan fungsi anggota gerak serta mengurangi risiko komplikasi setelah operasi. Teknik tersebut antara lain memotong dan menghaluskan tulang agar dapat dilapisi oleh jaringan ikat dan otot yang masih sehat, lalu dokter akan menjahitkan otot ke tulang tersebut.

Terakhir, dokter akan menjahit kulit luar lalu menutupinya dengan perban serta dipasang selang kecil untuk mengeluarkan cairan rembesan luka. Perban akan dipasang untuk beberapa hari sehingga mengurangi risiko infeksi.

Apa efek samping prosedur amputasi?

Prosedur amputasi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.

Seperti tindakan bedah pada umumnya, amputasi memiliki beberapa risiko pasca tindakan. Besarnya kemungkinan risiko bergantung pada usia, tipe amputasi yang dijalani, serta kesehatan secara umum. Berikut beberapa risiko pasca amputasi yang mungkin terjadi:

  • Masalah jantung, seperti serangan jantung
  • Thrombosis vena dalam
  • Luka sembuh secara lambat dan infeksi pada luka operasi
  • Demam dan keluhan pernapasan (pneumonia, infeksi paru-paru)
  • Nyeri pada bagian tungkai yang sudah diamputasi (phantom limb pain)

Setelah operasi, Anda akan dirawat inap di rumah sakit selama beberapa hari. Berikut ini perawatan selama di rumah sakit pasca prosedur amputasi:

  • Diinfus dan dipakaikan selang kencing agar tidak perlu turun dari tempat tidur untuk buang air kecil.
  • Pispot disediakan untuk keperluan buang air besar. Luka operasi mungkin terasa nyeri sehingga dokter akan meresepkan obat anti nyeri.
  • Fisioterapis akan mengajari beberapa latihan gerak untuk menghindari gumpalan darah dan melancarkan aliran darah tubuh selama rawat inap.
  • Pembengkakan pada bagian anggota gerak yang diamputasi mungkin terjadi. Hal ini wajar terjadi, tapi bisa diatasi dengan memakai korset pada bagian tersebut setelah luka operasi membaik. Korset berfungsi membantu mengurangi pembengkakan dan mempertahankan bentuk anggota gerak. Korset dipakai setiap hari, dan dilepas setiap akan tidur malam. Sediakan minimal dua korset supaya bisa dicuci pakai bergantian.
  • Proses rehabilitasi fisik mungkin akan sulit dan memakan waktu lama, namun hal ini sangat diperlukan. Setelah masa rehabilitasi selesai, Anda dapat kembali bekerja dan beraktivitas sehari-hari.

Program rehabilitasi ditujukan agar Anda dapat melakukan aktivitas normal sebanyak mungkin. Program ini dimulai sejak rawat inap di rumah sakit.Fisioterapis awalnya mengajarkan gerakan-gerakan sederhana yang bisa dilakukan selama berbaring dan posisi duduk. Anda akan diminta untuk berlatih menggunakan kursi roda sesegera mungkin jika tungkai diamputasi.

Setelah luka operasi sembuh, Anda akan menjalani program latihan fisik yang bertujuan untuk mempertahankan kemampuan gerak dan mempertahankan kekuatan otot tubuh Anda. Jika akan menggunakan kaki/tangan prostetik, fisioterapis akan mengajari Anda cara menggunakannya.

Bagaimana pemulihan setelah prosedur amputasi?

Setelah diperbolehkan pulang, Anda perlu datang kembali beberapa minggu kemudian untuk berdiskusi apakah ada kendala di rumah/tempat kerja dan solusinya jika membutuhkan bantuan tertentu. Dukungan dari keluarga serta lingkungan sosial akan banyak membantu proses pemulihan Anda.

Anda akan diminta untuk memakai kursi roda untuk sementara waktu (jika amputasi tungkai) sebelum Anda siap menggunakan kaki prostetik. Anda dapat menggunakan kaki palsu jika memilih untuk memakai bentuk tiruan saja ketimbang aspek fungsional. Perhatikan beban kerja kaki/tangan yang masih sehat. Jika alasan amputasi adalah gangren akibat diabetes, maka anggota gerak sehat juga berisiko diamputasi di kemudian hari apabila mengalami komplikasi yang sama akibat diabetes yang tidak terkendali dengan baik.

Bersihkan daerah kulit bekas operasi amputasi setiap hari dengan sabun bayi dan air hangat, lalu keringkan secara perlahan. Jika memakai alat prostetik, bersihkan pula soket dengan sabun dan air hangat secara berkala. Jangan terlalu lama berendam saat mandi karena bagian kulit amputasi mudah iritasi. Cek setiap hari jika ada tanda-tanda infeksi seperti kulit kemerahan, terasa nyeri, keluar cairan atau nanah, atau semakin bengkak.

Setelah menjalani amputasi, Anda mungkin akan merasa kehilangan dan kesedihan berkepanjangan. Anda akan memiliki banyak sekali pikiran dan perubahan pandangan mengenai tubuh dan kehidupan Anda secara umum. Konsultasikan diri kepada dokter jika Anda mulai merasakan gejala depresi, sulit menerima keadaan, pikiran mengakhiri hidup, atau lain sebagainya.

Perawatan setelah amputasi dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan yang memiliki bagian rehabilitasi medis dengan konsultasi dengan dokter rehabilitasi medik. Sementara, tindakan amputasi dapat dilakukan pada rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah ortopedi (tulang). Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan rekomendasi dokter/RS, estimasi biaya perawatan, serta mengetahui RS mana saja yang memiliki layanan amputasi.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Johns Hopkins Medicine. Treatments, Tests and Therapies. Amputation.
NHS. (2019). Health A to Z. Amputation.
WebMD. Amputation overview.


Author dr. Diryati Widyantari dr. Diryati Widyantari
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Diabetes Tipe 1

Berbeda dengan diabetes tipe 2, diabetes tipe 1 terjadi akibat gangguan autoimun.

Diabetes Tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 muncul perlahan (bersifat kronis) sehingga jarang disadari keberadaannya.