gangguan mental, lansia, linksehat, kavacare

Rabu, 25 Oktober 2023

Kenali 5 Gangguan Mental pada Lansia yang Umum

Gangguan mental pada lansia menjadi isu yang semakin penting dalam bidang kesehatan saat ini. Masalah kesehatan ini menyebabkan perubahan pola pikir, emosi, serta perilaku pada orang lanjut usia. Dampaknya tidak hanya terbatas pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Anda bisa menghubungi Kavacare Support di nomor 0811-1446-777 untuk mengkonsultasikan kondisi gangguan mental pada lansia dengan dokter. Kavacare juga memiliki layanan home care yang dapat menghadirkan perawat lansia profesional untuk merawat orang terkasih Anda di rumah.

Macam-Macam Gangguan Mental pada Lansia

Terdapat banyak jenis gangguan mental, akan tetapi ada beberapa jenis gangguan kejiwaan yang lebih umum menyerang lansia, di antaranya adalah:

Depresi

Depresi adalah gangguan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat atau kesenangan dalam kegiatan sehari-hari, serta perubahan dalam tidur, makan, energi, dan pikiran. Depresi dapat mempengaruhi fungsi kognitif, emosi, dan perilaku individu, dan berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Beberapa gejala dari depresi ini antara lain yaitu:

●      Perasaan sedih yang mendalam: Orang dengan depresi cenderung mengalami perasaan sedih yang berkepanjangan dan berat. Mereka mungkin merasa tidak bersemangat, putus asa, atau kosong secara emosional.

●      Hilangnya minat atau kesenangan: Depresi seringkali menyebabkan hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari yang sebelumnya dinikmati oleh individu tersebut.

●      Gangguan tidur: Depresi dapat menyebabkan perubahan dalam pola tidur individu. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur berlebihan (hipersomnia).

Lansia yang mengalami depresi, mereka mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang mereka nikmati, termasuk hobinya, kegiatan olahraga, atau berinteraksi dengan keluarga dan teman. Kondisi ini juga dapat berisiko memperburuk kondisi fisik yang sudah ada atau meningkatkan risiko penyakit lain. Misalnya, depresi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan neurologis.

Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan suatu kondisi mental yang akan ditandai oleh adanya kecemasan yang sangat berlebihan, kronis, dan juga sulit dikendalikan. Pada gangguan kecemasan, kecemasan yang dirasakan melebihi reaksi yang wajar terhadap situasi atau peristiwa tertentu. Kecemasan tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Beberapa gejala gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:

●      Kecemasan yang berlebihan: Gangguan kecemasan ditandai oleh kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan. Individu cenderung merasa gelisah, khawatir, atau tegang secara konstan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak ada alasan yang jelas untuk cemas.

●      Gejala fisik: Gangguan kecemasan sering disertai dengan gejala fisik seperti jantung berdebar, nafas pendek atau sesak, gemetar, keringat berlebihan, gangguan pencernaan seperti mual atau diare, ketegangan otot, sakit kepala, atau kesulitan tidur.

●      Ketegangan dan mudah tersinggung: Orang dengan gangguan kecemasan seringkali merasa tegang, mudah tersinggung, atau gelisah secara konstan. Mereka mungkin merasa sulit untuk rileks dan selalu merasa siap untuk menghadapi ancaman atau bahaya yang tidak nyata.

Gangguan kecemasan dapat mengganggu kemampuan lansia untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. Kecemasan yang berlebihan dapat membatasi partisipasi mereka dalam aktivitas sosial, seperti pertemuan keluarga atau acara sosial lainnya. Lansia dengan gangguan kecemasan mungkin menghindari interaksi sosial, merasa tidak nyaman dalam situasi sosial, atau mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat.

Selain itu, kecemasan yang berlebihan pada lansia juga dapat memperburuk gejala fisik yang sudah ada atau meningkatkan risiko kondisi kesehatan lainnya. Misalnya, gangguan kecemasan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, masalah tidur, atau komplikasi lainnya.

Bipolar

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim antara epidose tinggi (mania atau hipomania) dan episode rendah (depresi). Episode tinggi adalah periode dimana seseorang mengalami peningkatan energi yang berlebihan, kegembiraan yang tak terkendali, rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri yang berlebihan (euforia), banyak bicara yang tidak biasa, kebutuhan tidur yang berkurang, dan perilaku impulsif.

Sedangkan episode depresi adalah periode di mana seseorang merasa sangat sedih, kehilangan minat atau kesenangan, merasa lelah secara fisik, mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan, dan memiliki pemikiran atau perasaan yang negatif.

Dampak bipolar pada kualitas hidup lansia termasuk dapat mengganggu rutinitas dan tanggung jawab penderita selama episode mania dimana mereka mungkin memiliki energi yang berlebihan dan perilaku impulsif. Selain itu, perubahan suasana hati yang ekstrim pada gangguan bipolar dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan sosial lansia. Selama episode tinggi, lansia mungkin menjadi sulit diikuti dan mengalami konflik interpersonal.

Gangguan bipolar juga dapat berdampak pada kesehatan fisik lansia. Episode tinggi yang berlebihan energi dapat menyebabkan kelelahan fisik yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan otak kronis yang ditandai oleh gangguan pemikiran, halusinasi, ucapan yang tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kurangnya motivasi. Penderita skizofrenia sering mengalami keterputusan dalam pemikiran dan mengalami kesulitan membedakan kenyataan dari khayalan.

Gejala umum skizofrenia ini antara lain sebagai berikut:

●      Delusi: Orang dengan skizofrenia dapat mengalami delusi, yaitu keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Delusi ini dapat meliputi keyakinan bahwa mereka sedang diawasi, dipersekusi, atau memiliki kekuatan istimewa yang tidak rasional.

●      Halusinasi: Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada, melihat gambar atau orang yang tidak ada, atau merasakan sentuhan yang tidak nyata. Halusinasi tersebut seringkali mengganggu dan terasa nyata bagi penderita skizofrenia.

●      Gangguan pemikiran: Penderita skizofrenia dapat mengalami gangguan dalam pemikiran dan bahasa. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan alur pemikiran yang teratur dan mengalami "pemikiran melompat-lompat" yang sulit dipahami oleh orang lain.

Skizofrenia dapat mengganggu kemampuan lansia untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara mandiri. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan diri, menjalankan tugas-tugas rumah tangga, atau mengelola keuangan mereka. Penderita skizofrenia juga seringkali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat. Halusinasi dan delusi yang mereka alami dapat membuat mereka merasa terisolasi, sulit berkomunikasi, atau menghindari interaksi sosial.

Post Power Syndrome

Post Power Syndrome adalah kondisi psikologis yang dialami oleh individu setelah mereka berakhir dari posisi kepemimpinan atau kekuasaan yang signifikan. Individu ini mungkin mengalami perubahan emosi, perilaku, dan persepsi setelah kehilangan posisi yang memberikan pengaruh, tanggung jawab, dan status tertentu. Gejala umumnya meliputi:

●      Rasa kehilangan dan kebingungan: Setelah kehilangan posisi kepemimpinan atau kekuasaan, individu dapat merasa kehilangan dan bingung mengenai identitas mereka yang baru.

●      Perubahan suasana hati dan emosi: Post Power Syndrome dapat menyebabkan fluktuasi emosi yang signifikan. Individu mungkin mengalami periode perasaan sedih, kekosongan emosional, kecemasan, atau depresi.

●      Kehilangan rasa kontrol: Setelah kehilangan kekuasaan, individu dapat merasa kehilangan rasa kontrol atas hidup mereka. Mereka mungkin mengalami kecemasan atau ketidakpastian mengenai masa depan, merasa tidak memiliki arah atau tujuan yang jelas.

Kondisi gangguan mental ini dapat menyebabkan lansia merasa kehilangan identitas dan peran mereka yang sebelumnya. Juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional lansia. Mereka mungkin mengalami perasaan sedih, kekosongan emosional, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan mereka. Serta membuat mereka mengalami perubahan dinamika hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Penanganan dan Peran Keluarga

Penanganan gangguan mental pada lansia, termasuk depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan lainnya, melibatkan peran penting keluarga. Berikut adalah beberapa aspek penanganan dan peran keluarga yang dapat membantu lansia:

Pendidikan dan Pemahaman

Keluarga harus memperoleh pengetahuan yang memadai tentang gangguan mental yang dialami oleh lansia, termasuk gejala, penyebab, dan cara penanganan yang efektif agar mampu memahami situasi dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi lansia.

Dukungan Emosional

Keluarga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional kepada lansia yang mengalami gangguan mental. Mereka dapat menjadi pendengar yang baik, memberikan perhatian, dan menyediakan lingkungan yang aman dan penuh cinta.

Pendampingan Dalam Perawatan

Keluarga dapat membantu lansia dalam mengakses perawatan yang tepat. Ini termasuk mendampingi mereka dalam kunjungan ke profesional kesehatan mental, memastikan mereka mematuhi jadwal pengobatan, dan membantu mengatur janji temu atau terapi yang diperlukan.

Lingkungan yang mendukung

Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan lansia. Ini termasuk menciptakan rutinitas harian yang stabil, menyediakan lingkungan yang tenang dan nyaman, serta mempromosikan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik, dan tidur yang cukup.

Penting untuk diingat bahwa setiap lansia dengan gangguan mental memiliki kebutuhan yang unik, dan pendekatan penanganan harus disesuaikan dengan kondisi dan preferensi individu. Dalam beberapa kasus, bantuan profesional dari tenaga medis atau terapis dapat diperlukan. 

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

1.     Depression in Older Adults. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2852580. Diakses 11 Juli 2023.

2.     What Anxiety Disorder Are Most Common for Older Adults. https://www.ncoa.org/article/anxiety-and-older-adults-a-guide-to-getting-the-relief-you-need. Diakses 11 Juli 2023. 

3.     Bipolar Disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bipolar-disorder/symptoms-causes/syc-20355955. Diakses 11 Juli 2023. 

4.     What is Schizophrenia. https://www.psychiatry.org/patients-families/schizophrenia/what-is-schizophrenia. Diakses 11 Juli 2023. 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)


Author Tim Kavacare Tim Kavacare

Nilai Artikel Ini