musik, daya ingat, linksehat, kavacare

Kamis, 21 Desember 2023

Kenali Manfaat Musik untuk Daya Ingat

Seiring perkembangan zaman, semakin banyak terungkap jika musik bukan sekadar hiburan. Musik dapat menyemarakkan suasana maupun membuat kita merasa lebih tenang. Kenyataannya, manfaat musik lebih dari itu. Musik bisa berdampak positif untuk otak, termasuk untuk daya ingat terutama bagi lansia.

Bila Anda memerlukan layanan perawat lansia profesional, Anda bisa menghubungi Kavacare. Kontak Kavacare Support melalui Whatsapp di nomor 0811 - 1446 - 777 hari ini untuk konsultasi kebutuhan perawatan Anda di rumah.

Manfaat Musik untuk Daya Ingat

Manfaat musik untuk daya ingat dikaitkan dengan kemampuan musik mengaktivasi bagian-bagian yang berhubungan dengan daya ingat, pengambilan keputusan, emosi, dan penghargaan. Dari penelitian terbaru di Amerika Serikat dan Jepang, ditemukan jika musik tidak hanya membantu mengingat kembali memori yang tersimpan, tetapi juga menstimulasi otak untuk membentuk memori baru.

Pada kedua studi tersebut, lansia yang sehat mendapatkan nilai lebih baik saat tes kemampuan daya ingat dan pengambilan keputusan setelah mereka menyelesaikan kelas khusus. Kelas yang diikuti para lansia salah satu di antaranya adalah kelas musik.

Otak memiliki kemampuan menakjubkan untuk membuat, menyimpan, dan memanggil kembali memori yang terkait dengan musik. Mungkin Anda pun tidak menyadarinya. Contoh yang paling mudah adalah hanya sekali setelah mendengarkan lagu tertentu, Anda mungkin masih mengingat penggalan-penggalan lagu tersebut beberapa hari ke depan. Memori terkait musik bahkan tidak akan hilang dari pasien yang mengalami amnesia.

Jenis memori yang digunakan otak untuk bermusik pun berbeda dengan memori jangka panjang biasa. Saat bermain musik, otak menggunakan memori prosedural, salah satu jenis memori jangka panjang yang secara tidak sadar dapat dipanggil kembali karena terkait dengan rutinitas. Artinya, bahkan tanpa berpikir pun Anda dapat memanggil memori tersebut.

Jenis memori ini berbeda dengan memori episodik yang membutuhkan usaha secara sadar untuk dapat memanggilnya. Memori episodik ini disimpan oleh hippocampus, sehingga saat terserang demensia, rentan terjadi hilangnya memori episodik.

Apa yang Terjadi pada Otak saat Mendengar Musik?

Musik diketahui bermanfaat untuk otak. Berbagai riset menunjukkan jika mendengarkan musik dapat menurunkan tingkat kecemasan, meregulasi tekanan darah, mengurangi rasa sakit, serta meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, konsentrasi, dan memori.

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui respons otak terhadap musik. Salah satunya penelitian jangka panjang yang dilakukan 2 profesor di University of Central Florida sejak tahun 2006 silam. Neurosaintis Kiminobu Sugaya dan violis terkenal Ayako Yonetani meneliti bagaimana dampak musik terhadap fungsi otak.

Hasilnya, tampak jika musik dapat mempengaruhi perilaku manusia. Termasuk di antaranya mengurangi stres, nyeri, dan gejala depresi. Musik juga tampak berpengaruh dengan meningkatkan kemampuan kognitif, motorik, pembelajaran spasial-temporal, serta menstimulasi otak untuk memproduksi neuron.

Dari hasil penelitian, terlihat pula jika pengidap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson juga merespons musik dengan positif. Umumnya pada stadium akhir, pasien Alzheimer tidak responsif, namun saat dicoba mendengarkan musik dengan headphone tampak ekspresi mata yang cerah. Bahkan pasien bergerak dan kadang ikut bernyanyi.

Respons otak terhadap musik juga tampak dari hasil pencitraan MRI, yaitu:

Lobus Frontal

Lobus frontal adalah bagian depan otak yang mempengaruhi fungsi berpikir, pengambilan keputusan, dan perencanaan. Dari hasil pengamatan, mendengarkan musik dapat meningkatkan fungsi lobus frontal.

Lobus Temporal

Bagian otak ini bertugas memproses apa yang didengar manusia. Saat mendengar musik, lobus temporal membantu Anda untuk mengapresiasi musik.

Area Broca

Area Broca berfungsi sebagai pusat pengaturan manusia agar dapat berkata-kata. Bagian inilah yang berpengaruh pada bagaimana seseorang mengapresiasi musik. Dengan bermusik, khususnya bermain instrumen, kemampuan komunikasi pun dapat meningkat.

Area Wernicke

Area Wernicke berfungsi memproses bahasa secara lisan maupun tulisan. Saat mendengarkan musik, bagian otak ini akan menganalisa dan menikmati musik.

Lobus Oksipital

Apa yang dilihat seseorang akan diproses oleh lobus oksipital. Respons lobus oksipital saat mendengarkan musik terutama terjadi pada musisi profesional. Saat mendengarkan musik, seorang musisi dapat membayangkan partitur lagu. Hal ini dipengaruhi oleh respons lobus oksipital.

Otak Kecil

Otak kecil atau cerebellum berfungsi mengatur koordinasi gerakan dan menyimpan memori fisik. Dari penelitian, diketahui jika pasien Alzheimer bahkan masih bisa memainkan piano jika telah belajar dari kecil. Ini karena otak kecil menyimpan memori tersebut sebagai memori fisik. Memori fisik tidak akan pernah hilang dari cerebellum.

Nucleus Accumbens

Bagian nucleus accumbens sangat berpengaruh pada kebahagiaan karena bertugas melepaskan dopamin. Musik dapat meningkatkan jumlah dopamin pada nucleus accumbens.

Amigdala

Amigdala bertugas memproses dan memicu emosi pada manusia. Tanda jika amigdala tengah aktif adalah sensasi merinding yang turun dari leher ke tulang belakang. Musik dapat mempengaruhi amigdala, salah satunya membantu mengontrol rasa takut, meningkatkan keberanian dan rasa senang.

Hippocampus

Hippocampus berperan penting dalam penyimpanan memori, serta bagaimana seseorang bisa memanggil kembali ingatan tersebut. Respons emosional seseorang terhadap suatu memori juga diatur oleh hippocampus. Selain itu hippocampus membantu manusia untuk dapat bernavigasi.

Hippocampus dianggap sebagai salah satu pusat memproses informasi di dalam otak. Bagian ini juga paling awal terdampak pada kasus Alzheimer, sehingga timbul gejala linglung dan hilang ingatan.

Musik berpotensi meningkatkan proses neurogenesis pada hippocampus. Hal ini memicu produksi neuron-neuron baru. Bertambahnya neuron pada otak dapat meningkatkan daya ingat seseorang.

Hipotalamus

Hipotalamus bertugas menjaga kondisi tubuh, menghubungkan sistem produksi hormon atau endokrin dengan sistem saraf. Hipotalamus juga mengatur pelepasan hormon-hormon penting serta senyawa kimia yang meregulasi rasa haus, lapar, kantuk, detak jantung, suhu tubuh, metabolisme, pertumbuhan, dan organ-organ reproduksi.

Ketika seseorang mendengarkan musik, respons hipotalamus tampak dari menurunnya denyut jantung dan tekanan darah.

Corpus Callosum

Corpus callosum memungkinkan bagian kiri dan kanan otak untuk berkomunikasi, sehingga gerakan tubuh terkoordinasi dan kita bisa memproses pikiran kompleks yang membutuhkan fungsi logika serta intuisi.

Fungsi corpus callosum sangat penting dalam bermusik. Ini memungkinkan seseorang dapat memainkan instrumen sesuai dengan partitur karena otak berhasil memproses nada-nada menjadi gerakan tubuh.

Putamen

Bagian otak yang berfungsi mengenali dan memproses ritme adalah putamen. Putamen juga mengatur gerak tubuh dan koordinasi. Dengan mendengarkan musik, kadar dopamin pada putamen meningkat. Musik juga meningkatkan respons tubuh terhadap ritme.

Hal ini berdampak pada pasien Parkinson. Musik bisa membantu pasien pengidap Parkinson untuk beraktivitas, misalnya bangun dari posisi tidur atau duduk, bahkan juga bisa membantu pasien berjalan.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
  1. Keep Your Brain Young with Music. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/keep-your-brain-young-with-music diakses 26 Juni 2023
  2. Music: The Last Thing We Forget. https://kids.frontiersin.org/articles/10.3389/frym.2017.00005 diakses 26 Juni 2023
  3. Music and the Brain: What Happens When You're Listening to Music. https://www.ucf.edu/pegasus/your-brain-on-music/ diakses 26 Juni 2023
  4. Music can boost memory and mood. https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/music-can-boost-memory-and-mood diakses 26 Juni 2023
  5. Why music can trigger memories, even for those with Alzheimer's. https://www.washingtonpost.com/wellness/2023/02/26/songs-music-memory-connection/ diakses 26 Juni 2023

Author Tim Kavacare Tim Kavacare

Nilai Artikel Ini