gastritis, gerd, sakit perut, linksehat, kavacare

Selasa, 17 Januari 2023

Mengenal Perbedaan Gastritis dan GERD

Baik gastritis maupun GERD sama-sama kondisi medis yang mengganggu kesehatan sistem pencernaan, terutama bagian lambung kita. Keduanya pun menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan, seperti sakit perut dan mual. Walau memiliki berbagai kesamaan, gastritis dan GERD adalah dua penyakit berbeda.

Jika Anda dan keluarga di rumah membutuhkan perawatan untuk gastritis atau GERD, Anda bisa menghubungi Kavacare di nomor Whatsapp 0811 1446 777. Kami siap menghadirkan layanan homecare yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Apa Itu Gastritis?

Gastritis atau yang sering disebut dengan sakit maag adalah inflamasi yang terjadi pada lapisan dinding lambung. Saat terjadi peradangan pada lapisan dinding atau mukosa pada lambung, akan timbul nyeri, kembung, dan mual.

Pada kondisi sehat, lapisan mukosa akan melindungi lambung dari cairan asam yang diproduksi tubuh untuk mencerna makanan. Namun lapisan ini dapat rusak atau terkikis faktor-faktor tertentu. Saat lapisan mukosa menipis, terjadi peradangan pada dinding lambung.

Gastritis termasuk masalah pencernaan yang sering ditemui. Kondisi ini dapat terjadi mendadak (gastritis akut), maupun muncul bertahap dan bertahan cukup lama (gastritis kronis).

Apa Itu GERD?

GERD atau gastroesophaegal reflux disease adalah kondisi berulang ketika cairan asam lambung naik (refluks) ke saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung, atau esofagus. GERD juga dikenal dengan istilah refluks asam lambung. Ketika terjadi refluks asam lambung, dinding esofagus akan mengalami iritasi.

Refluks asam lambung dapat terjadi sesekali pada setiap orang. Namun jika refluks ini terjadi berulang kali, mengindikasikan telah terjadi GERD.


Penyebab dan Faktor Risiko Gastritis

Penyebab gastritis adalah melemahnya atau ada kerusakan pada lapisan mukosa lambung. Saat lapisan pelindung ini melemah, cairan asam dari sistem pencernaan mengiritasi dinding lambung.

Melemahnya dinding lambung yang kemudian memicu gastritis dipengaruhi beberapa faktor risiko, yaitu:

●      Infeksi bakteri. Bakteri H. pylori yang tidak terkendali termasuk penyebab paling sering terjadinya gastritis. Ketidakmampuan tubuh melawan infeksi oleh bakteri ini biasanya dipengaruhi gaya hidup maupun faktor keturunan

●      Penggunaan pereda nyeri terus menerus. Obat antiinflamasi non-steroidal (OAINS) seperti ibuprofen bisa mengikis lapisan mukosa lambung jika digunakan terus menerus atau dikonsumsi berlebihan

●      Usia. Risiko mengalami gastritis lebih tinggi seiring bertambahnya usia, sebab lapisan dinding lambung semakin tipis. Selain itu risiko infeksi H. pylori pun lebih tinggi pada individu berusia lanjut

●      Konsumsi alkohol berlebih. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan dinding lambung

●      Stres fisik dan mental. Kondisi medis yang menyebabkan stres pada tubuh, seperti operasi besar, dapat meningkatkan risiko gastritis. Stres secara psikologis juga dapat menjadi faktor

●      Penyakit autoimun. Sel-sel kekebalan tubuh bekerja abnormal dapat menyerang sel pada dinding lambung dan meningkatkan risiko gastritis

●      Penyakit dan kondisi medis lainnya. HIV/AIDS, penyakit celiac, penyakit Crohn, dan beberapa kondisi lain dikaitkan dengan risiko gastritis yang lebih tinggi.

Penyebab dan Faktor Risiko GERD

GERD disebabkan refluks asam lambung atau isi lambung yang naik kembali ke saluran antara lambung dan mulut (esofagus).

Saat kita menelan, lingkaran otot di pangkal esofagus meregang dan memberi jalan untuk makanan dan minuman masuk ke lambung. Katup otot tersebut kemudian menutup lagi. Namun lingkaran otot ini dapat melemah, sehingga cairan dari lambung bisa naik ke esofagus. Jika cairan bersifat asam ini berulang kali naik ke esofagus, dinding-dinding esofagus mengalami irtasi dan menyebabkan peradangan.

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko GERD antara lain:

●      Obesitas

●      Hernia hiatal, atau hernia di bagian atas perut

●      Kehamilan

●      Kelainan pada jaringan penghubung, seperti scleroderma

●      Konstipasi

Sedangkan faktor-faktor yang dapat memperparah refluks asam lambung adalah:

●      Merokok

●      Makan dalam porsi besar sebelum tidur

●      Makan makanan berlemak dan berminyak, jenis makanan ini dapat memicu refluks asam lambung

●      Minum alkohol atau kopi

●      Mengonsumsi obat tertentu, contohnya aspirin

Gejala Gastritis dan GERD

Sama-sama memengaruhi pencernaan, jika diperhatikan terdapat perbedaan gastritis dan GERD dari gejala masing-masing kondisi.

Gejala Gastritis

Perbedaan gastritis dan GERD salah satunya pada gejala. Pasien gastritis tidak selalu merasakan gajala tertentu. Namun jika terdapat gejala, biasanya pasien akan mengeluhkan:

●      Sensasi melilit, panas, atau nyeri di bagian atas perut. Rasa nyeri ini bisa lebih parah atau justru membaik setelah makan

●      Mual

●      Muntah

●      Sensasi penuh atau sesak di bagian atas perut setelah makan


Gejala GERD

Beberapa gejala umum pada GERD antara lain:

●      Sensasi panas atau terbakar di dada (heartburn), biasanya dirasakan setelah makan dan akan memburuk jika pasien dalam keadaan berbaring

●      Regurgitasi atau naiknya cairan dari lambung, biasanya terasa asam di tenggorokan

●      Nyeri di bagian atas perut atau pada dada

●      Kesulitan menelan

●      Terasa ada ganjalan pada tenggorokan

Jika refluks asam lambung terjadi di malam hari, pasien juga dapat mengeluhkan:

●      Batuk terus menerus

●      Peradangan pada pita suara (laryngitis)

●      Asma yang mendadak muncul atau memburuk


Pertanyaan Umum Seputar Perbedaan Gastritis dan GERD


Mana yang Lebih Parah, Gastritis atau GERD?

Perbedaan gastritis dan GERD tidak dapat dinilai dari mana yang lebih parah. Kedua kondisi ini menimbulkan masalah pencernaan yang tidak nyaman. Keduanya pun dapat menyebabkan nyeri dan gangguan aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan tepat. Baik gastritis maupun GERD yang tidak ditangani dapat memburuk, bahkan menyebabkan kanker perut dan perdarahan saluran cerna yang mengancam nyawa.

Bisakah Mengalami Gastritis dan GERD Sekaligus?

Seseorang dapat mengidap gastritis dan GERD dalam waktu bersamaan. Kedua penyakit ini memiliki penyebab yang berbeda, sehingga ada kemungkinan jika pasien terpapar faktor-faktor dari masing-masing penyakit, keduanya menyerang bersamaan.

Apakah Gastritis Menyebabkan GERD?

Secara anatomi, perbedaan gastritis dan GERD terletak pada bagian yang terpengaruh. Gastritis mengacu pada iritasi di dinding lambung. Sementara GERD adalah gangguan refluks, di mana terjadi masalah pada katup lambung yang menyebabkan cairan asam dan isi lambung dapat naik kembali ke esofagus. iritasi pada dinding esofagus.

Gastritis tidak menyebabkan GERD secara langsung. Namun terdapat penelitian yang menemukan jika gastritis yang disebabkan oleh H. pylori diasosiasikan dengan refluks asam lambung yang lebih ringan dari GERD. Jika dalam proses pengobatan gastritis terjadi pengurangan jumlah H. pylori secara drastis, risiko seseorang mengalami GERD akan meningkat. Walau demikian, penelitian masih minim untuk menyimpulkan seberapa besar kemungkinan gastritis berkaitan dengan GERD.

Apakah Perawatan Gastritis dan GERD Menggunakan Cara yang Sama?

Pada gastritis dan GERD, langkah pertama perawatan biasanya cukup mirip. Fokus awal dalam perawatan gastritis dan GERD adalah mengurangi produksi asam lambung untuk mencegah iritasi semakin parah. Namun langkah selanjutnya tergantung penyebab dari tiap kondisi. Misalnya pada gastritis yang disebabkan infeksi bakteri, maka yang dilakukan adalah mengontrol peradangan dan bakteri yang menginfeksi.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
  1. Association between Pattern of Gastritis and Gastroesophageal Reflux Disease in Patients with Helicobacter Pylori Infection. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5045673/ diakses 15 Desember 2022
  2. Can Gastritis Cause Acid Reflux? https://houstonheartburn.com/can-gastritis-cause-acid-reflux/. diakses 15 Desember 2022
  3. Gastroesophageal reflux disease (GERD) https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940 diakses 15 Desember 2022
  4. Gastritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807 diakses 15 Desember 2022
  5. The Difference Between Gastritis and Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) https://geriatricacademy.com/gastritis-and-gerd/ diakses 15 Desember 2022

Author Tim Kavacare Tim Kavacare
Reviewed by dr. Albert  Novianto dr. Albert Novianto

Nilai Artikel Ini