Panduan CPR Bayi, Pertolongan Pertama saat Jantung Berhenti

Jumat, 18 Desember 2020

Panduan CPR Bayi, Pertolongan Pertama saat Jantung Berhenti

LinkSehat - CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) menjadi pertolongan pertama saat jantung bayi berhenti berfungsi. Sebab itu, penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui langkah-langkah CPR bayi yang benar. Teknik ini memberikan waktu sampai ambulans dan tim medis profesional datang untuk mengambil alih perawatan.

Apa itu CPR dan bagaimana cara memberikan CPR kepada bayi? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu CPR Bayi?

Cardiopulmonary resuscitation atauCPR adalah adalah prosedur darurat yang melibatkan teknik kompresi dada (menekan dada dengan keras) dan pemberian napas buatan (resusitasi mulut ke mulut).

Jika diberikan dengan benar, CPR dapat membantu mengantarkan oksigen ke otak dan organ lain hingga bantuan datang atau hingga bayi Anda pulih. Berhentinya fungsi jantung pada bayi biasanya disebabkan oleh cedera parah dan jarang disebabkan oleh penyakit jantung.

Penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui langkah-langkah CPR agar dapat membantu bayi jika terjadi keadaan darurat henti jantung atau pernapasan. Meskipun Anda mungkin pernah mengikuti kelas CPR anak, sebaiknya terus asah pengetahuan Anda agar Anda tetap mengingat langkah-langkahnya.

Anda bisa mencetak langkah-langkah CPR bayi supaya lebih mudah diakses kapan pun dan di mana pun. Cukup cetak dan letakkan di mobil, meja, dapur atau di dekat persediaan pertolongan pertama lainnya di rumah Anda. Kemudian membacanya dari waktu ke waktu untuk membantu mempertahankan kemampuan CPR Anda.

Bagaimana Jika Anda Belum Pernah Latihan CPR?

Lebih baik mencoba melakukan pertolongan pertama daripada tidak melakukan apa pun. Setiap usaha yang Anda lakukan bisa menolong kehidupan seseorang, termasuk bayi Anda. Jika Anda ragu dengan pengetahuan dan kemampuan Anda dalam memberikan CPR, berikut ini saran dari American Heart Association:

  • Tidak terlatih. Jika Anda tidak terlatih dalam CPR, berikan CPR khusus menggunakan tangan. Anda harus memberikan kompresi dada tanpa jeda selama 100 hingga 120 kali per menit sampai ambulans atau bantuan datang. Ini berarti Anda tidak perlu mencoba memberikan napas buatan.
  • Terlatih dan siap memberikan CPR. Jika Anda terlatih dengan baik dan percaya diri dengan kemampuan Anda, periksa apakah ada denyut nadi dan tanda-tanda bayi bernapas. Jika tidak ada pernapasan atau denyut nadi dalam 10 detik, segera berikan kompresi dada. Mulailah CPR dengan 30 kompresi dada sebelum memberikan 2 kali napas buatan.
  • Terlatih tapi tidak yakin memberikan CPR. Jika sebelumnya Anda pernah menerima pelatihan CPR tetapi tidak yakin dengan kemampuan Anda, lakukan saja kompresi dada dengan kecepatan 100 hingga 120x per menit.

Apakah Semua Bayi Bisa Mendapat CPR?

Cara CPR yang disampaikan sebelumnya berlaku untuk orang dewasa, anak-anak, dan bayi yang membutuhkan CPR. Namun, tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir hingga berusia 4 minggu.

CPR dapat menjaga darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya sampai ambulans beserta tim medis profesional datang untuk mengembalikan irama jantung yang normal.

Saat jantung bayi berhenti, kekurangan darah yang mengandung oksigen dapat menyebabkan kerusakan otak hanya dalam beberapa menit. Seseorang bisa mati dalam 8 sampai 10 menit.

Kapan Harus Memberi CPR pada Bayi?

Periksa kondisi bayi Anda apakah tidak responsif dan tidak bernapas atau hanya terengah-engah. Anda perlu memulai CPR jika bayi:

  • Tidak bernapas atau hanya terengah-engah.
  • Tidak bergerak.
  • Tidak bangun.
  • Tidak merespons sentuhan Anda.
  • Tidak menjadi waspada dengan sekitar.

Jika Anda tidak sendirian, mintalah orang lain untuk menghubungi layanan medis darurat dan segera dapatkan AED (automated external defibrillator) jika tersedia selama Anda melakukan CPR.

Namun, jika Anda sendirian dan memiliki ponsel, mulai CPR sambil menelepon layanan medis darurat dari ponsel Anda dengan modespeaker. Setelah 2 menit CPR (lima siklus), dapatkan AED jika tersedia.

Jika Anda sendirian dan tidak memiliki ponsel, mulai CPR selama 2 menit (lima siklus) lalu hubungi layanan medis darurat dari telepon rumah dan dapatkan AED jika tersedia.

Bagaimana Cara Melakukan CPR pada Bayi?

Pelajari dan ikuti langkah-langkah CPR bayi berikut ini.

Step 1: Kompresi Dada

Mulailah CPR dengan meletakkan bayi Anda di atas permukaan yang rata dan kokoh. Jangan menghabiskan waktu mencoba mencari denyut nadi. Letakkan kedua jari Anda di tulang dada yang berada tepat di bawah garis puting. Lakukan 30 kali kompresi pada dada bayi dengan cepat dan tekan cukup kuat sehingga dadanya bergerak sekitar 4 cm ke bawah.

Hitung dengan keras. Anda harus memberikan sekitar 100 hingga 120 kompresi per menit. Tunggu hingga dada bayi kembali ke posisi awal di antara kompresi. Ini akan membuat darah mengalir ke otak bayi dan organ penting lainnya.

Step 2: Membuka Jalan Napas

Setelah memberikan 30 kompresi dada pertama, letakkan satu telapak tangan Anda di dahi bayi dan letakkan dua jari dari tangan satunya di ujung dagu yang keras dan bertulang. Lalu miringkan kepala bayi ke belakang dengan lembut. Teknik ini akan membuka jalan napas bayi.

Step 3: Memberikan Napas Buatan

Tempatkan mulut Anda di atas hidung dan mulut bayi dengan sangat rapat dan berikan napas buatan sebanyak dua kali. Setiap tarikan napas harus cukup untuk membuat dada bayi Anda naik dan tidak boleh lebih dari satu detik. Jika dada bayi Anda tidak naik, ubah posisi kepalanya, dan coba memberikan napas buatan lagi.

Step 4: Ulangi

Berikan 30 kompresi dada dan 2 kali napas selama dua menit, lalu ulangi siklus ini hingga ambulans tiba atau bayi Anda mulai bernapas kembali. Dua menit biasanya memungkinkan Anda melakukan 5 siklus, tiap siklus terdiri dari 30 kompresi dada dan 2 kali napas buatan. Siklus CPR 2 menit biasanya melelahkan. Jika Anda tidak sendiri, minta tolong orang lain untuk memberikan CPR setiap 2 menit.

Step 5: Posisi Pemulihan

Setelah bayi Anda pulih dan mulai bernapas dengan sendirinya, mereka mungkin akan muntah dan kesulitan bernapas. Letakkan bayi Anda dalam posisi pemulihan, yaitu posisi dagu harus sedikit menjauh dari dada dan wajah mereka harus bertumpu pada permukaan tempat bayi berbaring. Pastikan tidak ada yang menghalangi atau menutupi mulut dan hidung bayi. Posisi pemulihan akan membantu menjaga jalan napas bayi tetap terbuka.

Apakah CPR Bayi Selalu Berhasil?

Data resmi terkait keberhasilan CPR sangat bervariasi. CPR Northwest Washington mengatakan bahwa sekitar 40% pasien yang kembali dari henti jantung melalui prosedur CPR dapat bertahan hidup setelah diresusitasi dan harus dirawat di rumah sakit. Namun, ada sekitar 10% hingga 20% pasien yang pulih setelah mendapat CPR bisa langsung dipulangkan dari rumah sakit.

Ada alasan mengapa tingkat keselamatan hidup pasien cukup rendah meski mendapat CPR. Ini karena CPR adalah prosedur yang tidak khusus dirancang untuk menjadi solusi penyelamat hidup yang permanen.

Anda tetap memerlukan bantuan tenaga medis profesional dari rumah sakit meski sudah memberikan CPR kepada bayi. Kompresi dada dan pemberian napas buatan hanya bertujuan untuk memberi waktu sampai ambulans tiba dan mengambil alih sepenuhnya.

Daftarkan diri Anda untuk menjalani pelatihan CPR bayi sebelum terlambat. Jika punya pertanyaan lebih lanjut, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter umum atau spesialis. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Penyakit Jantung

Setiap orang berisiko mengalami penyakit jantung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga Baca Selengkapnya...

Henti Jantung Mendadak

Henti jantung mendadak merupakan kondisi gawat darurat dan perlu ditangani secepatnya agar tidak Baca Selengkapnya...