Info Kesehatan
Senin, 14 September 2020
Parestesia (Kesemutan)
LinkSehat - Parestesia, atau sering disebut ‘kesemutan’, adalah sensasi seperti tertusuk jarum atau baal pada tubuh (terutama pada tangan, kaki, dan kepala).
Kesemutan dapat berlangsung singkat (sementara) atau terjadi dalam waktu lama (kronis). Parestesia sementara akan hilang setelah tidak ada tekanan pada saraf, sedangkan yang bersifat kronis cenderung berlangsung lama dan bisa saja menandakan adanya penyakit tertentu (seperti diabetes).
Gejala dan tanda parestesia
Ketika terjadi kesemutan, Anda mungkin akan mengalami kelemahan, rasa baal, serta muncul sensasi seperti tertusuk jarum atau terbakar/dingin pada bagian tubuh yang terdampak.
Pada parestesia yang disebabkan karena komplikasi penyakit diabetes (neuropati diabetik), kesemutan dapat menjalar naik dari tangan ke lengan atau dari telapak kaki ke tungkai dan dapat pula ditandai dengan gejala berikut :
- Kram
- Mati rasa
- Gangguan kekuatan otot
- Penglihatan kabur
- Pusing
- Mual dan muntah
Apabila tidak segera ditangani, kesemutan akibatneuropati diabetik dapat berkembang menjadi rasa kebas atau mati rasa, sehingga mengganggu keseimbangan pada kaki dan membuat tubuh mudah jatuh.
Dokter spesialis untuk parestesia
Anda dapat membuat janji temu dengan dokter spesialis saraf jika mengalami kesemutan terus-menerus tanpa penyebab yang jelas. Atau jika kesemutan sudah terbukti disebabkan karena suatu penyakit, Anda dapat melanjutkan pemeriksaan dan kontrol rutin dengan dokter yang bersangkutan (misalnya dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda mempunya diabetes).
Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda sering kesemutan dan berulang. Download Sekarang.
Kapan harus konsultasi ke dokter
Kesemutan yang terjadi sesekali dan hilang dengan sendirinya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter saraf jika mengalami kesemutan terus-menerus dan berulang. Terlebih jika kesemutan terjadi di kepala dan disertai dengan rasa nyeri, kelemahan, hingga menyebabkan gangguan saat berjalan.
Riwayat jatuh ataupun terpukul, riwayat kanker dalam keluarga, serta usia lebih dari 50 tahun merupakan tanda bahaya yang harus segera diperiksa oleh dokter untuk menyingkirkan kemungkinan yang lebih buruk.
Biaya berobat parestesia
Biaya yang diperlukan untuk mengatasi kesemutan dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan tindakan penanganannya. Untuk mencari tahu dan memperkirakan biaya pengobatan untuk parestesia di dalam atau luar negeri, Anda bisa menghubungi Medical Consultant kamidi sini.
Penyebab parestesia (kesemutan)
Kesemutan yang berlangsung singkat disebabkan karena tekanan pada saraf atau terhambatnya sirkulasi darah. Biasanya kondisi ini terjadi setelah menekuk tangan atau kaki terlalu lama, misalnya saat duduk bersila atau tidur dengan tangan tertindih.
Pada kasus kesemutan yang terjadi berkepanjangan, kondisi ini dapat menandakan adanya suatu penyakit, seperti kekurangan vitamin B12, gangguan sistem kekebalan tubuh / penyakit autoimun, efek samping obat-obatan tertentu, infeksi, ataupun gangguan metabolisme tubuh . Berikut ini beberapa contoh penyebab kesemutan kronis berdasarkan lokasi terjadinya :
- Parestesia di tangan dan kaki,disebabkan karenaneuropati diabetik (kerusakan saraf akibat komplikasi diabetes), kehamilan, gagal ginjal, kista ganglion,carpal tunnel syndrome, saraf kejepit, kekurangan hormon tiroid, atau paparan zat kimia (seperti arsenik atau merkuri).
- Parestesia di kepala,dapat terjadi karena sinusitis, stres, gangguan kecemasan, gangguan elektrolit, migrain, cedera kepala, hipertensi,multiple sclerosis, epilepsi, tumor otak, konsumsi alkohol berlebihan, dan penyalahgunaan NAPZA.
Diagnosis parestesia
Jika mengalami kesemutan yang berkepanjangan, dokter akan menanyakan kepada Anda mengenai gejala, aktivitas yang dilakukan, riwayat penyakit, maupun pengobatan yang sedang dijalani. Kemudian, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk menegakkan diagnosis:
- Pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar elektrolit, vitamin, hormon, atau zat kimia dalam darah.
- Pemeriksaan fungsi saraf(meliputi: elektromiografi dan tes kecepatan hantar saraf)
- Pencitraandengan foto Rontgen, CT scan, atau MRI di area yang dicurigai sebagai sumber penyebab
- Pemeriksaan lumbal pungsiuntuk mengambil sampel cairan saraf tulang belakang
- Biopsiatau pengambilan sampel jaringan kulit atau saraf untuk diperiksa di lab
Cara mengobati parestesia
Pengobatan parestesia disesuaikan dengan penyebabnya. Namun secara umum, parestesia dapat diobati dengan cara berikut:
- Segera istirahatkan bagian tubuh yang terdampak. Misalnya, jika kesemutan terjadi setelah menyilangkan kaki dalam waktu lama, Anda bisa meluruskan kaki untuk mengistirahatkannya.
- Terapi fisikuntuk membangun kekuatan otot di sekitar saraf sehingga mampu mengurangi tekanan pada jaringan, mencegah timbulnya nyeri, memperbaiki kelenturan dan fleksibilitas otot, serta meningkatkan pergerakan area yang sering mengalami kesemutan.
- Konsumsi obat-obatan,obat-obatan akan diberikan sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter.
- Operasi dilakukan sebagai pilihan terakhir, jika tidak ada cara lain yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala kesemutan.
Apabila kesemutan muncul karena suatu penyakit, dokter akan fokus untuk mengobati penyakit tersebut, misalnya :
- Pengendalian kadar gula darah jika kesemutan muncul akibat diabetes
- Pemberian suplemen vitamin B12 jika terjadi kekurangan nutrisi tersebut
- Penurunan tekanan darah jika kesemutan disebabkan karena hipertensi
- Ganti atau berhenti minum obat yang memicu kesemutan
Berapa lama waktu untuk sembuh dari parestesia?
Kesemutan dapat hilang dengan sendirinya untuk beberapa kasus, kecuali jika disebabkan karena masalah kesehatan tertentu. Oleh karena itu, waktu kesembuhan tergantung pada pengobatan penyakit yang memicu terjadinya kesemutan serta penyebab penyakit yang mendasarinya.
Bisakah parestesia disembuhkan?
Secara umum, kesemutan dapat disembuhkan karena akan hilang dengan sendirinya atau jika penyakit penyebabnya ditangani. Namun tidak semua kasus paresthesia dapat disembuhkan.
Cara mencegah parestesia
Kesemutan tidak selalu bisa dicegah, tetapi frekuensi kemunculannya dapat dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat berikut:
- Banyak minum air putih agar tidak dehidrasi (setidaknya 8 gelas per hari)
- Tidak merokok dan batasi konsumsi alkohol harian
- Rutin berolahraga untuk mengurangi ketegangan dan tekanan di area saraf
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, terutama yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12 (seperti ikan, telur, daging merah, produk susu) untuk memelihara kesehatan saraf tepi.
- Rutin kontrol ke dokter dan minum obat jika mengalami penyakit tertentu dengan gejala kesemutan
Apabila Anda terbiasa tidur dengan posisi tangan di bawah bantal, gunakansplintpergelangan tangan di malam hari untuk mengurangi tekanan pada saraf tangan. Atau jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk duduk dalam waktu lama, sebaiknya bangun dari tempat duduk dan bergerak secara berkala.
Cara merawat pasien parestesia di rumah
Apabila ada anggota keluarga yang sering mengalami kesemutan, Anda dapat membantunya dengan:
- Kompres bagian tubuhnya yang kesemutan secara bergantian dengan air dingin atau hangat untuk meredakan peradangan.
- Bantu ia mengubah posisi tubuh, misalnya dengan memberikan bantal untuk dijadikan alas atau pilihkan kursi dengan sandaran leher yang nyaman.
- Pastikan ia cukup istirahat dengan menambah jam tidur, atau beritahu ia agar tidak melakukan gerakan berulang dalam waktu lama.
- Ajak ia berolahraga minimal 30 menit per hari, atau total 150 menit per minggu.
- Ingatkan ia untuk minum obat dan kontrol ke dokter (jika dipicu oleh suatu penyakit), termasuk jika ada jadwal terapi fisik yang harus dilakukannya.
Medical Assistance kami siap bantu:
Healthline. 2017.Paresthesia.
Mayoclinic. 2019.Pinched nerve.
WebMD. 2018. How can paresthesia be treated?.
WebMD. 2018.Paresthesia: Causes of Pins and Needles, Numbness, and "Skin Crawling".
Sharif-Alhoseini, Mahdi & Rahimi-Movaghar, Vafa & Vaccaro, Alexander. (2012). Underlying Causes of Paresthesia. 10.5772/32360.
Verhagen, A.P., Downie, A., Popal, N.et al. Red flags presented in current low back pain guidelines: a review.Eur Spine J 25, 2788–2802 (2016).https://doi.org/10.1007/s00586-016-4684-0.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Flat Feet, Telapak Kaki Rata yang Bikin Nyeri
Flat feet adalah keadaan dimana lengkung pada telapak kaki tidak ada atau telapak kaki datar.
Sindrom Kaki Gelisah Saat Tidur pada Anak, Normalkah?
Anak yang mengidap sindrom kaki gelisah memiliki perasaan tidak nyaman pada kaki mereka ketika Baca Selengkapnya...