Info Kesehatan
Senin, 27 Juli 2020
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
LinkSehat - Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah sebuah kumpulan gejala penyakit atau gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi Coronavirus jenis SARS-CoV (SARS-associated coronavirus).
SARS pertama kali dilaporkan di Guangdong, China pada tahun 2002, tetapi baru teridentifikasi pada bulan Februari 2003. Penyakit ini menyebar ke lebih dari 24 negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Sejak tahun 2004, tidak ada kasus SARS lagi yang dilaporkan di dunia.
Gejala SARS
Gejala awal SARS mirip dengan influenza, tetapi dapat memburuk dengan cepat. Biasanya gejala muncul 2-14 hari setelah terinfeksi virus SARS-CoV2, diantaranya:
- Demam tinggi (lebih dari dari 38 derajat Celcius)
- Batuk kering
- Sesak napas
- Nafsu makan menurun
- Mudah lelah
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Diare
- Mual dan muntah
Pada sebagian besar kasus, SARS dapat berkembang mulai dari ditemukannya hipoksia (kekurangan oksigen di sel dan jaringan tubuh) hingga pneumonia. Anda perlu segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika mengalami demam tinggi, batuk kering, kelelahan atau sesak napas karena gejala ini mirip dengan COVID-19yang saat ini sedang menjadi pandemi di dunia. Download Sekarang.
Kasus SARS tergolong parah dan memiliki gejala khas yang membedakannya dengan COVID-19, yakni rasa tidak enak badan, sakit dan nyeri tubuh, serta sakit kepala. Hubungi dokter di sini jika Anda merasakan gejala SARS tersebut.
Penyebab SARS
Para ahli menduga bahwa virus SARS-CoV berasal dari kelelawar dan luwak, yang kemudian bermutasi menjadi virus baru sehingga dapat menular dari hewan ke manusia atau antar manusia.
Pada manusia, SARS menular ketika Anda menghirup percikan air liur/lendir (droplet) penderita saat batuk atau bersin. Droplet ini dapat menyebar dalam jarak 1 meter melalui udara, kemudian menempel pada benda di sekitar. Anda berisiko terkena SARS jika menyentuh benda tersebut lalu memegang hidung/mulut/mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Penularan SARS juga dapat terjadi ketika Anda menyentuh benda yang terkontaminasi tinja penderita ataupun karena menggunakan alat makan dan minum bersama dengan penderita.
Diagnosis SARS
Dokter Anda akan menanyakan apakah terdapat keluhan seperti demam tinggi, nyeri dada, batuk atau sulit bernafas. Jika dicurigai terkena SARS, Anda harus memberitahu dokter mengenai riwayat kunjungan / riwayat perjalanan Anda. Jika Anda merasa terkena SARS, Anda harus menghindari tempat publik sehingga tidak menularkannya kepada orang lain.
Setelah itu, dokter Anda akan menelusuri tempat kerja, rumah, atau orang-orang di lingkungan Anda yang mungkin juga terpapar virusnya. Jika dokter Anda mencurigai adanya infeksi SARS, maka beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan rontgen dada, atau CT scan untuk melihat organ paru-paru dengan lebih jelas.
Pengobatan SARS
Pengobatan SARS tergantung pada tingkat keparahannya.
Jika gejala yang dialami ringan, Anda mungkin disarankan untuk mengisolasi diri di rumah untuk pemulihan. Sedangkan jika gejala semakin memburuk, Anda harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif seperti pemberian oksigen tambahan atau bahkan alat bantu nafas.
Hingga saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan virus penyebab SARS. Meski begitu, pemberian antibiotik dapat diberikan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain selama masa pemulihan.
Pencegahan SARS
Terdapat beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko terpapar SARS sejak awal, yaitu:
- Menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakanhand sanitizer berbasis alkohol.
- Jangan menyentuh bagian hidung, mata, atau mulut dengan tangan kotor
- Menggunakan masker di tempat publik untuk menghindari kontak dengan droplet dan terutama ketika kontak dengan penderita SARS
- Membersihkan permukaan benda-benda pribadi atau barang di tempat umum dengan desinfektan sebelum menyentuhnya.
Medical Assistance kami siap bantu:
CDC. (2017).SARS | Basics Factsheet.
Healthline.COVID-19 vs. SARS: How Do They Differ?.
WHO (2004).WHO guidelines for the global surveillance of SARS.
WebMD. (2018).SARS: Symptoms, Causes, Treatment.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Infeksi Coronavirus
Infeksi coronavirus termasuk penyakit menular yang perlu diwaspadai, karena dapat menyebar melalui Baca Selengkapnya...
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
MERS awalnya ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012, kemudian dilaporkan menyebar ke 27 negara di Baca Selengkapnya...