Sifilis

Senin, 12 Oktober 2020

Sifilis

LinkSehat - Sifilis merupakan salah satu penyakit yang menular melalui hubungan seksual. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis menyebar dari manusia ke manusia melalui kulit atau sentuhan dengan membran mukosa yang memiliki luka yang dalam atau biasa di sebut ulkus. Ulkus tersebut bisa menjadi tanda awal sifilis. Ulkus biasanya tidak nyeri dan terdapat di kelamin, mulut atau rektum.

Sifilis memiliki beberapa stadium seperti primer, sekunder, tersier, laten, dll. Setelah infeksi awal, bakteri sifilis bisa menetap dalam tubuh namun tidak menimbulkan gejala atau yang disebut dengan masa dormant/ tidak aktif. Sifilis awal bisa di sembuhkan dengan pengobatan yang baik. Tanpa pengobatan, sifilis bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan jantung, otak atau organ lainnya, dan bisa mengancam nyawa. Sifilis juga bisa menular dari ibu ke janin.

Gejala atau tanda sifilis

Sifilis memiliki beberapa stadium dan gejala berbeda beda tiap stadium. Antar stadium bisa tumpang tindih dan gejala tidak selalu muncul dengan urutan yang sama. Anda bisa saja terinfeksi sifilis namun tidak menyadarinya selama bertahun tahun.

1. Sifilis primer

Gejala awal sifilis yaitu adanya luka kecil dimana luka tersebut menjadi tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh. Luka kecil itu disebut dengan chancre. Mayoritas orang memiliki 1 luka, namun beberapa orang lainnya memiliki beberapa luka.

Chancre biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah paparan bakteri. Banyak orang yang memiliki sifilis tidak menyadari adanya chancre tersebut karena luka ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan bisa tersembunyi di vagina atau rectum. Chancre dapat bertahan 3-6 minggu dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan. Namun hal itu bukan berarti Anda sembuh dari sifilis jika  tidak mendapatkan pengobatan, melainkan infeksi berlanjut ke stadium sekunder.

2. Sifilis sekunder

Saat luka awal di stadium primer mulai sembuh atau dalam beberapa minggu setelah chancre sembuh, maka akan muncul bercak kemerahan yang muncul di seluruh tubuh hingga telapak tangan dan telapak kaki. Bercak ini tidak gatal dan bisa disertai dengan luka seperti kutil di mulut atau genital. Beberapa orang juga bisa mengalami kerontokan rambut, pegal pegal, demam, nyeri tenggorokan, lemas dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tanda dan gejala ini bisa menghilang setelah beberapa minggu dan hilang timbul selama 1 tahun.

3. Sifilis latent

Jika sifilis tidak di obati, penyakit ini bisa berlanjut dari stadium sifilis sekunder menjadi sifilis laten yaitu saat Anda tidak mengeluhkan gejala apapun. Sifilis stadium laten bisa bertahan hingga tahunan. Tanda dan gejala tidak dapat kembali ke stadium sebelumnya. Hanya bisa tetap dormant atau berlanjut ke stadium tersier.

4. Sifilis tersier

Sifilis tersier terjadi pada 15-30% orang yang terinfeksi sifilis namun tidak mendapatkan pengobatan sehingga muncul komplikasi berupa sifilis tersier. Pada stadium lanjut, penyakit ini bisa merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi. Gangguan tersebut muncul setelah bertahun tahun sejak sifilis primer  tidak di obati.

5. Neurosifilis

Pada stadium ini, sifilis bisa menyebar dan merusak organ lain termasuk otak dan sistem saraf serta mata.  Gangguan sistem saraf tersebut disebut neurosifilis. Sementara itu, gangguan yang terjadi pada mata  disebut sifilis okuler.

6. Sifilis kongenital

Bayi yang lahir dari ibu dengan sifilis bisa terinfeksi melalui plasenta atau selama persalinan. Mayoritas bayi yang lahir dengan sifilis kongenital tidak memiliki gejala meskipun pada beberapa kasus ada yang mengalami bercak kemerahan pada telapak tangan dan telapak kaki. Setelah itu akan berkembang menjadi tanda dan gejala seperti tuli, gangguan gigi, gangguan bentuk hidung yang disebut saddle nose. Bagaimanapun bayi yang lahir dengan sifilis juga bisa lahir lebih awal atau prematur, dan bahkan bisa meninggal setelah lahir.

Dokter spesialis untuk sifilis

Apabila Anda mencurigai adanya gejala sifilis, maka Anda dan pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin. Pengobatan sebaiknya dilakukan bersama agar tidak saling menularkan di kemudian hari. Jika ingin Konsultasi Dokter Online atau buat janji dokter, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Konsultasi ke dokter jika Anda menemukan tanda dan gejala sifilis serta adanya duh tubuh  abnormal yang keluar lewat penis.

Biaya berobat sifilis

Besaran biaya pengobatan sifilis tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan sifilis di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab sifilis

Penyebab sifilis yaitu bakteri Treponema pallidum. Rute penyebaran paling sering yaitu kontak dengan area yang terinfeksi sifilis saat aktivitas seksual. Aktivitas seksual seperti anal sex dan oral sex juga dapat menularkan sifilis. Kontak bisa berupa kontak langsung seperti berciuman, atau bisa juga melalui ibu ke anak selama kehamilan atau saat persalinan. Awal mula penularan sifilis yaitu bakteri akan masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil saat hubungan seksual, atau melalui kulit yang terkelupas atau melalui mukosa membran. Sifilis bisa menular saat stadium primer dan sekunder, dan bahkan bisa juga saat stadium laten.

Sifilis tidak menyebar melalui penggunaan toilet yang sama, bathtub yang sama, baju atau alat makan yang sama, atau melalui kolam renang. Sekali sifilis sudah sembuh, sifilis tidak kambuh dengan sendirinya tanpa infeksi ulang dengan orang yang terkena sifilis.

Faktor risiko infeksi sifilis meningkat jika Anda:

  • Melakukan hubungan seksual yang tidak terproteksi
  • Melakukan hubungan seksual dengan beberapa pasangan
  • Melakukan hubungan seksual laki-laki dengan laki-laki
  • Terinfeksi HIV dan menyebabkan AIDS

Tanpa pengobatan, sifilis bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh Anda yang lain. Selain HIV meningkatkan risiko kejadian sifilis, menurut penelitian Hayes 2010 yang di cantumkan dalam CDC, sifilis juga meningkatkan risiko terinfeksi HIV serta menimbulkan masalah selama kehamilan. Pengobatan dapat mencegah kerusakan tersebut namun tidak dapat memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.

  • Sifilis dapat berkembang menjadi tumor kecil yang disebut gumma. Gumma bisa terdapat di kulit, tulang, hati dan organ lainnya pada sifilis tahap lanjut. Gumma biasanya menghilang setelah pengobatan.
  • Gangguan saraf seperti nyeri kepala, stroke, radang selaput otak, kehilangan pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan ingatan, hilang rasa nyeri dan kemampuan mengenal suhu, impotensi, dan gangguan menahan berkemih.
  • Gangguan jantung dan pembuluh darah seperti penonjolan (aneurisma), dan radang pada aorta. Aorta merupakan pembuluh darah besar utama untuk seluruh tubuh. Sifilis juga bisa merusak katup jantung.
  • Infeksi hiv karena infeksi menular seksual dan HIV memiliki jalur penularan yang sama sehingga memiliki risiko yang berhubungan.
  • Gangguan selama kehamilan dan proses persalinan seperti keguguran, hingga bayi lahir mati atau bertahan hidup beberapa hari setelah lahir.

Diagnosis sifilis

Sifilis didiagnosa dengan beberapa pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah, dan cairan otak. Tujuannya untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri sifilis dan dapat mengetahui apakah baru terinfeksi sifilis atau infeksi yang sudah lalu atau tidak terinfeksi. Pemeriksaan cairan otak bertujuan untuk mendiagnosa neurosifilis jika dicurigai adanya kemungkinan diagnosa tersebut.

Cara mengobati sifilis

Sifilis tahap awal termasuk mudah untuk disembuhkan. Pada seluruh stadium sifilis membutuhkan antibiotik . Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemilihan antibiotik yang sesuai dengan kondisi Anda. Penggunaan antibiotik secara mandiri sangat tidak dianjurkan. Untuk sifilis tahap selanjutnya, memerlukan perhatian khusus sehingga sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Bisakah sifilis disembuhkan?

Tentu saja bisa.

Cara mencegah sifilis

Sayangnya hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah sifilis. Untuk mencegah penyebaran sifilis, Anda bisa menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, hindari alkohol serta obat yang dapat memicu prilaku seksual tidak terproteksi. Dan yang paling penting yaitu hanya memiliki 1 pasangan seksual.

Jika Anda atau pasangan memiliki sifilis, maka pasangan seksual selama 3 bulan terakhir hingga 1 tahun, harus di beritahu agar mereka dapat memeriksakan kesehatan mereka dan dapat di obati jika positif.

Cara merawat pasien sifilis di rumah

Tidak ada perawatan khusus pasien dengan sifilis di rumah. Namun jika pasien dengan sifilis tahap lanjut, disarankan untuk di rawat di rumah sakit mengingat membutuhkan pengobatan dan pengawasan tenaga medis.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

HIV dan AIDS

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS merupakan stadium akhir dari Baca Selengkapnya...

Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah infeksi yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui Baca Selengkapnya...