Simpel, Ini 5 Cara Mengatasi Nyeri Haid

Apakah Anda kerap merasakan nyeri atau kram pada perut ketika sedang mengalami haid? Anda bukan satu-satunya orang yang mengalami hal tersebut dan ternyata, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut di rumah saja.

Meskipun nyeri haid merupakan hal yang cukup lumrah dirasakan oleh kebanyakan wanita, jangan sepelekan nyeri haid yang bertambah buruk dari waktu ke waktu. Hubungi Kavacare di 0811-1446-777 untuk memesan jasa homecare, kunjungan perawat ke rumah, atau dokter ke rumah.

Apa Itu Nyeri Haid atau Nyeri Menstruasi?

Haid atau menstruasi, merupakan siklus rutin dari sistem reproduksi wanita, di mana terjadi perdarahan dari vagina akibat lepasnya lapisan dinding rahim yang menebal yang menandakan bahwa tidak adanya pembuahan yang terjadi. Siklus ini dianggap sebagai persiapan berkala atas kehamilan dan pembuahan.

Untuk melepaskan lapisan yang terbentuk pada dinding rahim setiap bulannya, wanita akan merasakan kontraksi karena otot-otot rahim yang mengencang dan mengendur secara tidak teratur*. Banyak wanita yang merasakan masalah seperti kram dan nyeri perut pada saat terjadinya kontraksi ini ketika haid. Nyeri perut pada saat haid tersebut memiliki istilah medis dismenorea.

Terdapat beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab terjadinya nyeri haid ini, antara lain:

-        Usia

-        Kebiasaan merokok

-        Upaya untuk menurunkan berat badan

-        Indeks massa tubuh lebih tinggi

-        Depresi/kecemasan

-        Usia menarche atau pubertas yang lebih awal

-        Aliran menstruasi yang lebih lama dan lebih berat

-        Riwayat keluarga dismenore

-        Gangguan jaringan sosial

-        Belum pernah melahirkan atau baru melahirkan anak pertama

-        Berusia di bawah 20 tahun atau baru saja mengalami haid

-        Memiliki kelebihan atau kepekaan yang tinggi terhadap prostaglandin, sejenis senyawa dalam tubuh seperti hormon yang memengaruhi persepsi rasa sakit sehingga menyebabkan otot-otot dalam rahim menegang untuk melepaskan lapisan yang terbentuk pada dinding rahim.

-        Kemungkinan adanya endometriosis (pertumbuhan jaringan rahim yang tidak normal).

-        Penggunaan alat kontrasepsi.

Cara Mengatasi Nyeri Haid

Pada beberapa kasus di mana rasa sakit belum sangat mengganggu hingga Anda kesulitan beraktivitas, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan nyeri haid ringan hingga sedang. Berikut ini merupakan cara-cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri haid tersebut tanpa harus menemui dokter.

1. Konsumsi Obat-Obatan Generik

Anda bisa pergi ke apotek terdekat untuk mendapatkan obat nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) sebagai rekomendasi obat untuk meredakan nyeri haid atau aliran darah menstruasi yang deras. Ibuprofen (Advil) dan naproxen (Aleve) merupakan contoh obat yang termasuk ke dalam golongan NSAID. Bila Anda memiliki kontraindikasi terhadap NSAID, analgesik seperti aspirin dan parasetamol dapat digunakan sebagai alternatif obat pereda nyeri.

2. Berikan Rasa Hangat

Penggunaan plester panas atau koyo pada bagian perut atau punggung bawah terbukti ampuh meredakan nyeri haid dengan keefektifan yang sama dengan penggunaan NSAID. Selain koyo, Anda juga dapat menggunakan bantal pemanas dengan fungsi yang sama yang bisa dengan mudah didapatkan di toko-toko daring. Alternatif pemanas lainnya yang bisa Anda gunakan, antara lain botol yang diisi dengan air panas, handuk panas, atau berendam di air hangat.

3. Lakukan Terapi Pijat

Dengan melakukan terapi pijat selama 20 menit pada bagian perut, samping tubuh, dan punggung ditambah penggunaan minyak esensial, dapat membantu meredakan nyeri haid yang Anda rasakan. Beberapa minyak esensial aromaterapi yang dapat digunakan untuk terapi pijat Anda, antara lain lavender, pepermin, mawar, hingga adas.

4. Akupunktur

Akupunktur bekerja dengan cara membangkitkan reseptor atau serabut saraf, yang memiliki kaitan dengan serotonin dan endorfin, yang kemudian memblokir impuls rasa nyeri. Terdapat temuan yang menunjukkan bahwa akupunktur dapat meredakan nyeri haid secara signifikan, tetapi butuh lebih banyak penelitian untuk menguatkan penemuan ini.

5. Hindari Makanan Tertentu

Ada baiknya menghindari makanan yang menyebabkan kembung dan penimbunan air, seperti makanan berlemak, alkohol, minuman berkarbonasi, kafein, dan makanan asin. Dengan mengurangi makanan-makanan tersebut, dapat meredakan kram atau ketegangan yang terjadi di sekitar perut.

Pencegahan Nyeri Haid

Melakukan diet yang sehat, rutin berolahraga, hingga mengurangi stres dalam jangka waktu yang panjang dapat membantu mencegah datangnya nyeri haid. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai hal-hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan nyeri haid.

Diet yang Sehat

Pada umumnya, untuk mengurangi intensitas nyeri haid, perlu konsumsi makanan tinggi serat dan berbasis tumbuh-tumbuhan, serta meminimalisir konsumsi makanan olahan. Makanan yang memiliki kaya akan manfaat, misalnya pepaya, nasi merah, kacang kenari, kacang almon, minyak zaitun, daging ayam, ikan, brokoli dan sayur-sayuran hijau.

Selain itu, konsumsi pula makanan yang mengandung tinggi boron, seperti alpukat, pisang, plum, selai kacang, hingga buncis. Juga makanan yang banyak mengandung air supaya Anda tetap terhidrasi, seperti kubis, seledri, mentimun, semangka, dan buah beri. Sementara makanan tinggi kalsium dapat mengurangi kram otot pada saat menstruasi, misalnya produk susu dan biji wijen.

Berolahraga Ringan

Berolahraga atau melakukan latihan fisik dapat membantu meredakan intensitas nyeri haid. Terdapat hipotesis di mana olahraga dapat meningkatkan aliran darah di sekitar panggul dan melepaskan hormon endorfin yang berguna sebagai pengganti analgesik. Salah satu gerakan olahraga yang dapat dilakukan sebelum dan selama haid untuk mencegah datangnya rasa nyeri yaitu yoga, dengan beberapa pose seperti:

-        Cat-cow pose.

-        Child’s pose.

-        Plank pose.

-        Cobra pose.

Kapan Perlu ke Dokter Saat Nyeri Haid?

Segera temui dokter bila Anda merasakan nyeri haid yang tak tertahankan dan aliran darah yang sangat deras, dengan kriteria seperti:

-        Rasa sakit yang Anda alami menghalangi Anda melakukan aktivitas sehari-hari.

-        Rasa sakit bertambah parah dan perdarahan hebat.

-        Berusia di atas 25 tahun dan baru merasakan nyeri haid yang sampai sedemikian parah.

-        Penggunaan obat generik tidak memberikan hasil apa pun.