Abses

LinkSehat - Abses adalah kumpulan cairan bernanah yang terasa nyeri, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses bisa terbentuk di bagian tubuh mana saja, seperti di bawah lapisan kulit, di rongga antara organ, dan pada beberapa organ dalam tubuh.

Gejala abses

Abses kulit atau permukaan tubuh lainnya, lebih mudah dikenali, ditandai dengan munculnya benjolan bernanah, dapat berwarna kuning atau kemerahan. Benjolan dapat terasa nyeri dan hangat saat disentuh. Tak jarang, abses juga menyebabkan demam hingga menggigil.

Sedangkan, abses di organ dalam seringkali sulit dideteksi. Meski begitu, sebagian orang mungkin akan merasakan gejala seperti layaknya terkena infeksi dan juga gejala terkait organ terinfeksi.

Secara umum, berikutgejala abses yang mungkin muncul:

• Demam, menggigil
• Merasa tidak enak badan
• Berkeringat banyak
• Muntah-muntah
• Diare atau sulit BAB
• Nyeri atau perasaan tidak nyaman di area organ terinfeksi

Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda memiliki gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab abses

Sebagian besar abses disebabkan oleh infeksi bakteri Stafilokokus. Bakteri bisa masuk lewat luka kecil di kulit atau dari pori-pori kulit tersumbat. Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri mencetuskan sinyal pada sistem imun tubuh. Reaksi radang akan terjadi pada lokasi infeksi dan sebagian jaringan sel di sekitarnya mati, kemudian membentuk celah berlubang.

Lubang tersebut berisi nanah yang terdiri dari jaringan sel mati, sel-sel darah putih, serta bakteri mati. Abses mungkin membesar serta bertambah nyeri seiring dengan proses infeksi dan produksi nanah yang berlanjut.

Abses organ dalam terjadi ketika bakteri masuk melalui luka yang menembus jaringan dalam tubuh atau penyebaran infeksi melalui aliran darah. Selain itu, abses juga bisa disebabkan karena infeksi penyakit yang sudah terjadi pada organ, seperti infeksi paru atau usus buntu. Risiko pembentukan abses meningkat pada orang dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau sedang menjalani kemoterapi.

Diagnosis abses

Pada kasus abses kulit, dokter akan menanyakan riwayat luka di area kemunculan abses. Kemudian, sampel cairan nanah akan diambil dan dikirim ke lab untuk mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi. Anda juga akan diminta untuk tes gula darah, karena penderita diabetes sering mengalami abses kulit.

Abses organ dalam cenderung lebih sulit diperiksa, karena tidak bisa dilihat secara kasat mata. Dokter akan menanyakan beberapa riwayat penyakit serta keluhan saat ini. Bila perlu, dokter melakukan pemeriksaan untuk melihat organ dalam, misalnya USG atau CT-scan. Anda juga dapat dirujuk dokter spesialis di rumah sakit.

Pengobatan abses

Penanganan abses tergantung dari letak serta ukuran abses tersebut.

Jika terdapat di lapisan kulit, abses bisa pecah dan mengering dengan sendirinya. Abses kulit dengan ukuran agak besar mungkin membutuhkan tindakan dokter. Penderita abses juga perlu minum obat antibiotik.

Penanganan abses organ dalam tentunya lebih kompleks. Dokter akan menyesuaikan tindakan dengan organ terinfeksi hingga risiko komplikasi yang ada. Tindakan operasi bisa disarankan jika jumlah abses sangat banyak atau lokasi abses sangat dalam, sehingga abses tidak bisa dikeluarkan dengan jarum kecil.

Pencegahan abses

Jenis abses paling sering terjadi adalah abses kulit. Maka itu, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan kulit. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Anda juga disarankan untuk berhati-hati saat mencukur agar tidak menimbulkan luka.