Ablasi Jantung

Jumat, 20 Desember 2019

Ablasi Jantung

LinkSehat - Ablasi jantung adalah prosedur untuk memperbaiki gangguan irama jantung (aritmia). Prosedur ini dilakukan dengan melukai atau menghancurkan jaringan di jantung yang memicu terjadinya irama jantung yang tidak normal. Pada beberapa kasus, ablasi jantung mencegah adanya sinyal elektrik tidak normal memasuki jantung sehingga aritmia akan berhenti.

Siapa yang perlu menjalani ablasi jantung?

Ablasi jantung biasanya dilakukan pada orang yang memiliki irama jantung tidak normal, serta pemberian obat ataupun kardioversi atau kejut jantung untuk mengembalikan irama jantung seperti semula tidak berhasil dilakukan.

Anda bisa menghubungi Medical Assistance LinkSehat untuk mengetahui di rumah sakit mana saja bisa melakukan ablasi jantung.

Kapan perlu menjalani ablasi jantung?

Ablasi jantung merupakan tindakan medis yang perlu dilakukan apabila terdapat kondisi sebagai berikut pada pasien dengan gangguan irama jantung:

  • Mengalami efek samping serius dari pemberian obat jantung.
  • Memiliki tipe aritmia yang merespon dengan tindakan ablasi seperti Wolff-Parkinson-White syndrome dan supraventricular tachycardia.
  • Memiliki risiko tinggi terjadinya kegawatan dari aritmia yang dialaminya seperti henti jantung mendadak.

Bagaimana cara kerja ablasi jantung?

Tindakan ablasi jantung akan dilakukan di rumah sakit. Anda akan diminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengevaluasi kondisi jantung. Sebelum prosedur dimulai, akan dipasang infus dan diberikan obat bius sehingga Anda akan merasa rileks. Anestesi umum (seluruh tubuh) juga mungkin dilakukan.

Setelah bius diberikan, dokter akan menyayat bagian paha pasien untuk memasang kateter di pembuluh darah vena yang menuju jantung. Bisa juga dimasukkan zat pewarna ke kateter untuk melihat pembuluh darah dan jantung dengan sinar X. Kateter memiliki elektroda di ujungnya yang digunakan untuk mengirim impuls listrik ke jantung dan merekam aktivitas elektrik jantung. 

Setelah jaringan pada jantung yang tidak normal diidentifikasi, ujung kateter akan diarahkan ke area tersebut. Akan dialirkan energi melalui kateter untuk menghancurkan jaringan yang menyebabkan gangguan irama jantung.

Adakah efek samping ablasi jantung?

Terdapat beberapa risiko dari dilakukannya tindakan ablasi jantung, di antaranya:

  • Perdarahan atau infeksi di area di mana kateter dimasukkan.
  • Kerusakan pada pembuluh darah dimana kateter mungkin membuat terjadinya perlukaan saat dimasukkan.
  • Tusukan pada jantung.
  • Kerusakan katup jantung.
  • Kerusakan sistem elektrik jantung yang bisa memperparah aritmia dan membutuhkan pacu jantung untuk memperbaikinya.
  • Adanya gumpalan darah di kaki atau paru.
  • Stroke atau serangan jantung.
  • Penyempitan pembuluh darah yang membawa darah di antara jantung dan paru. (stenosis vena paru).
  • Kerusakan ginjal karena pemberian zat pewarna selama prosedur.
  • Kematian walau jarang.

Bagaimana proses pemulihan pasca ablasi jantung?

Setelah dilakukan prosedur ablasi, Anda akan dipindahkan ke area pemulihan untuk beristirahat. Detak jantung dan tekanan darah akan dimonitor untuk menilai apakah terjadi komplikasi dari tindakan. Tergantung dari kondisi Anda, Anda mungkin akan diperbolehkan untuk pulang kerumah atau harus rawat inap di rumah sakit.

Anda mungkin akan merasa sedikit nyeri setelah prosedur, namun, seharusnya nyeri tidak berlangsung lebih dari 1 minggu. Anda akan bisa beraktivitas normal lagi dalam beberapa hari setelah prosedur dilakukan. Terkadang, prosedur mungkin akan perlu diulang pada beberapa orang. Anda akan diminta untuk mengonsumsi pengencer darah selama sekitar 2-4 minggu untuk meminimalisir terbentuknya gumpalan darah pada daerah yang dilakukan ablasi.

Untuk menjaga jantung tetap sehat, Anda akan perlu untuk melakukan beberapa perubahan gaya hidup yang mempengaruhi keseluruhan kesehatan jantung, diantaranya:

  • Mengonsumsi garam dalam jumlah lebih sedikit.
  • Meningkatkan aktivitas fisik.
  • Berhenti merokok.
  • Berhenti mengonsumsi alkohol.
  • Makan makanan yang sehat.
  • Menjaga berat badan.
  • Menjaga emosi.

Jika Anda membutuhkan rekomendasi dokter dan Rumah Sakit untut berobat jantung di Indonesia, Penang, Singapura atau negara lainnya, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Heart. (2016). Arrhythmia. Prevention and treatment. Ablation for arrhythmias.
Mayo Clinic
. (2019). Patient care & health information. Tests & procedure. Cardiac ablation.


Author dr. Elrika Anastasia W. dr. Elrika Anastasia W.
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Aritmia, Ketika Detak Jantung Tidak Beraturan

Detak jantung tidak beraturan akibat aritmia perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus, karena Baca Selengkapnya...

Takikardi, Ketika Jantung Berdetak Cepat

Detak jantung yang berlangsung cepat dan lama, hingga 300 kali per menit, bisa menyebabkan jantung Baca Selengkapnya...