Abruptio Plasenta

Selasa, 03 Desember 2019

Abruptio Plasenta

LinkSehat - Abruptio plasenta adalah kondisi lepasnya plasenta sebelum persalinan. Meski jarang terjadi, komplikasi kehamilan ini bisa membahayakan ibu dan janin di dalam kandungan.

Plasenta yang sudah terlepas tidak bisa menempel kembali. Pada kondisi lebih ringan, kondisi ini mengakibatkan janin kurang mendapatkan oksigen dan nutrisi sehingga tumbuh kembangnya terganggu. Pada kondisi berat dapat berpotensi menyebabkan perdarahan hebat yang perlu segera ditangani dengan operasi sesar.

Gejala abruptio plasenta

Wanita hamil dengan abruptio plasenta biasanya akan mengalami:

  • Perdarahan vagina
  • Kontraksi rahim abnormal
  • Tekanan darah turun, denyut jantung cepat (akibat banyak kehilangan darah)
  • Nyeri perut
  • Nyeri punggung

Gejala dapat berbeda, tergantung pada tingkat keparahan abruptio plasenta yang dialami.

  • Stadium I: Perdarahan ringan dari vagina, kontraksi ringan pada rahim
  • Stadium II: Perdarahan sedang, kontraksi abnormal, tekanan darah rendah, gawat janin, kelainan dalam pembekuan darah
  • Stadium III: Perdarahan, kontraksi hebat, tekanan darah rendah, kematian janin, serta darah sulit membeku

Anda perlu segera menemui dokter kandungan jika mengalami gejala abruptio plasenta tersebut saat hamil. Atau Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan di Aplikasi Dokter Online LinkSehat. Download Sekarang.

Penyebab abruptio plasenta

Meski belum diketahui secara pasti, trauma kehamilan diduga menjadi penyebab utama abruptio plasenta, seperti:

  • Trauma atau benturan langsung pada perut. Misalnya akibat jatuh atau kecelakaan.
  • Perubahan tekanan mendadak dalam rahim, misalnya akibat pecah ketuban.

Wanita hamil berisiko tinggi mengalami abruptio plasenta jika berusia lebih dari 40 tahun, pernah mengalami kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya, menderita tekanan darah tinggi, aktif merokok, cairan ketuban pecah sebelum waktunya, kelainan pembuluh darah, dan hamil kembar.

Diagnosis abruptio plasenta

Abruptio plasenta didiagnosa melalui pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ultrasound (USG), serta pemeriksaan darah dan laboratorium lainnya.

Pengobatan abruptio plasenta

Ibu hamil dengan abruptio plasenta akan diberikan cairan dan injeksi untuk menstabilkan tekanan darah serta memperhatikan jumlah urin yang keluar. Pada kasus darurat, operasi sesar atau transfusi darah mungkin dilakukan.

Tidak menutup kemungkinan ibu hamil dengan abruptio plasenta melahirkan secara normal.

Pencegahan abruptio plasenta

Meski tidak bisa dicegah, Anda bisa menurunkan risiko terjadinya abruptio plasenta saat hamil. Di antaranya dengan:

  • Rutin periksa kehamilan, setidaknya empat kali selama hamil (satu kali saat trimester 1, satu kali saat trimester 2, dua kali saat trimester 3)
  • Berhenti merokok, hindari penyalahgunaan obat-obatan
  • Gunakan sabuk pengaman saat berkendara
  • Bicara pada dokter jika Anda menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, karena penyakit tersebut meningkatkan risiko abruptio plasenta saat hamil
Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayo Clinic. (2018). Patient care & health information. Diseases & conditions. Placental abruption.
WebMD
. Pregnancy. What is placental abruption?.


Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Keguguran

Meski banyak dikhawatirkan para ibu hamil, tidak ada langkah spesifik untuk mencegah keguguran Baca Selengkapnya...

Peluang Kehamilan Setelah Keguguran

Meski keguguran menimbulkan trauma, banyak wanita yang justru mempertanyakan kapan waktu yang tepat Baca Selengkapnya...

Kehamilan Ektopik

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.