Abses Paru

Jumat, 10 Januari 2020

Abses Paru

Link Sehat - Abses paru adalah kumpulan nanah yang terlokalisasi di dalam jaringan paru. Sebagian besar diakibatkan oleh infeksi bakteri yang berasal dari mulut atau tenggorokan, serta ditandai dengan adanya rongga berisi cairan dan udara pada paru yang dikelilingi jaringan yang teriritasi.

Gejala abses paru

Tanda dan gejala abses paru dibedakan berdasarkan durasi penyakitnya, yakni akut (kurang dari 6 minggu) dan kronis (lebih dari 6 minggu). Abses paru akut ditandai dengan:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Mudah lelah
  • Berkeringat pada malam hari

Pada mulanya, batuk terasa tidak terlalu berdahak, tetapi lama kelamaan batuk dirasa semakin berdahak dan sering, terkadang sampai disertai dengan batuk darah (hemoptisis).

Sedangkan pada abses paru kronis, gejalanya berupa:

  • Batuk dengan dahak yang kental
  • Penurunan berat badan
  • Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk ketika batuk atau menarik napas
  • Terkadang kekurangan kadar hemoglobin dalam darah (anemia)
  • Napas dan dahak yang berbau busuk
  • Terkena penyakit gigi dan gusi akibat kebersihan mulut yang kurang.

Jika Anda menemukan tanda dan gejala di atas, segera Konsultasi Online di Aplikasi Dokter Online LinkSehat. Download Sekarang.

Penyebab abses paru

Penyebab utama abses paru adalah terhirupnya bakteri yang ada di mulut atau tenggorokan ke dalam paru-paru (disebut aspirasi). Bakteri yang terhirup ini dapat terperangkap di paru-paru, menyebabkan infeksi dan terbentuknya nanah.

Abses paru juga bisa disebabkan karena membusuknya sel-sel paru akibat penyakit atau infeksi paru sebelumnya, seperti :

  • Penyakit emfisema, yaitu hancurnya kantung udara di paru-paru akibat rokok
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) akibat rokok
  • Kelainan bentuk atau cacat pada bagian sistem pernafasan sejak lahir
  • Terbentuknya sambungan abnormal pada sistem pernafasan (fistula)
  • Infeksi di rongga dada yang menyebar ke dalam paru-paru
  • Saluran napas tersumbat akibat tumor, tertelan benda asing, atau pembesaran kelenjar getah bening

Diagnosis abses paru

Secara umum, dokter Anda akan melakukan wawancara mengenai gejala yang dirasakan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang meliputi:

  • X-ray atau foto rontgen dada
  • CT Scan Dada
  • Bronkoskopi, merupakan sebuah pemeriksaan dengan memasukkan selang tipis berisi lampu dan kamera di ujung selangnya. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengambil sedikit dahak / jaringan paru untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tindakan ini hanya dilakukan pada pasien yang tidak mengalami perbaikan setelah pemberian antibiotik atau pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Dahak yang diambil nantinya akan diidentifikasi untuk melihat agen mikrobiologi apa yang terdapat dalam dahak tersebut dan untuk mengkonfirmasi bahwa kumpulan nanah tersebut bukanlah sebuah keganasan.

Pengobatan abses paru

Pengobatan abses paru tidak dapat dilakukan di rumah. Jika Anda terkena abses paru, dokter akan menyarankan untuk dirawat inap pada awal pengobatan. Selama rawat inap, pilihan pengobatan yang diberikan adalah:

Antibiotik. Hampir sebagian besar orang dengan abses paru akan mendapat antibiotik. Antibiotik yang diberikan harus melalui pembuluh darah langsung, dengan lama waktu sekitar tiga sampai delapan minggu. Setelah selesai, antibiotik dapat dilanjutkan dengan bentuk tablet yang harus ditelan. Antibiotik ini biasanya harus terus dikonsumsi sampai dari pemeriksaan X-Ray/rontgen dada tidak terlihat abses lagi.

Drainase. Drainase sendiri adalah tindakan mengeluarkan nanah yang terkumpul sampai habis atau kering. Tindakan ini hanya dilakukan jika diameter abses mencapai 6 sentimeter atau lebih. Dokter Anda akan menggunakan bantuan CT Scan sebagai penuntun saat memasukkan selang melalui dada Anda hingga mencapai absesnya.

Operasi. Tindakan ini sangat jarang dilakukan, tetapi pada beberapa kasus, operasi diperlukan untuk mengangkat sebagian jaringan paru yang sudah rusak karena terkena abses.


Bisakah abses paru sembuh total?

Dengan kemajuan ilmu di bidang medis, pengobatan antibiotik yang tepat, dan perawatan pendukung lainnya, sebagian besar pasien (80-95%) mengalami perbaikan dari kondisinya dan bahkan kesembuhan.

Namun pada kasus dengan ukuran abses paru yang lebih besar dan pasien yang terkena infeksi lain secara bersamaan (seperti infeksi akibat dirawat di rumah sakit), angka keberhasilan pengobatan lebih rendah dan bisa berujung kematian.

Angka keberhasilan pengobatan abses paru juga sangat dipengaruhi faktor lain seperti usia, status gizi, penyakit lain yang sudah ada sebelumnya, kondisi imun tubuh, dan kepatuhan dalam menjalani pengobatan.

Pencegahan abses paru

Sebagian besar abses paru disebabkan karena bakteri dalam mulut yang masuk dan berkumpul di paru-paru. Maka dari itu, penting sekali bagi Anda untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut, gigi, dan gusi. Salah satu cara paling mudah yang dapat dilakukan adalah menyikat gigi minimal dua kali sehari selama minimal 2 menit, yaitu saat pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. 

Gunakan sikat gigi dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan mulut Anda. Ganti sikat gigi secara berkala setiap 3-4 bulan sekali. Jangan lupa juga untuk membersihkan bagian celah-celah gigi, karena banyak bakteri yang berkumpul dan dapat menyebabkan infeksi.

Selain menyikat gigi, Anda juga harus memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi minimal dua kali dalam setahun (6 bulan sekali). Makanlah diet yang seimbang dan mengurangi asupan gula dan cemilan yang berlebih karena dapat merusak gigi.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

American dental association. (2012). Brushing your teeth.
International journal of pharmaceutical science invention. (2015). Lung Abscess. Diagnosis, Treatment and Mortality [PDF].
Ivan Kuhajda, et all. (2015). Diagnosis, treatment, and prognosis of lung abscess [PDF].
NCBI
. (2015). Lung abscess-etiology, diagnostic and treatment options.
WebMD
. Lung disease & respiratory health. What is a lung abscess?.


Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Prosedur Drainase untuk Atasi Abses

Setiap orang yang terdiagnosa mengalami abses akan disarankan untuk menjalani tindakan drainase Baca Selengkapnya...