Amankah Berobat Sakit Gigi saat Hamil?

Rabu, 16 Desember 2020

Amankah Berobat Sakit Gigi saat Hamil?

LinkSehat - Sakit gigi saat hamil mungkin terasa mengganggu. Penyakit gigi muncul dapat disebabkan karena perubahan hormon selama kehamilan dan juga perubahan perilaku, seperti kebiasaan makan.

Anda akan melakukan apa saja untuk memastikan kesehatan bayi di dalam kandungan. Beberapa ibu hamil memilih menunda pemeriksaan gigi sampai melahirkan, sedangkan ibu hamil lainnya harus segera menjalani pemeriksaan dan pengobatan gigi.

Jangan mengabaikan kesehatan gigi Anda selama kehamilan. Hubungi dokter gigi atau dokter spesialis penyakit gigi melalui aplikasi LinkSehat untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Radang Gusi saat Hamil

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa sekitar 60% hingga 75% wanita hamil menderita radang gusi (gingivitis). Gejala yang dapat muncul berupa gusi menjadi kemerahan dan bengkak akibat peradangan yang diperburuk oleh perubahan hormon selama kehamilan.

Radang gusi harus segera diobati dan ditangani secara serius oleh dokter gigi atau dokter spesialis penyakit gigi, karena dapat menyebabkan penyakit gusi yang jauh lebih serius seperti periodontitis (infeksi gusi) hingga harus cabut gigi.

Penyebab radang gusi yang paling umum adalah kebersihan mulut yang buruk. Anda harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, membersihkan gigi dengan benang setiap hari, dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur. Ini dapat membantu mencegah dan menyembuhkan radang gusi.

Jika radang gusi tidak diobati, tulang yang menyokong gigi bisa rusak, dan gusi berisiko terinfeksi. Gigi dengan sedikit tulang penyokong dapat menjadi longgar dan pada akhirnya harus dicabut.

Infeksi gusi juga dikaitkan dengan hasil akhir kehamilan yang buruk, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Namun belum dipastikan secara jelas bagaimana pengaruh infeksi gusi pada hasil akhir kehamilan.

Gigi Berlubang saat Hamil

Wanita hamil juga berisiko mengalami gigi berlubang. Perubahan perilaku saat hamil, seperti pola makan dapat menyebabkan gigi berlubang. CDC mengungkapkan sekitar 1 dari 4 wanita usia subur dengan gigi berlubang yang tidak dirawat.

Gigi berlubang adalah rusaknya area gigi secara permanen yang berkembang menjadi lubang. Gigi berlubang juga disebut karies. Kerusakan gigi ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti bakteri di mulut, sering mencamil, minum minuman manis, dan tidak membersihkan gigi dengan baik.

Wanita yang memiliki banyak bakteri penyebab gigi berlubang selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat menularkan bakteri ini dari mulut ke mulut bayi. Kontak dini antara bakteri dan gula dari makanan seperti camilan, dapat menyebabkan gigi berlubang pada anak usia dini. Mereka membutuhkan perawatan gigi menyeluruh pada usia muda.

Amankah Perawatan Gigi Selama Kehamilan?

Yvonne Butler Tobah, MD, seorang dokter spesialis kandungan di Rochester, Minnesota, menjawab dalam MayoClinic, perawatan gigi bisa dilakukan kapan saja selama kehamilan. Namun, waktu terbaik untuk melakukan perawatan gigi yakni pada trimester kedua atau minggu ke-14 hingga ke-20 kehamilan.

Anda mungkin memerlukan pengobatan jika mengalami infeksi gigi atau pembengkakan. Tidak mengobati infeksi selama kehamilan bisa lebih berbahaya daripada risiko pengobatan jika Anda menjalani pengobatan gigi.

U.S. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan penggunaan tambalan non-merkuri jika diperlukan. Penambalan gigi pada ibu hamil berisiko lebih besar terhadap dampak negatif kesehatan jika menggunakan bahan yang mengandung merkuri. Oleh karena itu, FDA merekomendasikan penggunaan bahan alternatif non-merkuri jika memungkinkan.

Daya tahan tambalan gigi tergantung pada banyak faktor. Untuk membantu gigi dan tambalan Anda bertahan lama, Anda harus menjaga pola makan sehat, menjaga kebersihan mulut, dan menjalani pemeriksaan gigi secara teratur.

Namun, mengganti tambalan yang mengandung merkuri dan tambalan masih dalam kondisi baik tidak disarankan, kecuali jika diperlukan secara medis. Proses penggantian tambalan dapat menyebabkan peningkatan paparan uap merkuri.

Pengobatan Sakit Gigi saat Hamil

Beberapa wanita mungkin ingin menunda perawatan gigi sampai melahirkan, sedangkan wanita lain mungkin harus mendapatkan pengobatan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Berikut jenis pengobatan yang mungkin dianjurkan oleh dokter Anda:

1. Rontgen

Terkadang dokter harus menggunakan rontgen untuk menentukan tingkat kerusakan gigi. Banyak wanita khawatir bahwa x-ray dapat berdampak buruk pada janin mereka. Dokter gigi mungkin tidak merekomendasikan rontgen kecuali sangat diperlukan untuk perawatan Anda. Dokter mungkin meminta Anda untuk memakai apron dengan bahan timbalagar bayi terhindar dari dampak negatif rontgen.

2. Pengobatan Dokter

Kapanpun Anda mengunjungi dokter gigi, beri tahu mereka bahwa Anda hamil. Ini karena ada beberapa obat pereda sakit gigi yang berisiko menyebabkan cacat lahir dan komplikasi lain pada bayi jika dikonsumsi selama kehamilan. Dokter mungkin menganjurkan antibiotik jika Anda mengalami infeksi gusi atau gigi.

3. Pengobatan Alami

Kehamilan mungkin membuat Anda sangat berhati-hati dalam memilih pengobatan. Anda mungkin ingin mencoba beberapa pengobatan alami untuk meredakan sakit gigi. Akan tetapi pengobatan alami hanya bersifat sementara dan efeknya mungkin tidak bertahan lama. Anda harus tetap menjalani perawatan gigi dengan dokter gigi untuk menghilangkan rasa sakit.

Ada beberapa solusi alami yang bisa Anda gunakan secara efektif untuk mengatasi sakit gigi selama kehamilan, di antaranya:

  • Mengunyah daun bayam.
  • Kompres bagian yang sakit dengan air hangat.
  • SenyawaAllicin pada bawang putih efektif membunuh bakteri perusak gigi.
  • Mengunyah daun jambu biji atau berkumur dengan rebusan daun jambu biji.
  • Mengunyah cengkeh atau mengoleskan minyak cengkeh pada gigi yang sakit.

Cara Mencegah Sakit Gigi saat Hamil

Sakit gigi saat hamil mungkin sangat mengganggu. Anda pasti ingin meminimalisir kemungkinan sakit gigi. Dimulai dengan menerapkan kebiasaan membersihkan mulut, karena risiko timbulnya masalah gigi berasal dari mulut yang kotor.

Inilah cara mencegah sakit gigi saat hamil yang bisa Anda lakukan:

1. Rutin Perawatan Gigi

Lelah saat hamil mungkin membuat Anda tidur tanpa menyikat gigi. Patuhi rutinitas menjaga kebersihan gigi dengan baik demi meminimalisir kemungkinan sakit gigi. Setidaknya sikat gigi 2 kali sehari dan gunakan benang gigi sekali sehari. Selain itu, gunakan pasta gigi yang mengandungfluoride dan obat kumur untuk mencegah gigi berlubang dan memperkuat gigi Anda.

2. Minum atau Bilas Mulut Setelah Muntah

Morning sickness sulit dihindari saat hamil. Minum air atau membilas mulut setelah muntah dapat membantu menghilangkan asam lambung dari gigi. Namun, jangan langsung menyikat gigi, karena tingkat keasaman di mulut Anda meningkat setelah muntah. Jadi, tunggu sekitar 1 jam setelah muntah sebelum Anda menyikat gigi.

3. Mengonsumsi Camilan Sehat

Cara mencegah sakit gigi saat hamil yakni dengan membatasi makanan manis dan berkarbohidrat. Ganti camilan manis dengan camilan sehat seperti sayuran mentah, biskuit gandum, dan buah-buahan.

4. Bicarakan dengan Dokter Anda

Beri tahu dokter gigi Anda bahwa Anda sedang hamil, karena dokter mungkin menganjurkan Anda lebih sering menjalani perawatan gigi. Bicarakan juga dengan penyedia asuransi kesehatan Anda, karena beberapa paket asuransi mencakup pembersihan gigi ekstra selama kehamilan.

Jika punya pertanyaan atau kekhawatiran tentang perawatan gigi selama kehamilan, Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis kandungan atau dokter gigi melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Abses Gigi

Abses gigi adalah kantong berisi nanah yang terbentuk di sekitar gigi akibat infeksi bakteri. Baca Selengkapnya...

Radang Amandel

Amandel berfungsi untuk mencegah infeksi, tetapi seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh Baca Selengkapnya...