Morning Sickness

Senin, 23 November 2020

Morning Sickness

LinkSehat - Morning sickness adalah gejala yang paling umum dijumpai saat hamil. Gejala tersebut berupa mual hingga muntah terutama pada pagi hari. Biasanya morning sickness dialami pada masa awal kehamilan yaitu 6 minggu pertama dan hilang pada usia kehamilan 14 minggu. Beberapa wanita bisa mengalami hal ini beberapa minggu hingga bulan. Morning sickness juga bisa menjadi gejala awal bahwa seorang wanita sedang hamil.

Gejala atau tanda morning sickness

Tanda dan gejala morning sickness yaitu mual muntah beberapa kali tiap hari pada masa awal kehamilan. Mual muntah bisa menyebabkan dehidrasi. Tanda dan gejala dehidrasi yaitu urin yang sedikit dan jarang hingga warna urin menjadi kuning pekat gelap, pusing hingga bisa pingsan, serta denyut jantung cepat.

Jika Anda mengalami mual muntah pada kehamilan hingga tidak dapat makan minum sama sekali, disertai dengan penurunan atau peningkatan berat badan hingga lebih dari 5%, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kandungan (obgyn). Download sekarang.

Jika mual muntah berlangsung hingga usia kehamilan 3 atau 4 bulan, Anda harus konsultasikan dengan dokter. Segera datang ke unit gawat darurat jika Anda mengalami demam, buang air kecil yang jarang atau berwarna kuning pekat, denyut jantung cepat, terdapat darah pada muntahan, dan nyeri perut hingga terdapat bercak darah keluar dari vagina.

Biaya berobat morning sickness

Besaran biaya pengobatan morning sickness tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan morning sickness di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab morning sickness

Hingga kini, penyebab morning sickness yang diketahui yaitu kadar hormon yang meningkat secara tiba-tiba saat beberapa minggu pertama dalam kehamilan. Penurunan kadar gula dalam darah juga diketahui menjadi penyebab morning sickness yang sering terjadi. Meski begitu, tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya morning sickness:

  • Kelelahan.
  • Stres emosional.
  • Janin bayi kembar.
  • Hamil janin perempuan.
  • Riwayat keluarga memiliki hiperemesis gravidarum.

Morning sickness bisa berbeda-beda tiap orang dari tingkat keparahannya hingga cepat lambatnya menghilang. Jika berat badan menurun hingga 5% dari berat badan semula, maka morning sickness berubah menjadihi peremesis gravidarum.

Mual dan muntah tentu akan mengganggu asupan makanan ibu hamil. Dengan gangguan nafsu makan juga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan makanan untuk bayi yang sedang dikandung.

Morning sickness ringan pada dasarnya tidak mengkhawatirkan, namun jika sudah terjadihiperemesis gravidarum, hal tersebut membahayakan ibu dan janin. Pada kasus berat, bisa terjadi gangguan elektrolit, rendahnya kadar gula darah, gawat janin, hingga kematian janin namun hal tersebut sangat jarang terjadi. Dan morning sickness bukan berarti janin Anda dalam keadaan sakit. Komplikasi pada janin yang biasa terjadi yaitu berat badan lahir bayi yang rendah.

Diagnosis morning sickness

Diagnosis morning sickness tentunya harus memastikan bahwa pasien dalam keadaan hamil. Maka dari itu, dokter akan menggali informasi mengenai riwayat menstruasi serta riwayat hubungan seksual.

Pemeriksaan urin untuk mengetahui hamil atau tidak, untuk mendeteksi adanya keton pada urin, serta untuk mengetahui kadar dehidrasi. Tes lainnya yang dapat dilakukan yaitu tes darah untuk mengetahui adanya anemia, malnutrisi atau kekurangan vitamin tertentu, gangguan elektrolit, serta mengetahui status hidrasi Anda. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan yaituultrasound (USG), untuk memeriksa keadaan janin. USG biasa dilakukan melalui vagina karena morning sickness biasa dialami pada awal kehamilan sehingga USG melalui perut tidak dapat mendeteksi janin yang masih kecil.

Cara mengobati morning sickness

Jangan pernah mencoba mengobati morning sickness tanpa konsultasi dengan dokter kandungan Anda terlebih dahulu. Dokter mungkin akan memberikan obat anti mual, obat untuk menurunkan asam lambung, obat untuk membantu gerakan saluran cerna, dan vitamin B6 yang aman untuk ibu hamil. Dokter mungkin akan menyarankan konsumsi jahe dimana beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat meredakan morning sickness. Namun tetap ingat untuk konsultasi dengan dokter kandungan Anda sebelum mengkonsumsi obat atau herbal apapun itu.

Bisakah morning sickness disembuhkan?

Morning sickness dapat diringankan gejalanya dan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Lama waktu untuk sembuh sangat beragam. Tergantung dari tingkat keparahan serta respon tubuh masing masing pasien. Rata-rata pasien morning sickness membaik setelah usia kehamilan mencapai minggu ke-14.

Cara mencegah morning sickness

Cara mencegah atau meringankan morning sicknessyaitu dengan menjaga suasana hati tetap ceria dan bahagia, menghindari konsumsi makanan minuman yang pedas, asam, ragi, kol, kopi, dan berlemak. Hindari asap rokok, bau bauan menyengat, makan sedikit namun sering, istirahat yang cukup serta konsumsi air yang cukup.

Cara merawat pasien morning sickness di rumah

Makanan seperti pisang, nasi, apel, roti panggang, biskuit, sereal kering, dan teh dapat membantu meringankan morning sickness karena rendah lemak dan mudah dicerna. Kandungan protein juga dapat membantu mengurangi morning sickness. Makanan seperti susu, es krim, yogurt, dan kacang kacangan. Jika Anda mual karena adanya bau, maka coba memasak dengan menggunakan kipas angin dan membuka jendela saat masak. Serta meminta bantuan orang lain untuk membuang sampah. Hindari tiduran setelah makan, tidak makan teratur, dan makanan pedas.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Anemia Saat Hamil

Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...

Berhubungan Seks saat Hamil, Aman atau Tidak?

Wanita hamil dan pasangannya sering bertanya-tanya apakah berhubungan seks saat hamil itu aman atau Baca Selengkapnya...

Penyebab dan Risiko Kehamilan Lebih Dari 42 Minggu

Kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm.