Info Kesehatan
Kamis, 09 Juli 2020
Demensia
Link Sehat - Demensia adalah istilah umum untuk menggambarkan kumpulan gejala penurunan fungsi kognitif yang mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti mengingat, berpikir dan bersosialisasi.
Gejala demensia
Gejala demensia bervariasi karena tergantung penyebabnya, tetapi yang paling sering ditemukan adalah:
- Perubahan kognitif, seperti: hilang ingatan, sulit berkomunikasi/mengingat kata-kata, gangguan penglihatan, sulit memecahkan masalah, sulit menyelesaikan tugas rumit, sulit mengatur/membuat rencana, serta mudah kebingungan (disorientasi).
- Perubahan psikologis, seperti: perubahan kepribadian, depresi, mudah cemas, mudah curiga pada orang lain (paranoia), tidak bisa diam/sering gelisah (agitasi), halusinasi, serta melakukan tindakan tertentu bukan pada tempatnya.
Jika Anda atau orang terdekat memiliki gejala di atas, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Download Sekarang.
Penyebab demensia
Demensia dapat terjadi karena kerusakan atau hilangnya sel-sel saraf yang berhubungan dengan otak, sehingga gejala yang muncul tergantung pada lokasi kerusakannya.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya demensia. Beberapa faktor tidak dapat diubah seperti usia, riwayat keluarga, penyakit tertentu sepertiDown Syndrome. Namun beberapa faktor dapat diubah seperti pola hidup, kebiasaan olahraga, penggunaan alkohol, faktor risiko jantung dan pembuluh darah, gangguan tidur, dan konsumsi vitamin.
Diagnosis demensia
Dokter akan melakukan wawancara mengenai gejala terhadap penderita ataupun menanyakan kepada orang yang mengetahuinya. Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik atau penunjang untuk menegakkan diagnosis demensia, antara lain:
- Tes kognitif dan neuropsikologis seperti fungsi berpikir, mengingat, menentukan orientasi (tempat dan waktu), memberikan penilaian, kemampuan berbahasa dan kemampuan berkonsentrasi.
- Pemeriksaan saraf seperti saraf untuk berbicara, mengecap, mengatur keseimbangan, dan fungsi reflex.
- Pemindaian otakmenggunakan CT Scan, MRI, atau PET scan untuk melihat apakah terdapat kelainan organ pada otak.
- Tes laboratorium seperti pemeriksaan darah rutin, fungsi tiroid, cairan otak (cairan serebrospinal) untuk melihat apakah terdapat infeksi, tanda-tanda peradangan atau penyakit akibat usia lanjut (degeneratif).
- Evaluasi psikiatri oleh tenaga kesehatan profesional yang biasa menangani gangguan mental seperti depresi dan cemas.
Pengobatan demensia
Penyakit demensia tidak dapat disembuhkan, tetapi beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi gejala demensia:
- Obat-obatan. Beberapa obat diberikan untuk meningkatkan kemampuan mengingat maupun mengatasi kondisi seperti depresi, gangguan tidur, halusinasi, dan kecemasan.
- Non obat-obatan, dengan melakukan modifikasi lingkungan tempat tinggal (seperti menghindarkan penderita dari benda tajam, mengurangi bunyi-bunyian), serta membuat tugas praktis agar mudah dimengerti dan dikerjakan oleh penderita.
Gejala demensia akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Maka dari itu, diperlukan kerjasama antara tenaga kesehatan, penderita serta keluarga untuk membantu menangani penyakit demensia.
Pencegahan demensia
Hingga saat ini belum diketahui cara mencegah penyakit demensia, namun ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu, yaitu:
- Tidak merokok.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
- Istirahat dan tidur cukup.
- Tetap menjaga otak agar tetap aktif. Misalnya dengan membaca buku, mengerjakanpuzzle/teka teki berhubungan dengan kata-kata, atau latihan mengingat.
- Rutin berolahraga dan aktif berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar.
- Mengurangi faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit diabetes, dan obesitas.
Medical Assistance kami siap bantu:
Alzheimer’s Indonesia (2019).Dementia vs Alzheimer
Mayo Clinic. (2019).Dementia - Symptoms and causes
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Depresi
Depresi bukan hanya memengaruhi suasana hati, melainkan juga cara berpikir dan bertindak Baca Selengkapnya...
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19
Kesehatan mental selama pandemi COVID-19 perlu dijaga agar tidak terpengaruh atau memburuk.