Depresi

Kamis, 14 November 2019

Depresi

LinkSehat - Depresi tidak boleh dianggap sepele. Gangguan psikologis yang juga dikenal dengan major depressive disorder ini bukan hanya memengaruhi suasana hati, melainkan juga cara berpikir dan bertindak penderitanya.

Gejala depresi

Anda tidak bisa mendiagnosis diri sendiri mengalami depresi, hanya karena mengalami satu atau lebih gejalanya. Diperlukan diagnosis dari psikiater untuk menentukan apakah gejala yang Anda alami termasuk depresi atau gangguan psikologis lain.

Sebaiknya segera temui psikolog atau psikiater jika Anda mengalami:

  • Sedih berkepanjangan
  • Merasa hampa dan kehilangan minat
  • Perubahan pola tidur, bisa terlalu lama atau sedikit
  • Terus merasa lelah dan kehilangan energi
  • Nafsu makan berkurang
  • Cemas berlebihan tanpa sebab yang jelas
  • Merasa tidak berharga dan kehilangan harapan
  • Sakit kepala dan nyeri punggung
  • Sering berpikir tentang kematian atau rencana bunuh diri

Pada depresi berat, penderita mungkin mengalami halusinasi, termasuk mendengar suara yang sebenarnya tidak ada. Jika Anda mengalami gejala depresi, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online dengan psikolog atau psikiater di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Penyebab depresi

Tidak ada penyebab tunggal dari depresi. Jadi, Anda tidak boleh menyepelekan gangguan depresi yang dialami keluarga, teman, atau orang di sekitar. Depresi bukan sekadar “kurang iman”, “terlalu bawa perasaan”, dan tuduhan lainnya.

Berikut ini beberapa faktor risiko depresi, yang mungkin Anda belum ketahui:

  • Riwayat keluarga dengan gangguan psikologis bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi atau gangguan lainnya.
  • Trauma psikis. Misalnya, akibat kematian, konflik berkepanjangan, serta penganiayaan fisik, seksual, atau emosional.
  • Efek samping konsumsi obat, seperti isotretinoin dan kortikosteroid.
  • Menderita penyakit yang parah. Misalnya, penyakit jantung, diabetes, atau kanker.
  • Perubahan hormon. Khususnya pada wanita yang sering mengalami perubahan hormon selama fase menstruasi, kehamilan, melahirkan, dan perimenopause. Risiko depresi pada wanita akan menurun setelah melewati fase menopause.
  • Ketidakseimbangan zat kimia otak yang menyebabkan kadar serotonin menjadi sangat sedikit. Serotonin adalah senyawa yang bertanggung jawab dalam mengatur emosi dan suasana hati.

Diagnosis depresi

Seseorang dicurigai mengalami depresi jika memiliki 2 dari 3 gejala utamanya. Tiga gejala utama depresi yang dimaksud meliputi: merasa depresif, kehilangan minat beraktivitas, serta mudah merasa lelah.

Gejala utama tersebut harus disertai dengan gejala tambahan, yakni:

  • Konsentrasi dan perhatian berkurang
  • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
  • Merasa bersalah dan tidak berguna
  • Merasa masa depan suram dan pesimistis
  • Muncul ide untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri
  • Sulit tidur
  • Nafsu makan berkurang

Gejala tersebut harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu dan mengganggu aktivitas untuk bisa dikatakan sebagai gejala depresi.

Bagaimana jika saya didiagnosis depresi?

Tentunya, Anda perlu mengikuti pengobatan yang dianjurkan dokter, termasuk psikoterapi. Ada juga beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar gejala depresi tidak bertambah parah, antara lain:

  • Tidak minum alkohol
  • Kelola stres, misalnya dengan meditasi dan yoga
  • Habiskan waktu dengan teman, keluarga, atau support group
  • Kenali faktor pemicu gejala depresi dan menghindarinya

Pengobatan depresi

Obat-obatan dan psikoterapi dapat membantu meredakan gejala depresi.

Penggunaan obat saja terkadang tidak cukup, sehingga perlu dikombinasikan dengan psikoterapi. Kombinasi ini telah terbukti bisa mengatasi gejala hingga meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Anda bisa menjalani terapi sendiri, dalam grup, atau bersama dengan orang yang dipercaya. Biasanya psikoterapi berlangsung 3 bulan atau lebih. Berikut ini jenis psikoterapi yang dilakukan untuk penderita depresi:

  • Terapi interpersonaluntuk mengubah perilaku Anda terhadap keluarga dan teman, serta membantu komunikasi agar lebih baik dan meningkatkan kepercayaan diri.
  • Terapi psikodinamik untuk melihat masalah yang mungkin terjadi di masa kanak-kanak. Terapi ini bisa membutuhkan beberapa bulan atau bahkan tahun.
  • Terapi kognitif behavioraluntuk membantu Anda memahami keadaan dan mengubah kepercayaan yang salah atau perasaan negatif.

Pencegahan depresi

Depresi bisa saja dicegah, di antaranya dengan mengelola stres atau tekanan psikis yang sedang Anda alami. Meski sulit dan tidak semua mengerti, Anda sangat dianjurkan untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran ke orang terdekat.

Bila tidak ada orang yang bisa mendengar atau dipercaya, Anda bisa meminta bantuan psikolog atau psikiater. Hal yang perlu diingat, bantuan dari ahli bisa membantu Anda mengatasi gejala depresi, sehingga Anda tidak perlu ragu untuk melakukannya.

Anda juga bisa mencegah depresi dengan menerapkan gaya hidup sehat, meliputi: tidur cukup, kelola stres, konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih, rutin berolahraga, dan cek kesehatan secara rutin.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayo Clinic. (2018). Patient care & health information. Diseases & conditions. Depression (major depressive disorder).
Emedicine. (2019). Drugs & diseases. Psychiatry depression clinical presentation.
WebMD. Causes of depression.
WebMD. Psychotherapy for depression.


Author dr. Elrika Anastasia W. dr. Elrika Anastasia W.
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Depresi (Postpartum) Pasca Melahirkan

Depresi (postpartum) pasca melahirkan dialami oleh 1 dari 7 wanita yang melahirkan.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD menyebabkan seseorang sulit fokus serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

OCD adalah penyakit kejiwaan yang menyebabkan munculnya pikiran terhadap sesuatu hal yang berulang.