Info Kesehatan
Kamis, 09 Januari 2020
Dermatitis Kontak
Link Sehat - Dermatitis kontak adalah iritasi kulit akibat paparan atau kontak terhadap zat yang dapat mengiritasi (seperti bahan kimia) atau zat yang memicu reaksi alergi. Penyakit ini tidak menular dan bisa terjadi pada siapa saja.
Gejala dermatitis kontak
Dermatitis kontak ditandai dengan ruam kemerahan pada kulit akibat terpapar zat penyebab iritasi (iritan) atau alergi (alergen). Kondisi ini tak jarang membuat kulit menjadi gatal, kering, bengkak, lecet, menebal, pecah-pecah, melepuh, hingga terasa sakit saat disentuh.
- Pada kasus dermatitis akibat reaksi alergi, gejalanya cenderung berbeda, yakni:
- Kulit terasa terbakar
- Kulit sensitif terhadap sinar matahari
- Area wajah dan mata membengkak
Sebaiknya segera temui dokter atau Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda atau Si Kecil mengalami gejala di atas. Download Sekarang.
Penyebab dermatitis kontak
Ada dua jenis penyebab dermatitis kontak yang perlu diketahui, yaitu:
- Dermatitis kontak iritan, terjadi akibat terpapar zat penyebab iritasi, seperti sabun, detergen, sampo, cairan pemutih, pestisida, parfum, dan bahan pengawet. Semua orang bisa mengalami gangguan ini apabila kulitnya berkontak dengan zat yang sama.
- Dermatitis kontak alergi, muncul saat kulit Anda bersentuhan dengan zat penyebab alergi yang memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi dan menyebabkan kulit gatal. Zat alergen yang dimaksud antara lain: obat, serbuk sari, dan bahan kosmetik. Untuk gangguan ini, belum tentu semua orang akan mengalaminya, karena bergantung dari apakah memiliki alergi terhadap zat tersebut atau tidak.
Diagnosis dermatitis kontak
Anda akan ditanya seputar riwayat kesehatan pribadi (termasuk alergi) dan keluarga. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat tampilan kulit Anda untuk mempelajari pola dan intensitas ruam yang muncul.
- Tes alergi melalui kulit,dengan tes tempel atau tusuk.
- Tes iritasi. Anda akan diminta untuk mengoleskan zat tertentu pada bagian kulit yang sama, dua kali sehari, selama 5-10 hari untuk melihat reaksi kulit.
Pengobatan dermatitis kontak
Gejala dermatitis kontak akan hilang dengan sendirinya. Namun, Anda tetap bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi gejalanya:
- Hindari paparan zat penyebab iritasi atau alergi
- Gunakan pelembap kulit
- Kompres dingin area kulit yang terasa gatal dan muncul ruam
- Hindari menggaruk kulit yang sedang gatal
Bagaimana jika cara tersebut tidak berhasil meredakan gejala?
Dokter akan meresepkan obat-obatan (seperti krim/salep kortikosteroid dan tablet kortikosteroid) untuk membantu mengurangi gejala yang muncul. Namun jika tidak berhasil, Anda disarankan untuk melakukan terapi imunosupresan atau fototerapi.
Pencegahan dermatitis kontak
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dermatitis kontak adalah dengan menghindari penyebab iritasi dan/atau alergi. Jika Anda kesulitan untuk menghindarinya, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena dermatitis kontak, antara lain dengan:
- Gunakan pelindung (seperti sarung tangan dan alas kaki) untuk mengurangi kontak langsung dengan zat penyebab alergi atau iritasi
- Bilas kulit dengan air mengalir segera setelah terpapar zat alergen atau iritan
- Gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan memperbaiki kondisi lapisan kulit terluar, sehingga kulit Anda terlindung dari zat alergen atau iritan
Medical Assistance kami siap bantu:
American Academy of Dermatology. Contact Dermatitis.
Mayo Clinic. (2018). Disease and Conditions. Contact Dermatitis.
NHS. (2016). Health A-Z. Contact Dermatitis.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi tidak bisa sembuh total, namun gejala penyakit bisa ditekan dengan minum obat yang Baca Selengkapnya...
Tes Alergi Kulit
Allergy skin test dianjurkan bagi Anda yang mengalami reaksi alergi tanpa diketahui penyebab Baca Selengkapnya...