Diare

LinkSehat - Diare adalah penyakit yang membuat Anda sering buang air besar (lebih dari 3 kali sehari) dengan tinja yang lebih encer.

Apa saja gejala diare?

Diare ditandai dengan:

• Frekuensi buang air besar (BAB) meningkat
• Perut kram dan mulas
• Tinja lebih encer
• Terkadang bisa disertai lendir atau darah pada feses

Bicara pada dokter jika diare membuat Anda:

• BAB lebih dari 6 kali sehari
• Berlangsung lebih lama
• Dehidrasi
• Sakit perut hebat
• Muncul darah pada feses
• Demam tinggi (>38 derajat Celcius)
• Muntah berulang (lebih dari 4 kali sehari)

Hubungi dokter jika Anda buang air besar terus-menerus dalam sehari.

Mengapa diare terjadi?

Biasanya diare disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Infeksi tersebut rentan terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi.

Namun, Anda juga dapat mengalami diare akibat efek samping konsumsi obat, intoleransi laktosa, keracunan makanan, atau masalah kesehatan lain yang sedang dialami.

Bagaimana diare didiagnosis?

Diare yang berlangsung lama bisa menandakan infeksi serius, sepertiirritable bowel syndrome (IBS) dan penyakit radang usus.

Pada kasus diare parah, Anda akan ditanya seputar riwayat kesehatan dan obat yang dikonsumsi.

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab diare, seperti tes hitung darah lengkap, tes tinja, atau kolonoskopi.

Apa yang harus dilakukan saat diare?

Diare seringkali mengganggu aktivitas, karena Anda harus bolak-balik ke toilet.

Jika diare yang Anda alami mulai mengganggu aktivitas, atasi dengan cara ini:

• Istirahat yang cukup
• Minum lebih banyak air putih setelah BAB untuk mencegah dehidrasi
• Jika disertai muntah, minum sedikit demi sedikit
• Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah ke toilet, sebelum makan, dan saat menyiapkan makanan

Apabila diare semakin parah, dokter mungkin merekomendasikan obat atau perawatan lain, seperti:

• Antibiotik, diberikan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit
• Obat-obatan, seperti pereda nyeri, suplemenzinc, atau obat antidiare
• Penanganan khusus jika diare dipicu oleh radang usus

Haruskah minum oralit?

Oralit termasuk salah satu jenis obat yang bisa Anda minum saat diare. Obat ini terdiri dari campuran air, gula, dan garam untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Meski bisa diminum oleh segala kelompok usia, dosis oralit sebaiknya disesuaikan dengan anjuran dokter.

Obat lain yang bisa dikonsumsi saat diare, yaitu suplemenzinc, probiotik, serta obat antidiare seperti loperamide dan kaolin-pektin. Perhatikan petunjuk minum obat serta konsultasikan ke dokter apabila keluhan tidak membaik setelah minum obatnya.

Kapan diare perlu dirawat inap?

Kebanyakan diare akan sembuh tanpa pengobatan.

Namun jika diare berlangsung lebih dari 3 hari, kemungkinan besar ada penyebab lain yang membutuhkan penanganan lebih serius. Apalagi jika diare yang Anda alami disertai dengan tanda dehidrasi, seperti:

• Lemas
• Mengantuk
• Mata tampak cekung
• Tidak dapat makan atau minum
• Tekanan darah rendah
• Nadi cepat

Kondisi tersebut membutuhkan penanganan khusus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, misalnya dengan pemberian infus. Terkadang diperlukan rawat inap untuk mencegah terjadinya syok, yaitu suatu kondisi serius akibat kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak.

Temui dokter di Rumah Sakit terdekat agar mendapatkan pemeriksaan fisik dan penunjang yang memadai, sehingga mendapatkan penanganan diare yang sesuai.

Bisakah diare dicegah

Diare seringkali bikin badan lemas dan dehidrasi. Maka itu, sebaiknya lakukan hal berikut untuk mencegah diare:

• Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet
• Sediakanhandsanitizer saat bepergian untuk membersihkan tangan selama di perjalanan
• Cuci bersih buah dan sayuran sebelum dimakan maupun dimasak
• Masak makanan dan air yang hendak diminum (kecuali air kemasan) hingga matang

Konsultasi Dokter Online melalui aplikasi LinkSehat jika Anda atau ada anggota keluarga yang mengalami diare. Download Sekarang.