Info Kesehatan
Rabu, 17 Juni 2020
Diare pada Anak
LinkSehat - Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare.
Apa saja gejala diare pada anak?
Diare pada anak dapat disertai dengan gejala-gejala tambahan sebagai berikut:
- Perut kembung
- Mual
- Muntah
- Demam
- Nyeri perut
- Lemas
Diare pada anak tentu tidak boleh dianggap sepele, karena dapat menyebabkan dehidrasi berat yang berujung pada penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, hingga kematian. Konsultasi Dokter Online melalui aplikasi LinkSehat jika Si Kecil mengalami diare. Donwload Sekarang.
Kapan Anda perlu khawatir saat anak diare?
Jika Si Kecil berusia kurang dari 2 tahun, segera hubungi dokter saat diare disertai tanda demikian:
- Menangis terus-menerus
- Mudah mengantuk, bingung, dan lesu
- Tidak mau minum
- Jarang buang air kecil
- Demam dan muntah
- Muncul lendir atau darah pada tinja
Apabila lebih dari 2 tahun, hubungi dokter jika diare membuat Si Kecil:
- Menangis terus-menerus
- Mengantuk dan bingung
- Tidak mau minum
- Tidak buang air kecil selama sehari
- Demam
- Tinja encer selama 3 hari
- Nyeri perut
- Muncul lendir atau darah pada tinja
Apa penyebab diare pada anak?
Banyak hal yang membuat Si Kecil rentan terkena diare. Berikut di antaranya:
- Infeksi kuman, misalnya virus (rotavirus) dan bakteri
- Efek samping konsumsi obat, salah satunya antibiotik
- Terlalu banyak konsumsi makanan pedas, masam, atau asin
- Alergi makanan, misalnya telur, kacang, atau ikan
- Intoleransi laktosa, seperti susu
Makan tanpa mencuci tangan pakai sabun juga membuat Si Kecil rentan terkena diare.
Bagaimana cara mengatasi diare pada anak?
Penanganan diare pada bayi
Tetap berikan ASI atau susu formula selama Si Kecil minum dengan baik. Jika ia menolak saat diberikan susu, coba ganti dengan air putih hangat atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
Penanganan diare pada balita
Berikan Si Kecil cairan setiap ia BAB. Jika diare yang dialaminya berlangsung lebih dari 7 hari, kurangi asupan susu atau produk olahannya.
Jika Si Kecil muntah, berikan air putih 1-2 sendok teh setiap 5 menit sekali. Berikan ia minum lebih banyak jika tidak lagi mual dan muntah.
Pastikan Anda memberikan Si Kecil minum dalam posisi duduk. Sebab jika posisinya berbaring, ia rentan tersedak.
Jika diare membuat anak tidak mau makan?
Tenang saja. Nafsu makan Si Kecil akan membaik saat kondisinya berangsur pulih. Anda tidak perlu memaksa makan jika ia tidak menginginkannya. Untuk memastikan ia tetap mendapatkan asupan bergizi demi tumbuh kembangnya, berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Kapan diare pada anak perlu dirawat inap?
Si Kecil memerlukan rawat inap jika diare yang dialaminya disertai dengan tanda dehidrasi, seperti:
- Tubuh lemas
- Mengantuk
- Mata tampak cekung
- Tidak mau makan atau minum
- Tekanan darah rendah
- Nadi cepat
Saat rawat inap, Si Kecil akan mendapatkan resusitasi cairan untuk memulihkan kondisi cairan serta mencegah terjadinya syok yang dapat mengancam nyawanya.
Bisakah diare pada anak dicegah?
Diare pada anak termasuk penyakit yang dapat dicegah, dengan cara:
- Menjaga kebersihan lingkungan (terutama sumber air minum)
- Membiasakan anak untuk mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau buang air besar, serta setelah memegang benda kotor
- Memberikan ASI eksklusif hingga usianya 2 tahun untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya
- Memberikan anak vaksin rotavirus
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Diare
Diare merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.
Muntaber
Muntaber identik dengan gejala mual, muntah, dan diare yang muncul secara tiba-tiba dalam waktu Baca Selengkapnya...