Edema Paru

Senin, 24 Agustus 2020

Edema Paru

Link Sehat - Edema paru adalah suatu kondisi dimana paru-paru terisi oleh cairan. Dalam kondisi normal, udara akan masuk ke dalam paru-paru ketika bernapas. Namun, pada kondisi edema paru, paru-paru justru terisi oleh cairan sehingga oksigen yang dihirup tidak mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang dalam jangka waktu lama (kronis).

Gejala edema paru

Edema paru akut sebaiknya segera ke Unit Gawat Darurat untuk mendapatkan penanganan segera. Berikut ini gejala edema paru akut yang perlu Anda waspadai:

  • Sesak napas tiba-tiba hingga menyebabkan Anda merasa tercekik/tenggelam
  • Keringat dingin, bibir membiru
  • Batuk berdahak yang berbusa, kadang bercampur darah
  • Peningkatan detak jantung secara cepat dan tidak beraturan (palpitasi)
  • Cemas atau ketakutan hingga megap-megap karena berusaha mendapatkan oksigen

Edema paru yang tergolong akut dan perlu diwaspadai adalah edema paru karena berada pada ketinggian, biasanya terjadi pada orang yang mendaki gunung/sedang latihan di dataran tinggi yang ketinggiannya melebihi 2400 meter di atas permukaan laut.

Edema paru karena ketinggian ditandai dengan sesak napas saat beraktivitas, batuk, sulit mendaki/berjalan di tempat datar, demam, kelelahan, batuk berbusa disertai bercak darah,palpitasi, sakit kepala, hingga nyeri dada.

Sedangkan pada edema paru kronis, gejalanya berupa:

  • Mudah lelah
  • Mengi (napas berbunyi)
  • Sesak napas setiap hari, bertambah parah saat beraktivitas/berbaring
  • Terbangun saat malam hari karena sesak napas
  • Berat badan naik dalam waktu cepat
  • Bengkak pada kedua tungkai

Segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab edema paru

Penyebab edema paru dibagi menjadi dua, yakni yang berhubungan dengan jantung (kardiak) atau yang tidak berhubungan dengan jantung (non-kardiak).

Penyebab edema paru kardiak, diantaranya jantung koroner, kelemahan otot jantung (kardiomiopati), gangguan katup jantung, dan tekanan darah tinggi. Sedangkan, penyebab edema paru non-kardiak meliputi:

  • Terpapar asap atau zat beracun (toksin)
  • Berada pada ketinggian, misalnya di puncak gunung atau ketinggian di atas 2400 meter
  • Tekanan negatif pada paru, misalnya karena ada sumbatan di paru-paru
  • Edema paru yang berhubungan dengan kondisi neurologis/persarafan, misalnya setelah kejang atau operasi otak
  • Mengalamiacute respiratory distress syndrome (ARDS), emboli paru, infeksi virus, gagal ginjal, atau infeksi berat
  • Efek samping penyalahgunaan NAPZA
  • Keadaan hampir tenggelam

Diagnosis edema paru

Diagnosis edema paru dilakukan dengan:

  • Wawancaraoleh dokter terkait keluhan yang dialami saat ini dan riwayat penyakit sebelumnya serta riwayat penyakit dalam keluarga.
  • Pemeriksaan fisik (seperti pemeriksaan paru, jantung, perut, kaki).
  • Pulse oximetryuntuk mengukur kadar oksigen dalam darah secara cepat.
  • Foto rontgen dadauntuk menegakkan diagnosis edema paru, sekaligus melihat kemungkinan lain penyebab terjadinya sesak napas.
  • Elektrokardiografi (EKG)untuk mengidentifikasi serangan jantung atau masalah pada irama jantung.
  • Ekokardiografiuntuk melihat adanya masalah pada otot jantung.
  • Kateterisasi jantung,dilakukan jika edema paru disertai dengan gejala nyeri dada, tetapi tidak ditemukan adanya kelainan saat pemeriksaan EKG maupun ekokardiografi
  • Kateterisasi arteri paru untuk mengukur tekanan di dalam pembuluh darah paru-paru, dilakukan jika pemeriksaan lain tidak dapat memastikan penyebab edema paru.

Pengobatan edema paru

Penyakit edema paru dapat disembuhkan. Secara umum, edema paru yang tergolong ringan dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan (biasanya dalam bentuk tablet). Obat-obatan akan diberikan oleh dokter Anda sesuai dengan keperluan. Namun pada edema paru berat, pengobatannya meliputi:

  • Pemberian oksigen tambahan
  • Pemasangan selang kateter untuk memantau produksi urine
  • Pemasangan ventilator/alat bantu napas dan dirawat di ICU
  • Pemberian obat-obatan di rumah sakit, termasuk obat untuk membantu mengeluarkan cairan berlebih melalui urine, obat untuk menangani kelainan jantung yang terjadi, obat penurun tekanan darah (jika mengalami hipertensi), ataupun obat untuk mengurangi kecemasan dan sesak napas.

Bagi Anda yang mengalami edema paru akibat penyakit tertentu (misalnya, penyakit jantung), harus tetap rutin kontrol ke dokter dan minum obat teratur. Jika tidak, edema paru dapat berulang kembali.

Pencegahan edema paru

Edema paru kardiak dapat dicegah dengan cara berikut:

  • Kontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dengan kontrol rutin ke dokter, minum obat teratur, dan menjalani gaya hidup sehat (konsumsi makanan bergizi, tidak merokok, tidur cukup, rutin berolahraga, kelola stres).
  • Batasi konsumsi garam jika Anda memiliki penyakit jantung atau hipertensi. Untuk orang yang mempunyai hipertensi, konsumsi garam yang dianjurkan sebaiknya tidak melebihi 1 sendok teh garam dapur per hari.
  • Jaga berat badan tetap ideal sesuai indeks massa tubuh

Untuk mencegah edema paru akibat ketinggian, Anda disarankan untuk melakukan aklimatisasi (menunggu tubuh menyesuaikan diri dengan ketinggian tertentu secara bertahap). Apabila terdapat rencana untuk berada pada ketinggian dalam jangka waktu tertentu, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Healthline. 2019. What is Pulmonary Edema?.
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. 2019. Indonesian Society of Hypertension.
Mayoclinic. 2018. Pulmonary Edema.
WebMD. 2020. Pulmonary Edema.


Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Abses Paru

Abses paru ditandai dengan adanya rongga berisi cairan dan udara pada paru yang dikelilingi jaringan Baca Selengkapnya...

Kanker Paru-Paru

Meski sering terjadi pada perokok aktif, tidak menutup kemungkinan kanker paru-paru dialami oleh Baca Selengkapnya...