Hal yang Harus Dilakukan Ketika Anggota Keluarga Terkena COVID-19

Senin, 25 Januari 2021

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Anggota Keluarga Terkena COVID-19

LinkSehat - Virus Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk keluarga atau kerabat dekat Anda. Sebab itu, ketahui apa saja yang bisa Anda lakukan ketika ada anggota keluarga terkena COVID-19. Mulai dari membantu mereka saat melakukan tes swab PCR, menemukan tempat tinggal sementara saat isolasi mandiri, hingga memberikan dukungan agar bisa sembuh dan kembali beraktivitas normal. Lantas...

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Anggota Keluarga Terkena COVID-19

Berikut langkah-langkah yang sebaiknya Anda lakukan ketika anggota keluarga memiliki gejala COVID-19.

1. Buat Daftar Klinik atau Rumah Sakit Rujukan Terdekat

Ketika anggota keluarga Anda memiliki gejala COVID-19, segera bantu mereka dengan membuatkan daftar klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan swab PCR. Usahakan cari klinik atau rumah sakit yang dapat mengeluarkan hasil tes dengan cepat dan yang lokasinya paling dekat dari rumah.

Saat ini Anda bisa buat janji swab PCR lebih mudah melalui aplikasi LinkSehat atau di sini. Apabila hasil tes dinyatakan positif, Anda perlu berkoordinasi dengan satgas di lingkungan RT/RW. Biasanya RT/RW akan membantu Anda terhubung dengan Puskesmas setempat, yang kemudian akan menunjuk lokasi isolasi mandiri atau RS rujukan COVID-19 (jika diperlukan). Atau, Anda juga bisa secara mandiri mencari rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersedia dan lokasinya dekat dari rumah.

2. Siapkan Ruang Terpisah atau Tempat Tinggal Sementara

Apabila diputuskan untuk menjalani isolasi mandiri, Anda bisa membantunya dengan mencarikan tempat tinggal sementara atau tetap merawatnya di rumah dengan ruangan terpisah. Selama merawat anggota keluarga yang menjalani isolasi mandiri, pastikan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun. Hindari juga berbagi barang-barang pribadi, termasuk alat makan dan mandi.

Pastikan juga untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Apabila ada keluhan yang muncul, Anda bisa berkoordinasi dengan pihak Puskesmas (biasanya akan rutin memantau perkembangan gejala pasien positif COVID-19) atau berkonsultasi dengan dokter secaraonline di sini.

3. Tetap Berkomunikasi dan Berikan Dukungan

Tetap terhubung secaraonlinedengan keluarga Anda yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dengan terus memantau kondisinya secaraonline, Anda bisa memastikan apakah kondisi mereka baik-baik saja, mengetahui adanya perkembangan gejala, dan mengetahui jika mereka sedang membutuhkan sesuatu. Berikan juga dukungan kepada mereka agar segera pulih dari segi fisik maupun mental. Hindari menyalahkan atau memberikan stigma.

4. Isolasi Mandiri Jika Melakukan Kontak Erat

Apabila melakukan kontak erat dengan anggota keluarga yang positif COVID-19, Anda disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Anda bisa langsung berkoordinasi juga dengan petugas Puskesmas atau penyedia layanan kesehatan lainnya untuk melakukanswabPCR apabila selama masa isolasi mandiri muncul gejala COVID-19.

Isolasi mandiri atau karantina mandiri dapat diakhiri jika dinyatakan sudah selesai oleh petugas kesehatan, sehingga dibutuhkan koordinasi yang tepat.

Amankah Bertemu Anggota Keluarga yang Baru Menderita COVID-19?

Dr. Beth Thielen, spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota, mengatakan bahwa bertemu dengan anggota keluarga yang baru saja menderita COVID-19 tidak dianjurkan, karena adanya kemungkinan infeksi ulang. Orang yang sudah sembuh dari virus juga disarankan untuk terus memakai masker.

Data CDC (Centre for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa spesimen dari pasien yang pulih dari COVID-19 pertama yang kemudian menimbulkan gejala baru dan terkonfirmasi ulang positif oleh tes PCR tidak terdeteksi adanya virus yang kompeten untuk melakukan replikasi. Risiko infeksi ulang mungkin lebih rendah dalam 3 bulan pertama setelah infeksi awal, tetapi belum ada bukti yang cukup kuat terhadap hal ini.

Dr. Thielen mengatakan skenario kasus terbaik adalah seseorang tidak akan sembuh dari penyakit dan tidak terinfeksi kembali, tapi ada kekebalan dari terinfeksi penyakit, kekebalan dari menularkan virus, dan ada kekebalan dari sakit parah .

Melihat dari infeksi virus lain, seseorang dapat kebal terhadap penyakit parah tapi tetap terinfeksi, masih mampu melepaskan virus, dan masih berisiko menularkan virus ke orang lain.

Dr. Thielen juga menunjuk pada kasus-kasus di mana para peneliti telah menunjukkan adanya orang-orang yang terinfeksi kembali COVID-19. Meskipun kasus tersebut tampaknya jarang terjadi, mungkin karena kurangnya laporan yang diterima.

Virus Corona varian lain diketahui telah menginfeksi orang lain dan perlu waktu untuk lebih memahami varian baru coronavirus ini. Sebab itu, Anda harus berhati-hati dan mengimbau orang lain untuk melindungi diri sendiri.

Cara Melindungi Keluarga dari COVID-19

Tidak ada yang tahu kapan virus Corona akan menyerang keluarga atau kerabat terdekat Anda. Sebab itu, lakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran COVID-19, seperti:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya 20 detik, terutama sebelum Anda makan.
  • Saat Anda berada di sekitar orang lain, jagalah jarak 6 kaki (atau kurang lebih 2 meter) dan kenakan masker.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang belum dicuci.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Jaga jarak setidaknya 6 kaki (atau kurang lebih 2 meter) untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19.
  • Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu. Lalu buang tisu bekas ke dalam wadah tertutup.
  • Bersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh.
  • Hindari kontak langsung dengan banyak orang untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19.

Bagi Anda atau keluarga Anda yang sedang sakit, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Tetap di rumah untuk isolasi mandiri.
  • Jalani tes COVID-19 dan hindari kontak langsung dengan orang lain.
  • Jangan pergi kerja, sekolah, atau ke tempat umum untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Jika hasil tes terkonfirmasi positif COVID-19, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan dan tinggallah di rumah untuk isolasi mandiri jika disarankan. Jaga jarak dengan orang lain untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19 dengan memberi tahu kontak dekat Anda bahwa mereka telah terpapar.
  • Jika hasil tes Anda negatif dan penyedia layanan kesehatan tidak lagi mencurigai Anda memiliki gejala COVID-19, tetapi Anda mempunyai kontak dekat dengan penderita COVID-19, Anda harus tetap dikarantina selama 14 hari. Tinggal di rumah dan jaga jarak dengan orang lain.
  • Jauhkan anggota rumah yang sakit dari yang lain di ruangan terpisah jika memungkinkan.
  • Hindari berbagi barang pribadi.
  • Siapa pun yang berisiko tinggi mengalami komplikasi harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Apabila saat ini Anda sedang merawat anggota keluarga yang positif COVID-19 di rumah, gunakan aplikasi LinkSehat untuk Konsultasi Dokter OnlineDownload Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

20 Mitos dan Fakta tentang COVID-19

Dikumpulkan dari situs resmi WHO dan informasi yang berkembang di masyarakat, berikut ini mitos dan Baca Selengkapnya...