Hepatitis C

Rabu, 23 Oktober 2019

Hepatitis C

LinkSehat - Hepatitis C adalah peradangan organ hati akibat infeksi virus hepatitis C (HCV). Virus ini menular melalui darah dan cairan tubuh.

Gejala hepatitis C

Meski jarang disadari, infeksi hepatitis C sebenarnya dapat dikenali dari gejala berikut:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan berkurang
  • Nyeri lambung
  • Nyeri sendi dan otot
  • Urine berwarna gelap seperti teh
  • Feses berwarna pucat
  • Warna kulit dan mata menguning (jaundice)

Seiring waktu, infeksi virus hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis hingga menyebabkan kerusakan hati yang ditandai dengan gejala berikut:

  • Mudah memar dan berdarah
  • Kulit terasa gatal
  • Adanya penumpukan cairan di perut
  • Kaki bengkak
  • Berat badan menurun
  • Mudah mengantuk dan linglung

Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab hepatitis C

Hepatitis C menyebar saat darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi HCV masuk ke dalam pembuluh darah. Penularan dari penderita rentan terjadi jika:

  • Menggunakan jarum suntik bekas pakai atau bergantian
  • Berbagi peralatan pribadi (seperti sikat gigi, gunting kuku, atau alat cukur)
  • Berhubungan seksual tanpa kondom
  • Transfusi darah
  • Menjalani prosedur medis dengan peralatan tidak steril

Perlu diingat, virus hepatitis C tidak dapat menular melalui ASI, kontak fisik dengan penderita (misalnya: berpelukan, berciuman, berpegangan tangan), berbagi makanan atau minuman dengan penderita, serta terpapar air liur (droplet) dari penderita.

Diagnosis hepatitis C

Keberadaan virus hepatitis C diketahui melalui tes darah, bisa berupa tes antibodi hepatitis C dan tes genetik virus (HCV RNA).

Setelah seseorang terdiagnosis hepatitis kronis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui tingkat kerusakan hati. Di antaranya dengan tes darah,transient elastography(fibroscan),magnetic resonance elastography(MRE), dan biopsi hati.

Pengobatan hepatitis C

Hepatitis C tidak selalu harus diobati, karena sebagian penderita dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, sebagian kasus dapat berkembang menjadi kronis.

Untuk mencegah perkembangan penyakit dan komplikasi, dokter akan menentukan perlu atau tidaknya pengobatan hepatitis C dengan obat antivirus. Penderita juga akan dianjurkan dokter untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Rutin berolahraga
  • Berhenti merokok
  • Tidak minum alkohol
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Hindari berbagi peralatan pribadi (seperti sikat gigi, alat cukur, jarum suntik)

Pencegahan hepatitis C

Belum ada vaksin khusus untuk mencegah hepatitis C. Meski begitu, ada cara pencegahan hepatitis C yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Hindari berbagi peralatan pribadi dengan orang lain
  • Tidak berbagi jarum suntik
  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  • Berhati-hati saat ingin ditindik atau ditato
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Tutup luka dengan plester (khusus penderita hepatitis C)
Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayo Clinic. (2019). Diseases & conditions. Hepatitis C.
WebMD
. Hepatitis. Hepatitis C and the hep C virus.


Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Hepatitis A

Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, yang Baca Selengkapnya...

Hepatitis B

Virus hepatitis B menular melalui paparan terhadap cairan tubuh penderita, misalnya akibat hubungan Baca Selengkapnya...

Hepatitis D

Biasanya seseorang terkena hepatitis D secara bersamaan dengan hepatitis B, atau terjadi setelah Baca Selengkapnya...

Hepatitis E

Gejala hepatitis E biasanya muncul 2-7 minggu setelah terinfeksi virus HEV, dan akan berlangsung Baca Selengkapnya...