Histeroskopi untuk Pemeriksaan Rahim

Selasa, 14 April 2020

Histeroskopi untuk Pemeriksaan Rahim

Link Sehat - Histeroskopi adalah pemeriksaan fisik pada wanita menggunakan alat bantu berupa kamera khusus untuk meneropong ke dalam rahim dan organ sekitarnya.

Semua wanita dapat melakukan histeroskopi untuk pemeriksaan umum, tetapi pemeriksaan ini diwajibkan bagi wanita yang mengalami gejala tertentu atau ingin melaksanakan program yang berhubungan dengan kehamilan atau program KB.

Secara khusus, pemeriksaan histeroskopi berguna untuk:

  • Memeriksa gejala penyakit seperti: pendarahan akibat datang bulan yang berlebihan, pendarahan pada rahim tanpa sebab, pendarahan setelah siklus datang bulan, keguguran berulang dan/atau kesulitan mengandung.
  • Mendiagnosa penyakit seperti tumor dan kanker rahim
  • Melaksanakan program KB

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala yang telah disebutkan, maka disarankan untuk melakukan histeroskopi. Pemeriksaan dini akan mengurangi risiko bertambah buruknya kelainan yang dialami.

Namun bila Anda melakukan histeroskopi sebagai salah satu bagian dari program (misalnya KB), maka waktu pemeriksaan bergantung dari kesediaan waktu dan kesiapan mental Anda.

Bagaimana cara kerja tindakan histeroskopi?

Anda perlu melepaskan seluruh pakaian bagian bawah, kemudian berbaring di kasur yang disediakan. Saat berbaring, posisi antara kedua kaki Anda akan berjarak untuk memudahkan pemeriksaan.

Tahap selanjutnya adalah pemberian obat bius (tetapi tidak semua tindakan memerlukannya). Obat bius biasanya diberikan jika pada pemeriksaan sebelumnya Anda merasakan sakit. Namun secara umum pemeriksaan dilakukan tanpa diberikan obat bius karena tidak menggunakan alat bedah yang bisa menimbulkan rasa sakit.

Selanjutnya akan dimasukan alat peneropong berbentuk kecil dan panjang melalui vagina, kemudian melewati serviks hingga sampai ke rahim. Sepanjang perjalanan hingga sampai ke rahim, kamera tersebut dapat menunjukan gambaran dinding vagina, serviks hingga rahim melalui layar monitor yang tersambung dengan kamera tersebut. Jika ditemukan kelainan sepanjang perjalanan kamera, dokter akan memotret bagian tersebut untuk dilihat kembali lebih lanjut.

Tindakan histeroskopi umumnya berlangsung cukup singkat, paling cepat 5 menit dan paling lama 30 menit sehingga tidak memerlukan rawat inap.

Adakah efek samping dari tindakan histeroskopi?

Tindakan histeroskopi sudah terbukti aman, namun tetap dapat menimbulkan beberapa risiko/efek samping, diantaranya:

  • Kerusakan rahim yang tidak disengaja (sangat jarang terjadi)
  • Luka pada bagian serviks (jarang terjadi)
  • Pendarahan pada rahim jika pernah menjalani operasi pada rahim
  • Infeksi rahim jika alat tidak steril
  • Lelah akibat pemeriksaan histeroskopi tanpa diberikan obat bius

Histeroskopi bisa dilakukan di seluruh pelayanan kesehatan yang tersedia. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini jika Anda membutuhkan rekomendasi dokter/rumah sakit yang telah berpengalaman dalam melakukan histeroskopi.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

NHS. 2018. Hysteroscopy


Author dr. Hambrian Wijaya dr. Hambrian Wijaya
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Histerektomi, Operasi Pengangkatan Rahim

Histerektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat rahim dari dalam perut wanita.

Miom, Tumor Jinak di Rahim

Miom biasa muncul pada wanita dengan usia reproduktif, dapat tumbuh di bagian dalam atau luar rahim.