Info Kesehatan
Kamis, 21 November 2019
Kanker Kolon
Link Sehat- Kanker kolon adalah pertumbuhan sel-sel abnormal (kanker) di usus besar (kolon). Kanker kolon disebut juga dengan kanker usus besar. Kolon berfungsi untuk menyerap cairan dan merupakan proses akhir terhadap hasil buang pencernaan.
Kolon terbagi menjadi empat daerah, yaitu caecum (muara usus besar), kolon asenden (daerah usus besar yang vertikal, di mana hasil pencernaan akan dipompa ke arah atas), transversum (daerah usus yang horizontal), ataupun desenden (daerah usus besar bagian akhir yang vertikal, dimana hasil pencernaan akan dipompa ke arah anus di bawah).
Gejala kanker kolon
Gejala kanker kolon dapat berupa BAB berdarah, penurunan berat badan yang drastis, lemah, pucat, perubahan konsistensi dan kebiasaan BAB (diare diselingi dengan BAB keras), nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, serta perasaan tidak puas setelah BAB.
Jika ukurannya cukup besar, tumor dapat diketahui keberadaannya melalui perabaan perut.
Anda berisiko tinggi mengalami kanker kolon jika:
- Berusia lebih dari 50 tahun
- Ada riwayat polip kolon
- Ada riwayat keluarga dengan kanker kolon
- Pernah mengalami radang usus yang lama
- Sering mengonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak
- Jarang berolahraga
- Aktif merokok
- Memiliki berat badan berlebih
- Sering mengonsumsi minuman beralkohol
Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.
Penyebab kanker kolon
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas penyebab terjadinya kanker kolon.
Kanker umumnya terjadi karena perubahan DNA sel sehat menjadi DNA rusak yang mampu membelah diri secara cepat, sehingga membentuk tumpukan sel berupa benjolan. Pembelahan yang terlampau cepat menyebabkan berat badan pasien cepat menurun, karena hasil metabolisme banyak dipakai untuk pertumbuhan sel kanker.
Tumor, karena pembelahan yang terlampau cepat, juga menyebabkan pembuluh darah yang terbentuk mudah berdarah, sehingga pasien mudah mengalami perdarahan. Inilah mengapa salah satu gejala kanker kolon adalah BAB berdarah.
Diagnosis kanker kolon
Untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan pemeriksaan berupa:
- Pemeriksaan kolonoskopi dan biopsi
- CT scan atau MRI
- Pemeriksaan usus besar menggunakan sinar rontgen (colon in loop)
Untuk menentukan status penyebaran (metastasis), pemeriksaannya berupa:
- PET scan
- Rontgen paru
- USG abdomen
Pengobatan kanker kolon
Pengobatan kanker kolon dilakukan melalui terapi, tujuannya untuk menyembuhkan penyakit (kemoterapi, operasi) serta meringankan keluhan dan meningkatkan kualitas hidup (paliatif).
Terapi paliatif dilakukan jika kanker sudah menyebar (fase metastasis), berukuran besar, dan terlalu berisiko untuk dioperasi. Salah satu terapi paliatif adalah dengan pembuatan kolostomi (anus buatan, berupa lubang di daerah kulit perut).
Pembuatan kolostomi dilakukan ketika tumor sudah menyumbat usus besar sehingga penderitanya tidak dapat buang air besar (BAB) apabila tidak dibuatkan jalan pintas berupa lubang kolostomi.
Pencegahan kanker kolon
Pada sebagian kanker kolon, gejala sangat tidak jelas, maka pada dewasa usia 50 tahun ke atas disarankan untuk melakukan skrining rutin. Sebaiknya datang ke dokter lebih awal untuk berkonsultasi jika terdapat riwayat kanker kolon pada keluarga.
Medical Assistance kami siap bantu:
Healthline. (2019). Colorectal (colon) cancer.
Mayo Clinic. (2019). Patient care & health information. Diseases & conditions. Colon cancer.
Medscape. (2019). Dragovich T. Colon Cancer.
WebMD. Digestive disorders. Colorectal cancer health center.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Kemoterapi
Kemoterapi umumnya dilakukan untuk meredakan gejala yang dialami penderita kanker, termasuk membunuh Baca Selengkapnya...
Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan pada hampir semua jenis kanker yang melibatkan organ padat.