Info Kesehatan
Rabu, 19 Agustus 2020
Kesuburan Pria Versus Gaya Hidup Masa Kini
Badan tegap atletis, kaya raya, tampan, pintar, dan pemberani. Tapi siapa sangka dalam semua itu, terdapat hal-hal yang sangat berhubungan dengan infertilitas.
Infertilitas pria disebabkan oleh banyak faktor. Faktor bawaan, gaya hidup, dan lingkungan. Begitu garis besarnya. Banyak pria masa kini memakai pakaian yang sangat ketat.
“Pakaian semacam itu, apalagi di daerah selangkangan, berisiko meningkatkan suhu skrotum menjadi jauh di atas normal. Temperatur yang terlalu panas mengakibatkan produksi sperma terganggu. Misalnya, jumlah benih pria menjadi kurang cukup untuk membuahi sel telur.” ujar dr. Tiara Kirana, Sp.And, dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.
Tidak berhenti di situ, sebagian pria yang berposisi sebagai eksekutif sanggup duduk berjamjam sambil memangku laptop. Tungkainya berjejer rapat. Di kanan kirinya juga tergeletak ponsel yang menyebarkan radiasi dan gelombang elektromagnetik. Executive look, milenial style, millionare-to-be, crazy rich man. Banget!
Prospective sebagai suami? Sepertinya begitu. Promising sebagai ayah? Nanti dulu.
Para ilmuwan meneliti scrotal hyperthermia atau dampak temperatur tinggi terhadap performa buah zakar manusia. Ternyata, laptop yang menyala di pangkuan selama satu jam bisa melonjakkan suhu buah zakar. Yang kanan naik 2,8 derajat Celcius, yang kiri bertambah 2,6 derajat Celcius.
Postur kedua kaki yang dirapatkan saat memangku laptop juga dapat menahan suhu panas di sekitar organ pria tersebut. Demikian pula gelombang elektromagnetik dan radiasi dapat berimbas ke kesuburan.
Stres menjadi pendukung munculnya permasalahan kesuburan, terutama ketika begadang menjadi efek samping akibat overthinking. Kondisi kurang istirahat dan jam tidur yang minim niscaya menguras energi yang pada gilirannya berpengaruh buruk bagi kesehatan organ reproduksi dan sperma. Stres dan gangguan infertilitas juga saling berhubungan.
Pada satu sisi, stres hebat bisa mengacaukan stabilitas hormon, Ketika hormon-hormon kesuburan kacau-balau, organ reproduksi pun tidak bisa berfungsi normal. Pada sisi lain, manakala kesuburan terganggu, sehingga kehamilan tidak juga berlangsung setelah usia pernikahan berlangsung satu tahun, si empunya badan tentu akan uring-uringan.
Kalau sudah begini, kondisi akan diperburuk dkarena pola makan diabaikan. Seiring terlupakannya “empat sehat, lima sempurna”, meskipun tidak menutup kemungkinan ada kelebihan zat gizi tertentu, ada masanya di mana pria akan kekurangan zat gizi lain. Kondisi sedemikian rupa tidak baik bagi kesehatan secara umum. Lebih serius lagi dampaknya terhadap kesehatan pria.
Lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu pendukung permasalah infertilitas. Polusi udaranya pun menjadi momok yang sulit untuk dihindarkan. Mengirup udara tercemar setiap saat sangat mungkin menyebabkan penurunan jumlah sperma hingga 50 hingga 60 persen. Problem tersebut pun dialami oleh banyak pria lainnya di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Sekurang-kurangnya dalam kurun 1973 hingga 2011. Begitu temuan para peneliti dari the Braun School of Public Health and Community Medicine.
Olahraga menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas sperma, salah satu gaya hidup yang memiliki efek baik untuk memperkuat kualitas sperma. Pasalnya, ketika lemak tubuh berlebih, sperma justru merintih. Jadi, berat badan memang harus proporsional. Pria yang berlari sekitar 15 belas jam per pekan, konsentrasi spermanya akan naik 73% lebih tinggi daripada pria yang tidak berolahraga. Jangan lupa, olahraga yang dilakukan harus tetap dalam batas wajar, ya! Karena olahraga yang berlebihan malah menurunkan kadar testosterone 28%. Olahraga berlebihan juga dapat memicu munculnya varicocele, yaitu pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantung zakar (skrotum)
Salah satu gaya hidup yang sering dilihat di masa sekarang adalah berteduh di bawah air conditioner. Sebagian orang melupakan fakta bahwa sinar ultraviolet alami dari sinar matahari bisa membantu mematangkan nutrisi pada tubuh, sehingga organ reproduksi tetap menerima pasokan gizi yang menyehatkan.
Jadi, meskipun zaman sudah berubah, jangan melupakan gaya hidup lama, ya! Karena jika ditilik lagi, gaya hidup zaman dahulu ternyata lebih rendah resikonya untuk mengalami permasalah fertilitas dibandingkan gaya hidup pria masa kini.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Peluang Kehamilan Setelah Keguguran
Meski keguguran menimbulkan trauma, banyak wanita yang justru mempertanyakan kapan waktu yang tepat Baca Selengkapnya...
Vasektomi, Prosedur Kontrasepsi Pria
Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma pada Baca Selengkapnya...
7 Cara Mudah Hidup Sehat
Anjuran hidup sehat dikenal dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Baca Selengkapnya...