Normalkah Perbedaan Bentuk dan Ukuran Payudara? Ini Jawabannya

Jumat, 19 Maret 2021

Normalkah Perbedaan Bentuk dan Ukuran Payudara? Ini Jawabannya

LinkSehat - Payudara wanita bisa berkembang menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Genetika, usia, berat badan, dan kadar hormon seseorang dapat memengaruhi bentuk dan ukuran payudara, areola, dan puting.

Lalu, normalkah perbedaan bentuk dan ukuran payudara? Simak jawabannya di bawah ini yang mencakup macam-macam bentuk payudara dan penyebab perbedaan bentuk dan ukurannya.

Macam-macam Bentuk Payudara

Di bawah ini akan menjelaskan beberapa bentuk payudara wanita.

  • Bulat. Bentuk payudara bulat memiliki tampilan yang sama dengan bagian penuh yang kira-kira sama di bagian atas dan bawah.
  • Berbentuk seperti lonceng. Payudara berbentuk seperti lonceng biasanya terjadi pada orang dengan ukuran payudara lebih besar. Bentuk payudara ini cenderung sempit di bagian atas dan penuh di bagian bawah.
  • Berbentuk seperti tetesan air mata. Payudara seperti tetesan air mata terlihat mirip dengan payudara berbentuk seperti lonceng. Namun, bentuk payudara yang satu ini lebih bulat dan sedikit lebih penuh di bagian bawah daripada di bagian atas.
  • Kerucut. Payudara berbentuk seperti kerucut, yakni bagian atas payudara miring ke bawah menuju puting yang mengarah ke luar. Bentuk kerucut sering terjadi pada orang dengan payudara berukuran lebih kecil.
  • Longgar. Payudara dengan jaringan yang lebih longgar atau tipis cenderung memiliki bentuk longgar atau memanjang. Posisi puting biasanya lebih rendah pada payudara yang longgar, dan mungkin mengarah ke bawah.
  • Timur-Barat. Payudara Timur-Barat terlihat penuh di bagian atas dan bawah, serta puting mengarah ke arah yang berlawanan, menjauhi garis tengah tubuh.
  • Menyamping. Bentuk payudara menyamping mirip dengan bentuk Timur-Barat. Namun, payudara yang terlihat menyamping akan menjauh dari tengah dada, sehingga meninggalkan lebih banyak ruang di antara kedua payudara.
  • Tertutup. Payudara tertutup memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali ruang di antara keduanya. Payudara ini terletak di tengah dada yang menyisakan area yang lebih besar antara payudara dan bahu.

Normalkah Perbedaan Bentuk dan Ukuran Payudara?

Payudara memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Di satu sisi payudara mungkin lebih besar dari yang lain, bentuknya berbeda dari yang lain, atau Anda mungkin memiliki puting yang masuk ke dalam.

Bentuk dan ukuran payudara juga dapat berubah sepanjang Anda hidup. Bahkan mereka dapat berubah selama siklus menstruasi. Itulah mengapa payudara akan terasa berbeda pada hari ke-1 dibandingkan hari ke-14 menstruasi.

Penting bagi Anda untuk mempelajari bentuk dan ukuran payudara yang normal. Secara umum, payudara dapat dirasakan menggumpal. Kondisi ini disebut payudara fibrokistik, yakni benjolan bersifat non-kanker yang dapat muncul di satu atau kedua payudara. Kondisi payudara fibrokistik sangat umum, yakni lebih dari 60% wanita juga mengalaminya. 

Namun, setiap muncul benjolan baru atau perubahan pada payudara perlu diperiksa dengan benar. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Apakah payudara asimetris merupakan gejala kanker?

Mammogram tahunan atau dua tahunan sangat penting untuk memantau kesehatan payudara wanita, karena dapat mendeteksi gejala awal kanker atau kelainan. Kelainan umum yang terlihat pada hasil mammogram adalah asimetri payudara.

Asimetri payudara biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika terdapat variasi yang besar dalam bentuk asimetri atau jika kepadatan payudara Anda tiba-tiba berubah, ini bisa menjadi indikasi adanya kanker.

Tergolong asimetri terjadi jika salah satu payudara Anda memiliki ukuran, volume, posisi, atau bentuk yang berbeda dari yang lain. Kondisi ini sangat umum dan memengaruhi lebih dari setengah wanita di dunia. 

Ada sejumlah alasan mengapa payudara wanita bisa berubah ukuran atau volumenya. Penyebabnya termasuk trauma, pubertas, dan perubahan hormonal. 

Jaringan payudara dapat berubah saat sedang ovulasi dan biasanya terasa lebih penuh dan sensitif. Biasanya payudara terlihat lebih besar karena mengandung air dan aliran darah. 

Jika Anda berisiko terkena kanker dari riwayat keluarga atau jika Anda melihat perubahan yang tidak teratur pada payudara Anda, sebaiknya diskusikan kekhawatiran dan pilihan Anda dengan dokter.

Penyebab Perbedaan Bentuk dan Ukuran Payudara

Genetika berperan dalam menentukan bentuk, kepadatan jaringan, dan ukuran payudara seseorang. Faktor lain yang dapat memengaruhi bentuk payudara meliputi:

1. Lemak tubuh

Payudara mengandung jaringan kelenjar, jaringan ikat, dan lemak. Lemak mengelilingi kelenjar penghasil susu dan menyebabkan payudara membentuk bulat yang khas.

2. Hormon

Hormon estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar susu. Ini juga berperan dalam menentukan tempat tubuh menyimpan lemak. Wanita mungkin memerhatikan payudaranya membengkak tepat sebelum menstruasi. Perubahan ini terjadi akibat peningkatan kadar estrogen.

3. Usia

Tubuh akan memproduksi lebih sedikit hormon reproduksi seiring waktu. Penuaan dapat menyebabkan perubahan elastisitas kulit yang dapat menyebabkan payudara tampak lebih kecil atau lebih memanjang.

4. Hamil dan menyusui

Perubahan hormonal selama masa kehamilan dan menyusui juga bisa menyebabkan pembengkakan payudara. Kelenjar susu dapat bertambah besar dan bertambah jumlahnya akibat peningkatan kadar estrogen selama kehamilan. Payudara harus kembali ke ukuran normal setelah berhenti menyusui.

Kondisi Kesehatan yang Memengaruhi Bentuk Payudara

Berikut ini beberapa kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi bentuk payudara seseorang.

1. Mastitis

Mastitis adalah peradangan jaringan payudara yang terkadang disebabkan infeksi. Kondisi ini menyebabkan payudara terasa nyeri, bengkak, hangat, dan kemerahan. Anda mungkin juga mengalami demam dan menggigil.

Mastitis paling sering menyerang wanita yang sedang menyusui. Dokter mungkin mengobati mastitis dengan antibiotik. Mereka juga mungkin mengosongkan saluran susu yang tersumbat atau mengeluarkan abses yang terbentuk di payudara lewat tindakan pembedahan.

2. Adenosis

Adenosis adalah kondisi payudara non-kanker yang ditandai dengan pembesaran lobus, yakni salah satu komponen kelenjar susu. Kondisi ini bisa membuat payudara tampak bengkak atau menggumpal. Namun, adenosis biasanya tidak memerlukan pengobatan dan akan hilang dengan sendirinya.

3. Juvenile hypertrophy

Juvenile hypertrophy adalah kondisi langka yang menyebabkan pertumbuhan payudara lebih cepat dan berlebihan selama masa pubertas. Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi teori saat ini menunjukkan bahwa hormon dan genetika yang tidak teratur dapat menyebabkan juvenile hypertrophy

Selain pertumbuhan payudara yang cepat, juvenile hypertrophy juga dapat menyebabkan:

  • Nyeri di payudara dan punggung.
  • Munculnya pembuluh darah yang terlihat di bawah kulit.
  • Kemerahan dan pembengkakan pada payudara.
  • Penebalan kulit dan jaringan di bawah payudara.

Operasi pengecilan payudara adalah pengobatan pilihan untuk juvenile hypertrophy. Dokter juga mungkin merekomendasikan perawatan lain untuk meringankan gejala dan mencegah pertumbuhan payudara lebih lanjut.

Bentuk dan ukuran payudara berbeda-beda setiap wanita dan itu normal. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai. Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis bedah apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai payudara Anda. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kanker Payudara

Jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara, dengan tekstur keras dan tidak rata, mungkin saja Baca Selengkapnya...

Mastalgia (Nyeri Payudara)

Rasa nyeri payudara yang muncul dapat bervariasi, dari ringan hingga berat yang mengganggu Baca Selengkapnya...

Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Demi Antisipasi Kanker

Periksa payudara sendiri (SADARI) adalah langkah pertama untuk mendeteksi gejala kanker payudara.