Info Kesehatan
Selasa, 25 Agustus 2020
Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Demi Antisipasi Kanker
LinkSehat - Periksa payudara sendiri (SADARI) adalah langkah pertama untuk mendeteksi gejala kanker payudara. Anda bisa melakukannya di rumah dan hanya butuh mata dan tangan Anda. Caranya, dengan mengidentifikasi rasa nyeri dan perubahan bentuk payudara.
Meski pemeriksaan payudara di rumah sakit terbilang lebih efektif, melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) akan membuat wanita lebih memahami kondisi payudaranya. Dengan begitu, harapannya, kita akan segera menghubungi dokter apabila menemukan kelainan.
Ketika merasakan nyeri atau melihat perubahan bentuk payudara, segera temui dokter spesialis kanker untuk memastikan apakah itu indikasi kanker payudara atau bukan. Anda juga bisa melakukan telekonsultasi dengan para dokter spesialis melalui LinkSehat.
Program Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Indonesia
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kanker payudara menduduki prevalensi penyakit kanker tertinggi di Indonesia, yaitu sebanyak 50 dari 100.000 penduduk.
Berdasarkan data tahun 2013, Jumlah penderita kanker payudara tertinggi berada di D.I Yogyakarta sebanyak 24 dari 10.000 penduduk. Kanker payudara juga termasuk dalam 10 penyebab kematian tertinggi yang dialami oleh perempuan di Indonesia.
Kanker payudara dapat dicegah sejak dini dengan menerapkan perilaku hidup sehat, melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) dan periksa payudara klinis (SADANIS) oleh tenaga kesehatan terlatih secara teratur.
Berdasarkan riset dari Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2016, kesadaran masyarakat Indonesia dalam mendeteksi kanker payudara sejak dini masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat belum pernah melakukan SADARI, sedangkan yang pernah melakukannya hanya 46,3%. Sementara itu, 95,6% masyarakat belum pernah melakukan SADANIS, dan hanya 4,4% yang pernah melakukan SADANIS.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menghimbau kepada setiap perempuan untuk rutin melakukan SADARI dan SADANIS guna menemukan gejala payudara abnormal sedini mungkin untuk segera mendapat penanganan yang tepat.
Kegiatan SADARI dan SADANIS dapat dilakukan secara rutin setiap bulan pada hari ke-7 hingga ke-10 terhitung sejak hari pertama haid. Untuk perempuan yang sudah menopause, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin pada tanggal yang sama di setiap bulan.
Dengan rutin melakukan SADARI dan SADANIS, sangat diharapkan bahwa adanya kanker payudara bisa ditemukan sejak stadium dini sehingga dapat meningkatkan harapan hidup penderitanya.
Faktor Penyebab Kanker Payudara
Gejala kanker payudara kerap tidak terlihat tanpa pemeriksaan profesional. Akan tetapi beberapa gejala dapat diketahui lebih awal jika Anda memahami bagaimana kondisi payudara yang normal. Jaga kesehatan payudara Anda dengan waspada terhadap penyebab kanker payudara. Ada banyak faktor yang dapat memicu kanker payudara, antara lain:
- Tidak menyusui.
- Perokok aktif dan pasif.
- Pola makan yang buruk.
- Riwayat kanker dalam keluarga.
- Perempuan yang belum menikah.
- Menopause terjadi di atas 55 tahun.
- Pertama kali haid di bawah 12 tahun.
- Pernah menjalani operasi tumor jinak payudara.
- Baru melahirkan anak pertama di usia 30 tahun.
- Perempuan yang sudah menikah tapi belum memiliki anak.
- Menggunakan alat kontrasepsi hormonal atau menjalani terapi hormonal dalam waktu yang lama.
Cara Memeriksa Payudara Sendiri dengan SADARI
Bagaimana cara mendeteksi kanker payudara sejak dini? Jawabannya yaitu dengan menjalani program periksa payudara sendiri (SADARI). Perempuan yang rutin melakukan SADARI dapat mendeteksi secara dini secara mandiri apabila terdapat kanker payudara.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,berikut langkah-langkah yang dianjurkan oleh Yayasan Kanker Indonesia untuk melakukan SADARI pada 7 hingga 10 hari setelah haid:
- Berdiri tegak. Perhatikan payudara Anda dan lihat apakah terjadi perubahan bentuk dan permukaan kulit payudara. Pembengkakan atau perubahan pada bagian puting juga perlu diperhatikan. Namun, bentuk payudara sebelah kanan dan kiri yang tidak simetris merupakan hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan.
- Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku, dan memposisikan tangan di belakang kepala Anda. Kemudian, dorong siku ke belakang. Perhatikan adanya perubahan bentuk dan ukuran payudara setiap Anda mendorong siku.
- Posisikan kedua tangan Anda di pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga kedua payudara menggantung, dorong kedua siku ke depan, dan kencangkan otot dada.
- Angkat lengan kiri atas dan tekuk siku sampai tangan kiri bisa memegang bagian atas punggung. Gunakan jari tangan kanan Anda untuk meraba dan menekan area payudara. Perhatikan seluruh bagian payudara sebelah kiri sampai ke area ketiak. Gerakkan tangan Anda ke atas dan ke bawah, gerakan memutar, dan gerakan lurus dari tepi payudara ke puting. Ulangi gerakan tersebut pada payudara sebelah kanan.
- Cubit kedua puting dan cermati apakah ada cairan yang keluar dari puting atau tidak. Jika keluar cairan, segera konsultasikan ke dokter.
- Berbaring di kasur atau matras dan letakkan bantal kecil di bawah pundak sebelah kanan. Kemudian angkat lengan ke atas, perhatikan payudara sebelah kanan, dan lakukan tiga gerakan yang sama seperti sebelumnya. Gunakan jari Anda untuk meraba dan menekan area payudara hingga ke area ketiak.
Metode Lain Periksa Payudara Sendiri
Dilansir dari National Breast Cancer Foundation, INC, ada cara memeriksa payudara yang bisa langsung Anda praktikkan di rumah, yaitu:
- Di kamar mandi. Gunakan 3 jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) Anda untuk memeriksa seluruh area payudara dengan menekan secara perlahan, sedang, dan kuat. Lakukan cara tersebut pada kedua bagian payudara Anda setiap bulan secara teratur. Perhatikan adanya benjolan, pengerasan, atau perubahan bentuk dan ukuran payudara lainnya saat Anda mandi.
- Di depan cermin. Periksa payudara Anda dengan mengangkat lengan di atas kepala. Perhatikan adanya perubahan pada kontur, pembengkakan, serta perubahan pada kulit payudara dan puting. Selanjutnya letakkan telapak tangan di pinggul dan tekan dengan kuat untuk melenturkan otot dada. Respon payudara sebelah kiri dan kanan Anda tidak akan sama persis. Jadi, cermatlah dalam melihat adanya perubahan apapun, terutama jika hanya terjadi di satu sisi payudara.
- Berbaring. Saat Anda berbaring, jaringan payudara akan menyebar secara merata di seluruh dinding dada. Letakkan bantal di bawah bahu kanan dan lengan tangan kanan di belakang kepala. Gunakan jari tangan kiri Anda untuk menekan area payudara hingga ketiak. Anda juga bisa meremas puting dan periksa adanya cairan atau gumpalan. Setelah itu, ulangi langkah yang sama untuk payudara sebelah kiri.
Apakah Hasil SADARI Bisa Diandalkan?
Wajar jika Anda mempertanyakan tingkat keakuratan metode SADARI, karena hanya melakukan pemeriksaan payudara sendiri di rumah tanpa bantuan dokter.
Andaikan setelah melakukan SADARI, Anda tidak menemukan indikasi kanker payudara, sebaiknya Anda tetap memeriksakan payudara di rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lainnya.
Mamografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah yang dapat mendeteksi adanya benjolan sebelum Anda dapat merasakannya. Jadi, deteksi dini adalah kunci utama untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan pada bentuk dan ukuran payudara, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kanker. Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Kanker Payudara
Jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara, dengan tekstur keras dan tidak rata, mungkin saja Baca Selengkapnya...
Lumpektomi untuk Atasi Kanker Payudara
Lumpektomi merupakan terapi awal untuk mengatasi tumor atau kanker payudara.
Pilihan Pengobatan untuk Kanker Payudara
Dokter akan memberikan rekomendasi perawatan dengan mempertimbangkan jenis, ukuran, dan penyebaran Baca Selengkapnya...