Operasi Usus Buntu

LinkSehat - Apendektomi (operasi usus buntu) adalah prosedur medis untuk mengangkat usus buntu, yaitu kantong kecil perpanjangan dari bagian usus besar yang terletak di sebelah kanan bawah. Usus buntu yang terinfeksi bisa berlubang dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Apendektomi dianjurkan jika Anda mengalami peradangan usus buntu. Sebab jika tidak dilakukan, usus buntu bisa berlubang, atau secara awam sering digambarkan sebagai usus buntunya pecah. Melalui lubang tersebut, cairan nanah dan kuman penyebab infeksi akan keluar ke rongga perut dan menimbulkan infeksi berat hingga menyebabkan kematian.

Anda sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejalausus buntu, meliputi: nyeri perut di bagian kanan bawah, demam, muntah, nafsu makan berkurang, perut kembung, serta konstipasi atau diare. Jika hasil pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan bahwa Anda mengalami usus buntu, prosedur apendektomi perlu segera dilakukan.

Prosedur operasi usus buntu

Ada dua jenis operasi untuk mengangkat usus buntu, yakni:

• Open appendectomy. Dengan prosedur ini, akan dibuat sayatan sepanjang 2-4 sentimeter di perut bagian kanan bawah tempat usus buntu. Sayatan ini dibuat sebagai jalur untuk mengeluarkan usus buntu.
• Laparoskopi apendektomi. Metode ini cenderung tidak invasif karena hanya menimbulkan luka kecil. Prosedur dilakukan menggunakan kamera dan alat-alat yang dimasukkan melalui lubang kecil di area perut.

Pemilihan jenis operasi disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda dan peradangan yang terjadi pada usus buntu. Apabila sudah diketahui adanya kondisi penyebaran nanah ke rongga perut, maka akan direncanakan operasi laparotomi, yaitu dengan membuat sayatan membujur di garis tengah perut untuk memudahkan pengangkatan usus buntu yang sudah berlubang serta membersihkan rongga perut dari nanah dan infeksi.

Sebelum operasi usus buntu, Anda akan diminta berpuasa terlebih dahulu. Kemudian, Anda akan dipasang infus sebagai jalur pemberian obat antinyeri dan cairan, lalu dibius total.

Selama operasi, akan dibuat sayatan pada bagian perut kanan bawah, jika yang dilakukan adalah proseduropen appendectomy. Setelah usus buntu diambil, luka akan dijahit dan ditutup. Sedangkan pada prosedur laparoscopic appendectomy, luka yang terbentuk akan lebih kecil dibandingkan pada proseduropen appendectomy. Namun, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengeluarkan usus buntu yang terinfeksi.

Apendektomi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.

Pemulihan setelah operasi usus buntu

Setelah dilakukan operasi open appendectomy, biasanya Anda akan dirawat selama beberapa hari di rumah sakit sampai luka mengering. Anda juga akan diberikan obat antinyeri untuk mengatasi rasa sakit yang timbul akibat luka operasi. Setelah luka mengering, Anda diperbolehkan pulang, tetapi perlu menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat sekitar 4-6 minggu.

Namun jika prosedur yang dijalani laparoscopic appendectomy, biasa Anda akan diperbolehkan pulang satu hari pasca operasi.

Anda disarankan untuk ke dokter jika setelah tindakan, muncul gejala demam, kemerahan, nyeri di area luka, muntah, nafsu makan berkurang, nyeri perut, serta tidak BAB atau diare lebih dari dua hari.

Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 untuk konsultasi gratis mengenai estimasi biaya, rekomendasi dokter dan Rumah Sakit di Indonesia maupun luar negeri, serta buat janji dokter spesialis terkait operasi usus buntu.