Info Kesehatan
Jumat, 15 November 2019
Radang Usus Buntu
LinkSehat - Radang usus buntu merupakan reaksi peradangan usus buntu, yakni bagian usus yang berada di pangkal usus besar yang lokasinya di bagian kanan bawah perut. Meski bisa dialami siapa saja, radang usus buntu rentan dialami oleh orang yang berusia 15-30 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Gejala usus buntu
Peradangan usus buntu biasanya ditandai dengan:
- Nyeri mendadak di perut bagian kanan bawah
- Nyeri memburuk saat batuk, berjalan, atau beraktivitas lain
- Mual dan muntah
- Nafsu makan berkurang
- Demam tinggi
- Sulit buang air besar atau diare
- Perut kembung
- Sulit buang gas (kentut)
Segera temui dokter atau Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.
Mungkinkah usus buntu dialami wanita hamil?
Tentu saja. Pada wanita hamil, nyeri mungkin muncul di perut bagian atas. Hal ini dikarenakan posisi usus buntu yang lebih tinggi saat hamil.
Penyebab usus buntu
Radang usus buntu bisa terbentuk dari permukaan usus buntu yang tersumbat. Sumbatan ini bisa berupa tumpukan serpihanfeses yang mengeras, kelenjar limfoid yang membesar, cacing usus, luka trauma, hingga tumor.
Kondisi ini menyebabkan bakteri berkumpul dan berkembang biak, sehingga usus buntu meradang, bengkak, dan berisi nanah. Jika kondisi ini dibiarkan, usus buntu bisa berlubang, atau sering disebut “pecah”, sehingga isi nanahnya keluar ke rongga perut dan dapat menimbulkan komplikasi serius.
Diagnosis usus buntu
Dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai keluhan dan gejala yang Anda rasakan, kemudian melakukan pemeriksaan fisik, terutama di area perut. Bila perlu, dokter melakukan pemeriksaan melalui dubur untuk menyingkirkan kemungkinan lain, atau pemeriksaan panggul bagi wanita usia subur.
Pemeriksaan penunjang juga mungkin dilakukan, meliputi pemeriksaan darah, cek urine, dan pencitraan perut (seperti USG, CT scan, MRI).
Pengobatan usus buntu
Setelah diagnosis usus buntu ditegakkan, dokter akan melakukan operasi pemotongan usus buntu (apendektomi). Operasi merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi usus buntu, yang bertujuan untuk mengeluarkan usus buntu yang sudah meradang dan terinfeksi dari dalam tubuh.
Jika usus buntu pecah, dokter mungkin akan menganjurkan operasi besar segera atau pada kondisi tertentu memasang selang terlebih dahulu dalam rongga perut untuk mengeluarkan cairan infeksi, kemudian operasi dilakukan beberapa minggu setelahnya. Anda perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari untuk proses pemulihan.
Apabila sudah diperbolehkan pulang, Anda perlu melakukan beberapa hal di rumah untuk membantu proses penyembuhan, antara lain:
- Minum obat sesuai anjuran dokter
- Istirahat yang cukup
- Perbanyak minum air putih
- Latihan berjalan setiap hari
- Hindari aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat benda berat
- Rawat luka operasi sambil memastikan kondisinya tetap bersih dan kering
Pencegahan usus buntu
Belum ada metode yang benar-benar mencegah radang usus buntu. Namun, Anda bisa mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan,oatmeal,beras merah, dan gandum utuh. Asupan serat juga bisa diperoleh dengan minum suplemen.
Medical Assistance kami siap bantu:
Healthline. Everything you want to know about parkinson’s disease.
Mayo Clinic. (2018). Patient care & health information. Diseases & conditions. Parkinson's disease.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Operasi Usus Buntu
Jika hasil pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan bahwa Anda mengalami usus buntu, prosedur Baca Selengkapnya...
Laparoskopi
Anda disarankan menjalani operasi laparoskopi jika memiliki batu empedu, tumor dalam perut, Baca Selengkapnya...
Laparoskopi Apendektomi
Apendektomi banyak dilakukan untuk sebagian besar kasus apendisitis (peradangan pada daerah apendiks Baca Selengkapnya...