Penjelasan Lengkap Jenis-jenis Tes COVID-19

Senin, 28 September 2020

Penjelasan Lengkap Jenis-jenis Tes COVID-19

LinkSehat - Saat ini ada banyak jenis tes COVID-19 yang bisa Anda pilih. Masing-masing tes memiliki batasannya tersendiri dan tidak ada tes yang 100% akurat sepanjang waktu.

Jika Anda dan penyedia layanan kesehatan mendiagnosis Anda terinfeksi COVID-19, Anda harus segera mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain, bahkan jika hasil tes menunjukkan negatif. Pelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis tes COVID-19 dan langkah lain yang terlibat demi melawan pandemi ini.

Jenis-Jenis Tes COVID-19

Pada dasarnya, tes COVID-19 dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes diagnostik dan tes antibodi. Simak penjelasan lebih lengkap dari masing-masing jenis tes COVID-19 tersebut berikut ini.

1. Tes Diagnostik

Tes diagnostik dapat menunjukkan apakah Anda sudah terinfeksiCoronavirus aktif dan harus mengambil langkah-langkah penyebaran virus dengan mengkarantina atau mengisolasi diri dari orang lain(self-quarantine).

Saat ini ada dua jenis tes diagnostik yang dapat mendeteksi virus, yaitu tes molekuler seperti tesReverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang mendeteksi materi genetik virus dan tes antigen yang mendeteksi adanya protein tertentu pada permukaan virus.

2. Tes Antibodi

Tes antibodi dilakukan untuk mencari antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh Anda sebagai respon terhadap ancaman dari virus tertentu. Antibodi dapat membantu tubuh Anda melawan infeksi.

Antibodi membutuhkan waktu beberapa hari atau beberapa minggu untuk terbentuk setelah Anda mengalami infeksi dan mungkin tinggal di dalam darah Anda selama beberapa minggu atau lebih setelah masa pemulihan. Oleh karena itu, tes antibodi sebaiknya tidak digunakan untuk mendiagnosisinfeksiCoronavirus aktif.

Saat ini peneliti belum mengetahui apakah dengan adanya antibodi membuat Anda kebal terhadapCoronavirus di kemudian hari.

3. Tes Diagnostik Lainnya

Ada beberapa tes diagnostik baru yang tersedia untuk mengetahui adanya infeksiCoronavirus dengan metode alternatif, di antaranya:

  • Tes cepat. Tes diagnostik ini dilakukan di tempat perawatan menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan, tetapi sampel tersebut akan dianalisis di kantor atau klinik dokter tempat sampel tersebut dikumpulkan. Kemungkinan besar Anda bisa langsung mengetahui hasilnya dalam beberapa menit. Ini mungkin termasuk tes molekuler atau antigen.
  • Tes air liur. Tes ini dilakukan dengan cara meludah ke dalam tabung daripada harus memeriksa hidung atau tenggorokan (bukan swab). Tes air liur terasa lebih nyaman bagi beberapa orang dan mungkin lebih aman untuk petugas kesehatan yang dapat memeriksa dari jarak yang lebih jauh selama pengambilan sampel pasien.
  • Tes pemeriksaan di rumah. Tes ini hanya bisa dilakukan dengan resep dari dokter, sehingga memungkinkan pasien untuk mengambil sampel di rumah dan mengirimkannya langsung ke laboratorium untuk dianalisis dan mendapatkan hasil tes.

Perbedaan Setiap Jenis Tes COVID-19

Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan jenis-jenis tes COVID-19. Berikut ini penjelasan singkat seputar tes molekuler, tes antigen, dan tes antibodi.

1. Tes Molekuler

Tes molekuler atau dapat disebut jugaDiagnostic Test, Viral Test, Nucleic Acid Amplification Test (NAAT), RT-PCR Test, atau LAMP Test.

Banyak perusahaan dan laboratorium telah mengembangkan tes untuk mendiagnosis COVID-19 berdasarkan deteksi materi genetik virus yang diambil dalam sampel dari hidung atau tenggorokan pasien. Langkah tersebut dapat berubah seiring penemuan teknologi terbaru yang tersedia. Ini merupakan langkah-langkah yang paling umum dilakukan dalam tes molekuler saat ini.

  1. Seorang dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lainnya menganjurkan Anda untuk melakukan tes COVID-19. Semua jenis tes, termasuk yang melakukan pemeriksaan di rumah tetap memerlukan anjuran dari dokter.
  2. Anda atau tenaga kesehatan menggunakan kapas khusus untuk mengumpulkan lendir dari hidung atau tenggorokan.
  3. Anda atau tenaga kesehatan memasukkan kapas ke dalam wadah steril dan menyegelnya dengan benar untuk segera dibawa ke laboratorium.
  4. Selama proses pengiriman sampel ke laboratorium, sebagian besar alat yang digunakan saat tes molekuler harus disimpan dalam kisaran suhu tertentu agar hasilnya lebih akurat. Sampel harus tiba di lab dalam waktu kurang dari 72 jam.
  5. Seorang teknisi lab akan mencampur bahan kimia dengan kapas khusus untuk mengekstrak materi genetik dari virus apapun yang mungkin menempel di permukaan kapas.
  6. Teknisi lab menggunakan bahan kimia khusus yang disebutprimer danprobe (pelacak). Mereka menggunakan mesin berteknologi tinggi untuk melakukan sejumlah siklus pemanasan dan pendinginan terkontrol untuk mengubah RNA virus menjadi DNA dan kemudian membuat jutaan salinan DNA. Namun, beberapa tes hanya menggunakan satu siklus pemanasan untuk bisa membuat salinan DNA.
  7. Ketika DNA mengikat ke probe tertentu, jenis cahaya khusus yang diproduksi dapat dilihat oleh mesin dan menunjukkan hasil “positif” jika terinfeksi SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab COVID-19.

Tes diagnostik molekuler yang mendeteksi materi genetik virus biasanya digunakan untuk mendiagnosis Covid-19 atau infeksi virus Corona aktif. Akan tetapi tidak ada tes yang 100% akurat sepanjang waktu. Berikut beberapa hal yang dapat memengaruhi hasil tes:

  • Anda mungkin terinfeksi virus, tapi saat proses swab tidak dapat mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan Anda.
  • Sampel swab mungkin secara tidak sengaja terkontaminasi oleh virus selama pengumpulan atau analisis.
  • Swabhidung atau tenggorokan mungkin tidak disimpan pada suhu yang tepat sebelum dianalisis.
  • Bahan kimia yang digunakan untuk mengekstrak materi genetik virus dan membuat salinan DNA virus mungkin tidak berfungsi dengan benar.

2. Tes Antigen

Jenis tes COVID-19 yang berikutnya adalah tes antigen atau yang dikenal dengan nama rapid test (beberapa tes molekuler termasukrapid test). Biasanya tes ini memberikan hasil untuk mendiagnosis infeksiCoronavirus aktif lebih cepat daripada tes molekuler. Akan tetapi, jenis tes antigen memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melewatkan infeksiCoronavirus aktif.

Jika tes antigen menunjukkan hasil “negatif”, ini berarti Anda tidak memiliki infeksiCoronavirus aktif. Penyedia layanan kesehatan akan menyarankan Anda untuk menjalani tes molekuler untuk memastikan hasilnya.

3. Tes Antibodi

Tes antibodi atau yang dikenal dengan nama tes serologi mungkin lebih cepat memberikan hasil daripada jenis tes COVID-19 lainnya, tapi sebaiknya tes ini tidak digunakan untuk mendiagnosis infeksi aktif. Tes antibodi hanya mampu mendeteksi antibodi yang dikembangkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap virus, bukan virus itu sendiri.

Tes antibodi mungkin tidak menunjukkan apakah Anda sedang mengalami infeksi virus karena tubuh Anda memerlukan waktu 1 hingga 3 minggu setelah infeksi untuk membuat antibodi. Memiliki antibodi terhadap virus yang menyebabkan COVID-19 diperkirakan dapat memberikan perlindungan agar Anda tidak kembali terinfeksi virus. Namun hingga saat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Cara terbaik untuk menjalani tes COVID-19 yakni dengan menghubungi penyedia layanan kesehatan. Ingin tes COVID-19? Lebih mudah daftar melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Seberapa Efektif Rapid Test untuk Deteksi COVID-19?

Berkat skrining awal rapid test, semakin banyak jumlah kasus positif COVID-19 yang dapat Baca Selengkapnya...