Info Kesehatan
Jumat, 08 November 2019
Anemia Defisiensi Besi
LinkSehat - Anemia defisiensi besiadalah kondisi berkurangnya produksi sel darah merah di dalam tubuh karena rendahnya kadar zat besi.
Zat besi adalah salah satu komponen penting dalam pembuatan sel darah merah. Komponen lain yang juga penting adalah asam folat dan vitamin B12.
Gejala anemia defisiensi besi
Semua anemia memiliki gejala yang sama, yaitu:
- Mudah lelah
- Sering merasa jantung berdegup cepat
- Kurang konsentrasi
- Lemah
- Tidak bersemangat
- Mudah sakit kepaladi aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala anemia. .
Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala anemia. Download Sekarang.
Penyebab anemia defisiensi besi
Cara mudah untuk mendiagnosis anemia adalah dengan melihat kadar hemoglobin dalam darah. Kadar hemoglobin dalam darah yang normal yaitu sekitar 12-16 g/dL. Jika kadarnya kurang dari 12, maka dapat digolongkan ke dalam anemia.
Anemia defisiensi besi biasanya disebabkan karena:
- Kurangnya asupan zat besi dalam tubuh
- Gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh
- Perdarahan yang berulang dan sering (misalnya akibat menstruasi, mimisan, wasir)
- Penyakit, contohnya cacingan
- Kehamilan
Diagnosis anemia defisiensi besi
Belum tentu semua anemia adalah anemia defisiensi besi.
Mungkin saja gejala anemia yang muncul merupakan tanda awal dari kelainan lain dalam tubuh, seperti kanker dan penyakit SLE (lupus).
Langkah paling awal untuk mendeteksi anemia adalah dengan melakukan pemeriksaan darah rutin. Jika nilai hemoglobin <11, maka sebaiknya Anda memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penyebab dari anemia yang dialami.
Adakah cara singkat untuk memeriksa hemoglobin di rumah?
Pemeriksaan yang cukup mudah adalah dengan melihat warna bibir, warna sisi dalam kelopak mata bagian bawah, warna lidah dan warna telapak tangan. Untuk memudahkan, bandingkan warnanya dengan orang lain.
Pengobatan anemia defisiensi besi
Meski umumnya diobati dengan tablet suplemen zat besi, sebaiknya penanganan anemia defisiensi besi disesuaikan dengan penyebab dasarnya.
Dengan begitu, risiko anemia defisiensi terulang kembali dapat dicegah.
Dosis tablet zat besi yang direkomendasikan adalah 3x 325 miligram (mg). Namun, ada pula yang merekomendasikan untuk minum 1x1 tablet zat besi, dibarengi dengan mengonsumsi minuman kaya vitamin C.
Vitamin C bertujuan untuk meningkatkan daya serap tubuh terhadap zat besi, serta menghindari konsumsi zat-zat yang dapat menghambat penyerapannya (seperti teh dan kopi).
Pencegahan anemia defisiensi besi
Bisa, dengan menerapkan pola makan seimbang.
Jika Anda memiliki anak kecil, sebaiknya ikuti program pemerintah dalam penanggulangan kecacingan dengan memberikan obat cacing 2x dalam setahun di Puskesmas. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk:
- Memperbanyak makanan yang mengandung zat besi. Misalnya: hati sapi, daging sapi, daging kambing, bayam, jeroan, dan kerang. Jumlah zat besi yang direkomendasikan untuk dikonsumsi sehari adalah sekitar 18 mg. Jika asupan zat besi kurang, maka jumlahnya juga akan kurang di dalam tubuh.
- Memperbanyak asupan yang dapat membantu penyerapan zat besi dalam darah. Misalnya: vitamin C (bayam, jeruk, lemon, nanas, sirsak, pepaya), vitamin A (wortel, bayam, jeruk), ayam, ikan, dan daging merah (daging kambing, daging sapi).
- Menghindari asupan yang mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Misalnya: makanan tinggi fitat (kacang-kacangan, sereal, kedelai), tinggi kalsium (susu, keju), dan polifenol (teh, kopi).
Medical Assistance kami siap bantu:
Mayo Clinic. (2019). Patient care & health information. Diseases & conditions. Iron deficiency anemia.
Medscape. (2019). Drugs & diseases. Hematology. Iron deficiency anemia.
WebMD. A to Z guides. What is iron-deficiency anemia.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Anemia Saat Hamil
Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...
Anemia Defisiensi Vitamin B12
Gejala khas anemia defisiensi vitamin B12 berupa lemas, nyeri lidah, dan kesemutan.