Info Kesehatan
Rabu, 23 Oktober 2019
Anemia
LinkSehat - Anemia, disebut juga kurang darah, adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat. Kondisi ini juga terjadi ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia mudah lelah.Anda dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 14 gram per deciliter (laki-laki) atau 12 gram per deciliter (wanita).
Gejala anemia
Selain mudah lelah, penderita anemia juga dapat mengalami gejala berikut:
- Sakit kepala
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki terasa dingin
Kalau Anda mudah lelah tanpa sebab yang jelas, apalagi disertai dengan gejala anemia lain, sebaiknya segera Konsultasi Dokter Online melalui aplikasi LinkSehat untuk mengetahui penyebab rasa lelah berkepanjangan. Download Sekarang.
Penyebab anemia
Secara umum, penyakit anemia terjadi akibat produksi sel darah merah berkurang, kehilangan darah secara berlebihan, dan hancurnya sel darah merah terlalu cepat. Di Indonesia, yang cukup sering adalah penyakit anemia karena kekurangan asupan zat besi.
Beberapa jenis anemia termasuk penyakit yang dapat diturunkan secara genetik. Maka itu, sebaiknya Anda berbicara pada dokter jika memiliki anemia atau ada riwayat keluarga dengan penyakit anemia.
Diagnosis anemia
Tes hitung darah lengkap akan dilakukan untuk diagnosis penyakit anemia. Melalui tes ini, dokter dapat mengetahui hemoglobin, kadar zat besi, vitamin B12, dan asam folat dalam darah. Pemeriksaan penunjang mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosis, seperti:
- Endoskopi
- USG panggul
- Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang
- Pemeriksaan sampel cairan ketuban (anemia pada ibu hamil)
Pengobatan anemia
Pengobatan anemia tergantung pada jenis penyakit anemia yang Anda alami, antara lain:
- Anemia akibat kekurangan zat besi.Diatasi dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi (daging merah, kuning telur, ikan, sayuran berdaun hijau gelap, dan kacang-kacangan). Zat besi juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Transfusi darah dianjurkan pada kasus anemia yang parah.
- Anemia pada masa kehamilan. Diatasi dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12, dan asam folat dengan dosis yang ditentukan dokter.
- Anemia akibat perdarahan.Diatasi dengan menghentikan perdarahan. Suplemen zat besi dan transfusi darah diperlukan bagi sebagian penderita.
- Anemia aplastik.Diatasi dengan transfusi darah atau transplantasi sumsum tulang.
- Anemia hemolitik.Diatasi dengan menghentikan konsumsi obat pemicu, mengobati infeksi, mengonsumsi obat, hingga pengangkatan limpa.
- Anemia akibat penyakit kronis.Diobati sesuai penyakit pemicu. Transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin mungkin diperlukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
- Anemia sel sabit.Diatasi dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, serta kemoterapi. Pada kondisi tersebut, obat pereda nyeri dan antibiotik akan diberikan.
- Thalassemia.Diatasi dengan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang.
Rawat inap diperlukan jika kadar hemoglobin penderita anemia sangat rendah dan membutuhkan transfusi darah.
Pencegahan anemia
Sebenarnya banyak jenis penyakit anemia yang sulit dicegah. Namun, Anda dapat menghindari risiko penyakit anemia defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin dengan memperbanyak makanan yang mengandung:
- Zat besi, seperti sayuran berdaun hijau gelap dan buah kering
- Asam folat, seperti kacang-kacangan, roti, sereal, dan pasta
- Vitamin B12, seperti daging dan produk susu
- Vitamin C yang banyak ditemukan pada buah dan sayuran
Medical Assistance kami siap bantu:
Mayo Clinic. (2019). Diseases & conditions. Anemia.
WebMD. A to Z guides. Understanding anemia basics.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Anemia Saat Hamil
Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...
Anemia Defisiensi Besi
Meski umumnya diobati dengan tablet suplemen zat besi, sebaiknya penanganan anemia defisiensi besi Baca Selengkapnya...
Anemia Defisiensi Vitamin B12
Gejala khas anemia defisiensi vitamin B12 berupa lemas, nyeri lidah, dan kesemutan.