Anemia Saat Hamil

Rabu, 23 Oktober 2019

Anemia Saat Hamil

LinkSehat - Anemia saat hamil termasuk kondisi yang perlu diwaspadai. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada ibu hamil, tapi juga terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Sebenarnya kadar hemoglobin akan relatif turun selama masa kehamilan, terutama pada minggu ke-30, dan akan pulih pada akhir kehamilan. Sebab selama kehamilan, wanita membutuhkan lebih banyak sel darah untuk membantu perkembangan janin.

Gejala anemia saat hamil

Anda dicurigai mengalami anemia saat hamil jika:

  • Lemah, letih, lesu (3L)
  • Kulit pucat
  • Berkeringat terus-menerus
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala

Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab anemia saat hamil

Anemia saat hamil biasanya disebabkan karena kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Adanya riwayat keluarga dengan anemia saat hamil membuat Anda berisiko lebih besar mengalami kondisi serupa.

Jika kadar Hb terus menurun selama kehamilan (hingga di bawah 6), diperlukan penanganan medis segera. Risiko yang mungkin timbul akibat anemia selama kehamilan, antara lain:

  • Perdarahan berlebih pasca melahirkan
  • Tali pusar berada di bagian bawah rahim (plasenta previa)
  • Kelahiran prematur
  • Berat bayi lahir rendah (BBLR)
  • Kematian janin

Diagnosis anemia saat hamil

Risiko anemia saat hamil diketahui melalui tes darah, biasanya dilakukan ketika Anda cek kandungan pada trimester awal kehamilan. Tes darah meliputi:

  • Tes hemoglobin untuk mengukur jumlah Hb dalam darah
  • Tes hematokrit untuk mengukur persentase sel darah merah per sampel

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan ibu hamil untuk menjalani tes darah (termasuk cek kadar Hb), idealnya sekali pada tiap trimester kehamilan.

Pengobatan anemia saat hamil

Setelah diagnosis ditetapkan, Anda dianjurkan untuk melakukan hal berikut untuk mengatasi anemia saat hamil:

  • Minum suplemen asam folat dan zat besi (bicara pada dokter terlebih dahulu)
  • Menambah asupan makanan kaya zat besi (sereal, daging, ikan, telur, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan)
  • Menambah asupan makanan kaya asam folat (bayam, brokoli, gandum, kacang-kacangan)
  • Memenuhi kebutuhan vitamin C (buah dan sayuran)

Perlukah ibu hamil dengan anemia menjalani rawat inap?

Ibu hamil dengan anemia tidak selalu memerlukan rawat inap di rumah sakit. Rawat inap diperlukan jika ibu hamil mengalami anemia sedang sampai berat. Biasanya pada kasus ini, transfusi darah diperlukan untuk menambah sel darah merah atau hemoglobin.

Pencegahan anemia saat hamil

Tentunya, pencegahan anemia saat hamil terbaik adalah dengan memperbanyak asupan makanan kaya zat besi, asam folat, dan vitamin C. Pastikan juga untuk mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat selama kehamilan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan anemia selama kehamilan, sebaiknya bicara pada dokter atau konselor genetik saat merencanakan kehamilan.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayo Clinic. (2019). Diseases and conditions. Anemia.
WebMD. Pregnancy. Anemia in pregnancy.


Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Flu saat Hamil

Perubahan yang terjadi selama hamil berpengaruh pada daya tahan tubuh seorang wanita, sehingga ia Baca Selengkapnya...

Ambeien Saat Hamil

Wasir saat hamil menimbulkan rasa ketidaknyamanan di sekitar dubur. Mengapa wasir bisa terjadi saat Baca Selengkapnya...

Cacar Air Saat Hamil

Jika tertular cacar air pada awal kehamilan (terutama 13-20 minggu), bayi Anda berisiko mengalami Baca Selengkapnya...

Hipertensi Saat Hamil

Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi sebelum, selama, Baca Selengkapnya...