Info Kesehatan
Sabtu, 15 Agustus 2020
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Link Sehat - Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah suatu gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit fokus serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Meski sering terjadi pada anak-anak, ADHD juga bisa dialami oleh orang dewasa.
Gejala ADHD
Secara umum, gejala ADHD dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kurang dapat memusatkan perhatian (inattentive), hiperaktif (sulit diam dalam waktu lama), atau kombinasi keduanya.
Gejala ADHD tipeinattentive pada anak, meliputi:
- Mudah lupa/suka menghilangkan barang
- Tidak dapat mengerjakan 1 aktivitas hingga tuntas dan selalu berganti-ganti aktivitas
- Tidak dapat sabar mendengar instruksi
- Sering melakukan kesalahan yang teledor
Gejala ADHD tipe hiperaktif pada anak, meliputi:
- Tidak dapat duduk diam walau sekelilingnya tenang
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Bicara berlebih
- Gemetaran
- Tidak dapat sabar menunggu giliran
- Bertindak tanpa didahului berpikir
- Suka memotong pembicaraan
- Tidak mempunyai kemampuan merasakan kemungkinan adanya bahaya jika melakukan suatu aktivitas tertentu (sense of danger)
Perilaku hiperaktif lebih dominan pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan, gejala yang lebih dominan adalah sulit fokus atau memusatkan perhatian. Gejala ADHD sudah dapat terlihat sejak Si Kecil berusia 3 tahun, tetapi secara umum muncul sebelum usia 13 tahun. ADHD yang terjadi pada usia anak-anak dapat terbawa hingga dewasa.
Jika Anda mendapati Si Kecil dengan gejala di atas, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Penyebab ADHD
Penyebab ADHD masih belum diketahui, namun para ahli menemukan adanya kemungkinan hubungan antara ADHD dengan faktor berikut, yaitu :
- Faktor genetik / keturunan
- Cedera otak
- Lahir prematur
- Berat badan bayi dibawah normal (BBLR)
- Minum alkohol dan aktif merokok selama hamil
- Stres berlebihan saat hamil
- Ada riwayat epilepsi pada anak
Diagnosis ADHD
Diagnosis awal ADHD bertujuan mencari adanya kemungkinan kelainan pada otak. Jika tidak ditemukan, dokter akan melakukan wawancara dengan anak, orang tua, guru, atau teman-temannya untuk mencocokkan dengan kriteria diagnosis yang ada.
Bila diperlukan, dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencari penyebab lainnya.
Pengobatan ADHD
Pengobatan ADHD pada anak meliputi kombinasi antara terapi perilaku dan obat.
Terapi perilaku dapat diberikan dengan memberikan pujian/hadiah saat anak melakukan hal yang sesuai serta "hukuman" jika ia melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Sementara itu, terapi obat juga dapat diberikan. Dokter akan memberikan kombinasi obat dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan.
Orang dewasa dengan ADHD biasanya ditangani dengan psikoterapi dan/atau strategi perilaku yang dapat memperbaiki kemampuan mereka dalam melakukan koordinasi kegiatan sehari-hari.
Pencegahan ADHD
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ADHD pada anak, antara lain :
- Hindari minum alkohol, rokok, dan penyalahgunaan obat-obatan saat hamil
- Jauhkan Si Kecil dari paparan asap rokok dan timbal (contohnya cat tembok)
- Batasi penggunaan ponsel/video game atau tayangan televisi pada anak
Medical Assistance kami siap bantu:
American Psychiatry Association. 2017. What is ADHD?.
CDC. 2020. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Mayo Clinic. 2019. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) in Children.
NHS. 2018. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Diare pada Anak
Diare pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya.
Demam pada Anak
Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang melawan infeksi penyakit.