Info Kesehatan

Jumat, 30 Oktober 2020
Bagaimana Respons Tubuh saat Terinfeksi COVID-19?
LinkSehat - Saat ini mulai bermunculan virus corona jenis lain yang belum banyak diketahui secara pasti. Sebab itu diperlukan tindakan dan langkah khusus dari pemerintah maupun masyarakat untuk dapat menghadapi pandemi virus corona.
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mengatasi virus corona ini, tapi para pakar masih terus melakukan penelitian tentang virus ini. Sambil menunggu kepastian vaksin, masyarakat umum harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masing-masing daerah.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi virus corona atau tidak, yakni dengan mengenali tanda dan gejala COVID-19 yang muncul. Namun, saat ini banyak ditemukan kasus orang tanpa gejala (OTG) yang dapat menularkan COVID-19 tanpa Anda sadari.
Selain menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona, Anda juga perlu memahami informasi dasar seputar virus tersebut. Termasuk informasi tentang apa yang akan terjadi jika Anda terinfeksi virus corona serta apa saja tanda dan gejalanya.
Bagaimana Respons Tubuh saat Terinfeksi Virus Corona?
Anda berpotensi terinfeksi virus corona jika terkena atau menghirup cairan (droplet) dari batuk, bersin, atau napas penderita yang terjangkit virus corona. Selain itu,dropletjuga dapat menempel di permukaan tangan ketika Anda menyentuh permukaan benda yang mengandung virus. Saat Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut menggunakan tangan tersebut, virus akan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi Anda.
Kemudian tubuh Anda akan merespons virus tersebut lewat sistem kekebalan tubuh selama kurang lebih 14 hari. Selama masa tersebut, tubuh akan menunjukkan respons yang khas, di antaranya:
- Batuk.
- Demam.
- Kelelahan.
- Sakit kepala.
- Sesak napas.
- Mual dan muntah.
- Diare.
Risiko Gangguan Pernapasan akibat Virus Corona
Virus corona bisa masuk ke saluran pernapasan hingga paru-paru melalui mata, hidung, atau mulut yang memicu terjadinya gangguan pernapasan seperti radang paru-paru. Itulah mengapa gejala COVID-19 dapat menyebabkan kematian, karena virus corona bisa menyerang hingga ke saluran pernapasan yang lebih dalam.
Dalam beberapa kasus, pasien COVID-19 bisa sembuh dengan sendirinya setelah menunjukkan gejala khas, seperti batuk dan demam. Namun, sebagian lainnya mengalami infeksi dengan gejala yang lebih parah dan memicu sindrom kesulitan pernapasan akut yang dapat berakibat fatal. Hal ini karena sindrom kesulitan pernapasan akut menyebabkan laju napas dan detak jantung lebih cepat. Penderitanya juga akan mengalami pusing dan banyak berkeringat.
Umumnya penderita sindrom ini membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan. Ventilator adalah alat bantu pernapasan untuk mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Penggunaan alat ini ditujukan bagi para penderita COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan sehingga mereka dapat bernapas normal.
Gejala COVID-19 Lainnya yang Berbahaya
Selain gejala khas seperti demam dan batuk, terdapat gejala lainnya tidak ada kaitannya dengan gejalaflu. Hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut oleh para pakar yang bekerja di bidang ini.
Beberapa gejala lainnya yang mungkin jika Anda terinfeksi virus corona yaitu:
- Kehilangan fungsi indra penciuman yang menyebabkan Anda tidak bisa mencium bau (anosmia).
- Nyeri dada.
- Mata merah.
- Masalah jantung.
- Bibir atau wajah kebiruan.
- Disfungsi hati atau kerusakan hati.
- Disfungsi ginjal atau kerusakan ginjal.
- Ruam kemerahan pada permukaan kulit.
Para peneliti juga menemukan gejala berbahaya lainnya berupa gumpalan darah di kaki, paru-paru, dan pembuluh darah arteri penderita COVID-19. Pada kadar tertentu, gumpalan ini dapat berakibat fatal atau memicu stroke.
Sindrom inflamasi multisistem juga ditemukan pada sejumlah anak-anak dan remaja yang memiliki gejala COVID-19. Gejala sindrom ini mirip seperti penyakit Kawasaki yang merupakan pembengkakan atau peradangan pada dinding pembuluh darah arteri.
Potensi penyebaran virus corona yang sangat bervariasi ini membuat Anda harus ekstra waspada, terutama saat beraktivitas di lingkungan sosial. Usahakan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Jika Anda merasa merasa memiliki gejala atau pernah kontak dengan penderita COVID-19, segera hubungi penyedia layanan kesehatan dan lakukanrapid test,tes PCR, atau pemeriksaan lainnya yang tersedia di rumah sakit sebagai langkah preventif.
Inginrapid testatau tes PCR? Lakukan pendaftaran secaraonline untuk menjalani tes COVID-19 di Primaya Hospital melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Disusun ulang berdasarkan artikel “Reaksi Tubuh saat Terkena Virus Corona” oleh Dr.dr. M. Harun Iskandar, Sp.PD, Sp.P, dokter spesialis paru di Primaya Hospital Makassar.
Medical Assistance kami siap bantu:
https://primayahospital.com/covid-19/reaksi-tubuh-saat-terinfeksi-virus-corona/
Nilai Artikel Ini