Begini Cara Melindungi Bayi dari COVID-19

LinkSehat - Virus corona bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, baik pria atau wanita, tua atau muda. Di Indonesia sendiri, pasien positif COVID-19 termuda adalah bayi berusia 6 hari yang lahir di Nusa Tenggara Barat. Kasus ini membuktikan bahwa bayi yang baru lahir pun berisiko terinfeksi virus corona.

Itulah mengapa orangtua memiliki peran penting terhadap penyebaran virus corona pada bayi dan anak-anak. Untuk mengetahui cara melindungi bayi dari virus corona, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Secara global, jumlah anak-anak yang meninggal akibat virus corona lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Berdasarkan sejumlah penelitian, anak-anak atau yang berusia di atas 5 tahun memiliki gejala virus corona yang tergolong ringan. Bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Namun kondisi tersebut tidak berlaku bagi bayi yang terinfeksi virus corona. Alasannya karena bayi berusia di bawah 5 tahun jauh lebih rentan, karena sistem imunitas tubuh yang belum memadai.

Menurut penelitian yang melibatkan lebih dari 2.100 anak di Cina yang diduga atau dinyatakan positif COVID-19 selama Desember 2019 hingga Februari 2020, hasilnya menunjukkan hanya 11% bayi berusia di bawah 1 tahun yang menunjukkan gejala parah virus corona.

Gejala Virus Corona pada Bayi

Bayi memiliki gejala virus corona yang lebih ringan daripada orang dewasa. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada terhadap gejala yang muncul, seperti:

• Pilek.
• Diare.
• Batuk.
• Muntah.
• Demam.

Gejala virus corona pada bayi mirip seperti gejala umum influenza. Orang tua harus cermat ketika muncul gejala tersebut pada si kecil. Ada pun dugaan gejala sindrom inflamasi multisistem yang berkaitan dengan kekebalan tubuh akibat infeksi virus corona. Gejalanya meliputi:

• Nyeri perut.
• Mata merah.
• Ruam kemerahan.
• Bibir pecah-pecah.
• Tangan atau kaki membengkak.
• Kelenjar membengkak di satu atau kedua sisi leher.

Cara Mencegah Bayi Terinfeksi Virus Corona

Saat ini ada banyak berita seputar COVID-19 yang marak di media massa dan media sosial. Sebagai orangtua, Anda harus cerdas dalam menyaring antara informasi akurat dan informasi palsu. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah bayi terinfeksi virus corona.

Cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang berisiko terjangkit virus corona, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dengan orang yang sakit atau orang dengan gejala COVID-19.

Sedangkan cara lainnya bergantung pada kesadaran Anda dan orang di sekitar Anda dalam penerapan protokol kesehatan. Waspadai juga adanya anggota keluarga yang berpotensi menularkan virus corona kepada bayi saat beraktivitas di dalam rumah.

Untuk mencegah penularan virus corona pada bayi, setiap anggota keluarga atau orang lain yang berinteraksi dengan bayi wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti:

• Selalu menutup mulut dan hidung dengan kain, tisu, atau siku saat bersin atau batuk.
• Menjaga jarak sekitar 1 hingga 2 meter dengan orang lain ketika beraktivitas di luar rumah.
• Selalu menjaga kebersihan diri dan benda di sekitar rumah, terutama yang sering disentuh.
• Rajin mencuci tangan pakai sabun, termasuk mandi dan keramas setelah beraktivitas di luar rumah.

Jika bayi menunjukkan gejala COVID-19, segera datangi penyedia layanan kesehatan setempat untuk menjalani pemeriksaan. Terutama jika sebelumnya bayi maupun orang lain yang berinteraksi langsung dengan bayi punya riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19.

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan sejumlah pemeriksaan terkait COVID-19. Buat janji pemeriksaan di cabang Primaya Hospital terdekat melalui aplikasi LinkSehat yang bisa Anda unduh di Play Store. Download Sekarang.

Disusun ulang berdasarkan artikel “Cara Mencegah Bayi Tertular Virus Corona” olehdr. Ackni Hartati, SpA, dokter spesialis anak di Primaya Hospital Bekasi Timur.