lansia, pusing, linksehat, kavacare

Selasa, 25 Oktober 2022

Berbahayakah Jika Lansia Sering Pusing?


Pusing adalah salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh lansia, tapi berbahayakah jika lansia sering mengalami pusing ini? Sebenarnya, pusing sendiri merupakan kondisi yang disebabkan oleh banyak faktor. Pada lansia sendiri, penyebab umum dari pusing ini adalah Benign paroxysmal positional vertigo atau yang biasa dikenal dengan vertigo.

Pusing sendiri sebenarnya tidak berbahaya, namun sering menjadi penyebab utama lansia terjatuh. Padahal, kondisi fisik lansia, termasuk organ tubuh yang vital seperti tulang, telah mengalami penurunan. Selanjutnya, jatuh menjadi penyebab utama morbiditas dan kematian pada lansia. Sekitar 20-30% lansia mengalami keterbatasan fisik akibat jatuh, bahkan mengalami penurunan kualitas hidup, rasa takut akan jatuh, dan kematian. Apabila Anda atau orang terkasih mengalami hal serupa, Anda bisa segera menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 1466 777 untuk telekonsultasi atau mendapatkan layanan homecare terbaik.

 

Mengapa Lansia Sering Pusing?

Penyebab lansia sering pusing dapat bervariasi, termasuk masalah neurologis (sistem saraf), kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), visual, gangguan vestibular (keseimbangan), dan masalah psikologis. Pada penelitian prospektif di sebuah klinik neurologi yang menggunakan pemeriksaan neurootologis yang mendetail, ditemukan bahwa disfungsi vestibular (gangguan keseimbangan) perifer adalah penyebab utama pusing pada 56% pasien dengan usia di atas 50 tahun. Pada penelitian yang sama, ditemukan penyebab cerebrovascular bervariasi dari 0% hingga 70% dan penyebab kejiwaan antara 0-40%.

Berikut ini, kami akan membahas penyebab lansia sering mengalami pusing lebih jauh.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Kondisi yang jadi penyebab umum dari vertigo ini disebabkan oleh partikel-partikel kecil yang terperangkap dalam kanal semisirkular yang berperan dalam menjaga sistem keseimbangan. Partikel ini berasal dari otokonia yang terlepas dari posisi normalnya, utricular macula. Hal ini mengakibatkan sensasi pusing berputar yang hebat terhadap lingkungan sekitar, walaupun singkat, yang disebut vertigo. Vertigo ini ditandai dengan rasa pusing yang berputar ketika Anda menggerakkan tubuh. Meskipun terapi kompensasi vestibular dapat meredakan gejala ini dalam beberapa minggu, 30-40% pasien tetap mengalami rasa pusing kronis yang menetap.

Degenerasi Tulang Belakang

Degenerasi tulang belakang sendiri terjadi karena artritis (radang sendi) yang berkaitan dengan usia. Kondisi ini menyebabkan lansia lebih sulit menggerakkan kepala dan leher mereka. Sensasi ini dapat menimbulkan penyampaian pesan yang salah ke otak tentang posisi kepala dan mengakibatkan disorientasi atau rasa pusing. Selain pusing, gejala dari penyakit ini adalah ketidakseimbangan, disorientasi, sakit leher, dan lingkup gerak sendi yang terbatas.

Regulasi Tekanan Darah yang Abnormal

Masalah tekanan darah yang tidak normal juga dapat mengakibatkan pusing pada lansia. Tekanan darah rendah umumnya menyebabkan hipotensi ortostatik, kondisi di mana tekanan darah turun dengan cepat ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Hal ini umum terjadi pada individu di segala usia dan biasanya akan menghilang dengan cepat.

 

Perbedaan Pusing dan Vertigo

Sangat penting untuk membedakan pusing dan vertigo karena keduanya akan membutuhkan penanganan yang berbeda.

Pusing

Pusing adalah istilah yang umumnya mengacu pada kondisi disorientasi, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Sangat sulit menentukan penyakit yang melatarbelakangi pusing ini karena adanya alasan yang tumpang-tindih.

Vertigo

Vertigo sendiri merupakan subtipe dari pusing dan mengacu pada persepsi yang salah akan gerakan, baik dari diri sendiri atau objek lain atau distorsi dari orientasi dari kondisi statik yang berasal dari ketidaksesuaian antara sistem vestibular (keseimbangan), visual, dan somatosensoris (sistem saraf sensorik). Vertigo sendiri merupakan salah satu gejala paling umum dalam dunia medis, terjadi pada hampir 20-30% dari seluruh populasi.

 

Penyakit yang Menyebabkan Pusing

 Banyak penyakit yang menyebabkan Anda merasa pusing. Yang paling umum terdiri dari masalah telinga dalam, gangguan pada sirkulasi darah, dan berbagai masalah pada nutrisi dan masalah neurologis.

Masalah Telinga Dalam

●      Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). Hal ini tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi juga pada kategori usia lainnya.

●      Infeksi telinga. Infeksi di saraf keseimbangan yang disebabkan oleh virus dapat berefek pada vertigo yang intens dan terus-menerus.

●      Penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi akibat penumpukan cairan yang berlebih di bagian telinga dalam dan dapat mengakibatkan vertigo hingga beberapa jam.

●      Migrain. Penyakit sakit kepala ini juga dapat mengakibatkan vertigo, sekalipun sakit kepala yang dialami tidak terlalu parah.

 Gangguan Sirkulasi Darah

●      Menurunnya tekanan darah. Kalau tekanan darah sistolik mengalami penurunan drastis, Anda dapat mengalami rasa pusing atau perasaan akan pingsan. Ini juga biasa terjadi akibat bangkit dari tidur atau duduk terlalu cepat.

●      Sirkulasi darah yang buruk. Beberapa kondisi seperti penyakit otot jantung, serangan jantung, gangguan irama jantung, dan stroke ringan juga dapat menyebabkan pusing.

 Kondisi Lain

●      Kondisi neurologis. Beberapa gangguan pada saraf, seperti parkinson dan sklerosis dapat mengarah pada masalah ketidakseimbangan.

●      Pengobatan. Ada obat-obatan tertentu yang menyebabkan pusing, seperti antikejang, antidepresan, obat tidur, dan obat penenang.

●       Gangguan Kecemasan. Masalah-masalah psikologis juga kerap menyebabkan pusing, termasuk serangan panik atau fobia tertentu.

●      Anemia. Kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi ini dapat mengakibatkan pusing, yang diikuti oleh mudah lelah, lemas, dan kulit yang pucat.

●      Hipoglikemia atau kekurangan gula darah. Kondisi ini kerap terjadi pada penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan lewat insulin dan/atau ketika pasien mengkonsumsi kombinasi dari dua atau lebih obat penurun kadar gula darah. Hipoglikemia juga dapat menyebabkan pusing yang diikuti oleh berkeringat dan rasa cemas.

●      Keracunan karbon monoksida. Gejala dari keracunan karbon monoksida ini termasuk pusing, lemas, mual, sesak napas, penglihatan yang mengabur hingga kehilangan kesadaran.

●      Kepanasan dan dehidrasi. Kekurangan cairan pada saat beraktivitas di tengah cuaca terik akan memicu pusing. Terutama, kalau Anda tengah mengkonsumsi obat-obatan jantung tertentu.

 

 Baca Juga: 


Bagaimana Mengatasi Pusing pada Lansia?

Penanganan pusing pada lansia biasanya didahului oleh pemeriksaan pada penyakit yang melatarbelakanginya. Dokter juga mungkin akan memeriksa pengobatan yang tengah dijalani pasien, termasuk melakukan beberapa tes, seperti tes gerakan mata, gerakan kepala, tes posturografi, dan lain sebagainya.

 

Nutrisi untuk Mencegah Pusing

Menjaga pola makan serta memenuhi nutrisi yang baik bagi tubuh tentunya akan membantu Anda mencegah datangnya penyakit yang kemudian akan menyebabkan pusing. Berdasarkan penelitian, kondisi yang menyebabkan pusing berkorelasi pada kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi pada tubuh. Maka dari itu, penting untuk mengurangi konsumsi lemak dan karbohidrat dan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat.

Pencegahan akan jauh lebih baik daripada mengobati penyakit yang sudah terjangkit. Untuk itu, menjaga keseimbangan nutrisi penting untuk mencegah pusing. Anda bisa menghubungi tim Kavacare untuk merancang nutrisi plan yang tepat untuk Anda di nomor 0811 1446 777.

 

Pertanyaan Umum Seputar Pusing pada Lansia

Bolehkah Minum Obat yang Dijual Bebas?

Untuk menyembuhkan pusing, hal pertama yang dilakukan tentu memahami penyebab pusing tersebut agar penanganan pusing dapat diatasi dari akarnya. Namun, untuk penanganan awal, Anda bisa mencoba mengkonsumsi obat pusing yang beredar bebas di toko obat. Kalau pusing yang Anda alami diikuti dengan mual, Anda bisa mencoba antihistamin, seperti meclizine atu dimenhydrinate (Dramamine), yang menyebabkan kantuk. Apabila pusing berlanjut atau semakin parah, Anda harus menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Pusing sendiri sebenarnya tidak berbahaya, tapi Anda perlu menghubungi apabila pusing berulang, timbul secara mendadak, parah, atau terus-menerus. Segera menghubungi petugas medis darurat apabila Anda atau keluarga Anda mengalami serangan rasa pusing yang baru dan parah diikuti dengan gejala berikut ini:

●      Sakit kepala mendadak dan parah

●      Sakit dada

●      Kesulitan bernapas

●      Mati rasa atau paralisis pada lengan dan kaki

●      Pingsan

●      Penglihatan ganda

●      Detak jantung yang cepat dan tidak teratur

●      Kebingungan atau bicara tidak jelas atau cadel

●      Kesulitan berjalan atau tertatih-tatih

●      Muntah terus-menerus

●      Kejang

●      Kelemahan atau mati rasa pada wajah

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Samuel Hanky, dokter umum sekaligus Medical Consultant Kavacare)

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Sumber:

Haniyyah, 2020. Determinan Kejadian Jatuh pada Pasien Lanjut Usia di Kabupaten Luwu Timur. Universitas Hasanuddin, hal.21. (24 September 2022)

https://www.griswoldhomecare.com/blog/2020/july/causes-of-dizziness-in-elderly-adults/ (24 September 2022)

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dizziness/symptoms-causes/syc-20371787 (24 September 2022)

https://www.nationaldizzyandbalancecenter.com/causes-of-dizziness-in-seniors/ (24 September 2022)

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4306472/ (24 September 2022)

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22377855/ (24 September 2022)


Author Tim Kavacare Tim Kavacare
Reviewed by dr. Samuel Hanky dr. Samuel Hanky

Nilai Artikel Ini