Dispareunia

Jumat, 16 Oktober 2020

Dispareunia

LinkSehat - Dispareunia adalah istilah medis untuk menggambarkan rasa nyeri pada kemaluan yang terjadi berulang dan terus menerus pada sebelum, saat atau setelah melakukan hubungan seksual. Hal ini banyak dialami oleh wanita, namun juga dapat dialami laki-laki.

Gejala atau tanda dispareunia

Gejala dan tanda dyspareunia diantaranya adalah:

  • Nyeri hanya pada saat penetrasi.
  • Nyeri pada setiap penetrasi, termasuk ketika memasukkan tampon atau menstrual cup.
  • Nyeri pada saat terjadi gesekan pada kemaluan (thrusting).
  • Rasa nyeri, seperti terbakar atau berdenyut, dan dapat bertahan beberapa jam setelah hubungan seksual.

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan. Penanganan yang tepat dapat membantu memperbaiki kualitas kehidupan seksual Anda serta mempererat intimasi dengan pasangan.

Dokter spesialis untuk dispareunia

Jika Anda telah didiagnosis dengan dispareunia, dokter Anda mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan, baik itu dokter spesialis kebidanan dan kandungan umum atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang telah mengambil subspesialis uroginekologi.

Untuk buat janji bertemu atau Konsultasi Dokter Online, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Biaya berobat dispareunia

Biaya pengobatan dispareunia tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit yang dapat dituju. Untuk perkiraan biaya pengobatan dispareunia di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini

Penyebab dispareunia

Penyebab dispareunia berbeda-beda bergantung pada waktu dirasakannya nyeri, apakah pada saat awal penetrasi atau saat terjadi gesekan (thrusting). Faktor emosional memiliki peran yang penting atas terjadinya dispareunia.

1. Nyeri pada saat awal penetrasi

Beberapa faktor dapat menyebabkan nyeri pada saat awal penetrasi, yaitu:

  • Tidak cukup lubrikasi. Hal ini mungkin dialami ketika wanita belum siap untuk penetrasi. Namun kondisi lain seperti menopause, menyusui, atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar hormon estrogen juga dapat menyebabkan wanita sulit untuk terangsang dan penetrasi terasa nyeri.
  • Terdapat luka atau iritasi pada kemaluan.
  • Terdapat kelainan, infeksi atau peradangan pada kulit kemaluan. Infeksi pada daerah kemaluan atau pada saluran kencing juga dapat menyebabkan hubungan seksual terasa nyeri.
  • Vaginismus. Vaginismus adalah suatu kelainan otot dinding vagina yang dapat menyebabkan penetrasi terasa sakit. Pada penderita vaginismus, otot dinding vagina mengalami spasme tanpa disadari dan tidak dapat dikontrol. Vaginismus membutuhkan penanganan yang khusus.
  • Kelainan kongenital (bawaan). Kelainan struktur vagina saat lahir seperti vaginal agenesis (vagina yang tidak terbentuk sempurna) atau imperforate hymen (terbentuknya membran yang menutupi vagina) dapat menyebabkan nyeri saat awal penetrasi.

2. Nyeri pada saat thrusting

Nyeri ini terjadi pada saat penetrasi yang dalam dilakukan. Nyeri dapat dirasakan bertambah parah pada posisi tertentu. Hal ini disebabkan oleh:

  • Kondisi atau penyakit tertentu, diantaranya endometriosis, infeksi radang panggul, infeksi kandung kemih, adenomiosis, kista indung telur, atau hemoroid (wasir).
  • Pasca menjalani pengobatan atau operasi tertentu. Jaringan parut akibat tindakan operasi pada panggul dan pengobatan kanker seperti radiasi dan kemoterapi dapat menyebabkan perubahan yang membuat hubungan seksual terasa nyeri.

3. Faktor emosional

Emosi berkaitan erat dengan hubungan seksual. Maka faktor emosional juga dapat berperan atas terjadinya dispareunia. Faktor emosional diantaranya:

  • Masalah psikologis (kecemasan, depresi, rasa tidak percaya diri pada penampilan fisik, ketakutan, atau masalah relasi dapat menyebabkan seorang wanita sulit untuk terangsang dan menyebabkan hubungan seksual yang nyeri)
  • Stres. Otot pada dasar panggul akan cenderung menjadi kaku sebagai respon terhadap stres. Hal ini berkontribusi pada nyeri yang dirasakan saat berhubungan seksual.
  • Riwayat kekerasan seksual. Namun perlu diingat bahwa tidak semua wanita yang mengalami dispareunia memiliki riwayat kekerasan seksual.

Diagnosis dispareunia

Untuk mendiagnosis dispareunia, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah, yaitu:

  • Wawancara secara rinci mengenai keluhan nyeri yang dirasakan : kapan nyeri mulai terasa, dimana bagian yang paling nyeri, apakah rasa nyeri sama pada setiap hubungan seksual dan apakah sama pada setiap posisi. Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan mengenai riwayat hubungan seksual, riwayat operasi dan melahirkan. Jangan malu untuk mengatakan yang sebenarnya karena informasi ini sangat penting bagi dokter Anda untuk menemukan penyebab dari rasa nyeri yang dikeluhkan.
  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik berfokus pada pemeriksaan panggul dan daerah kemaluan. Dokter akan memastikan apakah ada peradangan pada kulit, infeksi, atau kelainan struktur. Pada pemeriksaan vagina, dokter akan menggunakan bantuan alat yang disebut dengan spekulum untuk memisahkan dinding otot vagina. Pada penderita yang mengalami rasa nyeri saat berhubungan seksual, pemeriksaan ini mungkin dirasakan tidak nyaman. Anda dapat meminta dokter untuk tidak melanjutkan pemeriksaan bila terasa sangat nyeri.
  • Tes lain seperti pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat lebih jelas kondisi panggul. 

Cara mengobati dispareunia

Dispareunia dapat menyebabkan stres dan konflik dengan pasangan, sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan. Penanganan dispareunia sangat beragam dan bergantung pada penyebab nyerinya.

  • Obat-obatan. Jika penyebab dari nyeri adalah infeksi atau kondisi medis lainnya, pemberian obat-obatan untuk mengatasi penyebab nyeri mungkin diperlukan. Pada wanita yang sudah mengalami menopause, pemberian estrogen secara topikal (dioles) pada vagina dapat mengurangi rasa nyeri saat berhubungan seksual.
  • Terapi desensitisasi. Terapi ini berupa latihan untuk merelaksasi otot vagina.
  • Konseling. Komunikasi yang baik diperlukan antar pasangan untuk meningkatkan keintiman hubungan yang akan berpengaruh pada keintiman seksual. Berkonsultasilah dengan konselor atau terapis seksual untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah dalam relasi.

Dispareunia bukanlah suatu kondisi yang dapat membaik dengan sendirinya. Bahkan terjadinya dispareunia bisa jadi merupakan suatu gejala dari penyakit lain seperti infeksi saluran kemih. Untuk menyembuhkan dispareunia, dokter harus terlebih dahulu mengetahui penyebab dari rasa nyeri yang timbul. Ketika penyebabnya diketahui, maka rasa nyeri ketika berhubungan seksual diharapkan bisa teratasi.

Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari dispareunia sangat bervariasi tergantung pada kondisi pasien serta jenis tindakan atau pengobatan medis yang dilakukan.

Cara mencegah dispareunia

Tidak ada cara pasti untuk mencegah dispareunia. Namun beberapa hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya nyeri saat berhubungan seksual:

  • Setelah melahirkan, tunggu paling cepat 6 minggu sebelum melakukan hubungan seksual.
  • Gunakan lubrikasi dengan bahan dasar air pada vagina yang kering.
  • Lakukanlah pemeriksaan rutin ke dokter.
  • Cegah infeksi menular seksual dengan menggunakan kondom.
  • Usahakan untuk selalu mengusahakan lubrikasi vagina alami terlebih dahulu dengan pemanasan (foreplay) yang cukup sebelum melakukan hubungan seksual.

Cara merawat pasien dispareunia di rumah

Anda dan pasangan dapat mengurangi rasa nyeri saat berhubungan dengan melakukan beberapa perubahan pada rutinitas seksual:

  • Perubahan posisi diperlukan pada nyeri yang dirasakan saat thrusting.
  • Komunikasi. Saling ungkapkan apa yang disuka dan tidak disukai dengan pasangan.
  • Jangan terburu-buru. Lakukan pemanasan (foreplay) sebelum melakukan penetrasi.

Menggunakan lubrikasi bila lubrikasi alami dirasakan tidak cukup.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

HIV dan AIDS

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS merupakan stadium akhir dari Baca Selengkapnya...

Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah infeksi yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui Baca Selengkapnya...

Sifilis

Sifilis merupakan salah satu penyakit yang menular melalui hubungan seksual.