Fisura Ani

Link Sehat - Fisura ani adalah suatu robekan kecil pada jaringan tipis (mukosa) di anus. Fisura ani bisa terjadi jika Anda memiliki feses yang keras atau besar saat buang air besar. Fisura ani akan memberikan rasa nyeri saat otot di anus berkontraksi.

Fisura ani dapat terjadi pada segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa berusia 20-40 tahun. Kebanyakan kasus fisura ani dapat sembuh dengan pengobatan sederhana, namun beberapa membutuhkan pengobatan lebih lanjut hingga operasi.

Gejala fisura ani

Fisura ani dapat menimbulkan gejala berikut:

• Nyeri saat buang air besar, bisa juga diikuti dengan rasa panas atau gatal pada anus
• Nyeri setelah buang air besar yang dapat bertahan hingga beberapa jam setelahnya
• Adanya bercak darah pada feses atau setelah buang air besar
• Terlihat adanya kulit yang robek pada anus
• Adanya benjolan kecil dekat fisura ani (skin tag)

Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab fisura ani

Berikut ini beberapa penyebab terjadinya fisura ani:

• Feses yang besar atau keras
• Konstipasi atau menahan buang air besar
• Diare kronis
• Hubungan seksual melalui anus
• Melahirkan
• Crohn's disease
• Kanker anal
• HIV
• Tuberkulosis
• Sifilis

Diagnosis fisura ani

Dokter akan menanyakan mengenai riwayat medis Anda dan memeriksa bagian anus (biasanya akan terlihat robekan). Fisura ani akut akan terlihat seperti sobekan kertas. Sementara jika sudah kronis, fisura ani akan terlihat robekan dalam sehingga tumbuh daging. Fisura ani dapat dikatakan kronis jika sudah terjadi lebih dari 8 minggu.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan dalam berupa memasukkan jari yang sudah diberikan jelly pada anus untuk memeriksa secara sederhana bagian anus dan rektum Anda.

Biasanya lokasi fisura ani dapat menjadi petunjuk mengenai penyebabnya. Jika muncul pada sisi kanan atau kiri bukaan anus, bisa menjadi petunjuk adanya kemungkinan gangguan lain seperti crohn's disease. Dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti:

• Anoskopi. Sebuah tabung dimasukkan ke anus untuk melihat bagian anus dan rektum.
• Sigmoidoskopi fleksibel.Sebuah selang kecil dan fleksibel dengan kamera di ujungnya, dimasukkan untuk melihat kondisi sigmoid.
• Kolonoskopi.Selang dengan kamera di ujungnya untuk melihat kondisi kolon secara keseluruhan. Pemeriksaan ini dilakukan terutama jika Anda berumur lebih dari 50 tahun atau memiliki faktor risiko seperti kanker kolon.

Pengobatan fisura ani

Fisura ani biasanya sembuh sendiri dalam 4-6 minggu, jika buang air besar Anda lancar dengan tekstur feses yang lunak. Maka itu, Anda disarankan untuk melakukan pengobatan berikut jika mengalami fisura ani:

• Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat (seperti buah dan sayur)
• Minum air putih yang cukup
• Tidak mengejan saat buang air besar
• Rendam anus dengan air hangat selama 10-20 menit beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar

Pada kondisi parah, pengobatan fisura ani meliputi: penggunaan krim anestesi untuk meredakan nyeri, suntik botox agar otot anus tidak bekerja berlebihan, serta krim untuk menghambat kanal kalsium untuk membantu relaksasi otot anus. Dokter juga akan memberikan obat pelancar buang air besar untuk membantu melunakkan feses.

Pengobatan juga bisa ditempuh dengan operasi. Operasi direkomendasikan untuk pasien dengan fisura ani kronik yang tidak membaik dengan obat atau sudah dalam kondisi parah. Tindakan operasi dinamakananal sphincterotomy dimana dokter akan memotong sebagian kecil dari otot anus untuk meredakan kontraksi otot sehingga fisura bisa sembuh. Tindakan operasi lebih dipilih karena efektif dan risiko kecil.

Pencegahan fisura ani

Anda dapat mencegah terjadinya fisura ani dengan mencegah konstipasi serta diare, yaitu dengan mengkonsumsi buah dan sayur, konsumsi air yang cukup, dan olahraga teratur. Cara pencegahan lainnya adalah rutin membersihkan anus dengan sabun yang berbahan ringan di kulit serta air hangat.