Hernia

Kamis, 05 Maret 2020

Hernia

LinkSehat - Hernia merupakan kondisi saat benjolan muncul di beberapa area tubuh seperti daerah perut atas (hernia hiatal), daerah pusar (hernia umbilikalis), lipat paha (hernia inguinal), pangkal paha (hernia femoralis), maupun di daerah bekas operasi (hernia insisional).

Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh terdorong keluar melalui celah kecil pada otot atau jaringan yang melindunginya. Kondisi ini terkadang tidak berbahaya dan tanpa nyeri, namun Anda perlu berhati-hati jika benjolan mulai membuat Anda merasa tidak nyaman disertai dengan nyeri.

Gejala hernia

Tanda awal hernia adalah ketika Anda menemukan benjolan yang teraba lunak dan tidak nyeri di salah satu bagian tubuh. Seiring berjalannya waktu, benjolan tersebut akan membesar atau terasa nyeri saat sedang batuk, mengejan, berdiri, atau mengangkat barang berat.

Benjolan awalnya bisa keluar dan masuk secara spontan, tetapi lama-kelamaan tidak bisa dimasukkan sehingga keluhan nyeri akan bertambah parah. Pada hernia hiatal, Anda dada akan terasa panas (heartburn) ketika asam lambung naik keluar dari lambung.

Segera periksakan ke dokter jika Anda merasakan gejala hernia berikut:

  • Nyeri pada lokasi sekitar hernia
  • Nyeri saat menekan benjolan
  • Benjolan tidak bisa dimasukkan ke dalam meski telah didorong
  • Mual muntah

Jika benjolan hernia di lipat paha terlihat berubah warna (berbeda dengan warna kulit di sekitarnya), segera datang ke IGD terdekat karena kondisi ini memerlukan tindakan operasi segera. Atau Konsultasi Dokter Online dari rumah melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang

Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan rekomendasi dokter/RS, estimasi biaya perawatan, serta mengetahui RS mana saja yang memiliki layanan pengobatan hernia terbaik.

Penyebab hernia

Hernia terjadi akibat kelemahan dinding otot dan meningkatnya tekanan dari dalam organ berongga. Berikut ini beberapa aktivitas dan kondisi yang dapat menjadi penyebab hernia:

  • Mengejan terlalu keras (akibat sulit BAB/konstipasi atau gangguan berkemih)
  • Sering batuk dalam waktu lama
  • Sering mengangkat beban/barang berat
  • Merokok
  • Aktivitas fisik berlebih
  • Kerusakan dari luka atau pasca operasi
  • Kehamilan, terutama hamil dua anak atau lebih dalam satu kandungan
  • Menjalani dialisis lewat perut (dialisis peritoneal)

Risiko hernia meningkat pada orang yang memiliki kelainan sejak lahir, berat badan berlebih (obesitas), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gizi buruk, prostat membesar, fibrosis kistik, dan terdapat cairan yang tidak seharusnya ada di rongga perut.

Faktor risiko hernia dapat dibagi berdasarkan tipe hernia sebagai berikut:

  • Hernia insisional: Baru menjalani operasi perut 3-6 bulan terakhir (terutama pada saat masa penyembuhan Anda hamil), bertambah berat badan, atau sering melakukan aktivitas berat.
  • Hernia inguinal: Orang dewasa, memiliki saudara dekat yang terkena hernia inguinalis, pernah memiliki hernia inguinalis sebelumnya, laki-laki, perokok, konstipasi dalam jangka waktu lama, kehamilan, berat badan saat lahir rendah dan lahir sebelum waktunya (prematur).
  • Hernia umbilikalis: Paling sering terjadi pada bayi berat badan lahir rendah dan bayi prematur. Orang dewasa memiliki risiko jika memiliki berat badan berlebih, sedang hamil dua anak atau lebih dalam satu kandungan, atau seorang wanita.
  • Hernia hiatal:usia 50 tahun atau lebih, dan obesitas.

Diagnosis hernia

Dokter akan mengawali pemeriksaan dengan menanyakan kapan mulai muncul benjolan hernia, riwayat penyakit, serta kegiatan apa saja yang mempengaruhi keluar masuknya benjolan tersebut. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan ke daerah benjolan hernia, seperti mengukur seberapa besar benjolan, apakah nyeri saat ditekan, apakah bisa masuk saat didorong, serta apakah ada perubahan warna benjolan.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk melihat struktur organ dalam yang berhubungan dengan kondisi ini, contohnya USG, CT scan, atau MRI. Khusus jenis hernia hiatal, dokter akan memastikan posisi hernia di dalam tubuh dengan rontgen barium dan/atau endoskopi (tindakan memasukkan selang berkamera kecil ke dalam lambung melalui mulut).

Pengobatan hernia

Dokter akan mempertimbangkan pilihan terapi Anda berdasarkan ukuran benjolan hernia serta seberapa parah gejala yang dirasakan.

Untuk hernia tanpa keluhan, dokter akan melakukan pemantauan berkala sambil menilai apakah muncul tanda-tanda komplikasi. Dokter mungkin akan menyarankan pemakaian celana dalam khusus hernia untuk menopang/mendorong benjolan agar tetap di bagian dalam.

Jika Anda memiliki hernia hiatal, Anda dapat meminum obat yang dijual bebas untuk mengurangi keluhan panas dada (heartburn) Anda, seperti antasida. Namunjika benjolan hernia Anda semakin membesar atau menyebabkan keluhan nyeri yang berat, dokter akan memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Ada dua jenis operasi, yaitu operasi terbuka (seperti herniotomi, herniorafi, dan hernioplasti) dan operasi laparoskopi.

Jenis operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan jenis hernia Anda.

Kapan penderita hernia perlu dirawat inap?

Hernia perlu dirawat inap setelah dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Beberapa kasus hernia dapat dilakukan operasi elektif sehingga Anda akan dirawat terlebih dahulu untuk persiapan operasi.

Pencegahan hernia

Kondisi hernia tidak bisa sepenuhnya bisa dicegah. Namun, Anda bisa memodifikasi perilaku gaya hidup untuk menurunkan risiko terjadinya hernia, antara lain:

  • Tidak merokok
  • Jaga berat badan ideal sesuai indeks massa tubuh (IMT)
  • Hindari mengejan keras saat BAB atau pipis
  • Konsumsi makanan berserat tinggi untuk menghindari BAB keras atau sembelit
  • Hindari mengangkat barang yang terlalu berat. Jika Anda harus mengangkatnya, pastikan titik tumpuan di kedua kaki, bukan di pinggang atau punggung
Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Healthline. (2019). Everything you want to know about a hernia.
MedicalNewsToday. (2017). Types and treatment for hernia.


Author dr. Diryati Widyantari dr. Diryati Widyantari
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Laparoskopi

Anda disarankan menjalani operasi laparoskopi jika memiliki batu empedu, tumor dalam perut, Baca Selengkapnya...

Hernioplasty

Hernioplasty bukanlah pengobatan utama, karena hernia seringkali dapat diatasi dengan perubahan gaya Baca Selengkapnya...

Herniorafi

Herniorafi adalah salah satu metode operasi hernia di mana dokter bedah memperbaiki kekuatan dinding Baca Selengkapnya...

Herniotomi

Herniotomi adalah prosedur operasi yang dilakukan untuk membuang kantong hernia.