Hipoksia

Senin, 16 November 2020

Hipoksia

Hipoksia adalah suatu keadaan dimana jaringan tubuh tidak memiliki asupan oksigen yang mencukupi untuk menjalankan fungsi organ dengan normal. Hipoksia terdiri dari 2 kata, yaitu “hipo” yang artinya kurang atau nilainya di bawah normal dan “oksia” yang berarti oksigen.

Banyak orang yang tertukar antara hipoksia dengan hipoksemia. Hal ini dikarenakan kedua kondisi ini seringkali terjadi bersamaan. Hipoksemia merupakan suatu keadaan dimana kadar oksigen rendah pada darah. Maka bisa dikatakan hipoksemia menyebabkan hipoksia. Hal tersebut bisa terjadi karena kebutuhan oksigen tidak seimbang dengan ketersediaan oksigen dalam tubuh.

Hipoksia bisa menjadi tanda adanya gangguan nafas atau sirkulasi (peredaran darah). Hipoksia biasa ditandai dengan rasa sesak nafas.

Gejala atau tanda hipoksia

Gejala hipoksia bisa sangat beragam pada setiap orang. Namun umumnya, hipoksia ditandai dengan gejala berikut:

  • Berkeringat.
  • Nafas pendek.
  • Laju nafas meningkat.
  • Denyut jantung meningkat.
  • Bisa disertai dengan batuk atau gejala penyakit lainnya yang memicu hipoksia.

Jika hipoksia terus berlangsung, gejala yang bisa timbul meliputi:

  • Gelisah dan bingung.
  • Penurunan kesadaran.
  • Perubahan warna kulit menjadi biru.

Gejala hipoksia pada anak dapat terlihat dari perilakunya saat bernapas yang menggunakan mulut, mengeluarkan air liur dari mulut (ngiler), lemas dan rewel.

Hipoksia yang terus-menerus dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti vertigo, perubahan perilaku, gejala gangguan sistem saraf pusat seperti kejang, penurunan IQ, dan gangguan mata seperti katarak.

Komplikasi

Komplikasi jika terus terjadi hipoksia yaitu kematian sel jaringan. Kematian sel jaringan juga bisa terjadi pada sel organ penting seperti jantung dan otak. Kematian sel otak bersifat tidak dapat dikembalikan/irreversibel.

Dokter spesialis untuk hipoksia

Hipoksia merupakan suatu kegawatdaruratan sehingga pasien dengan gejala hipoksia perlu segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat. Keadaan hipoksia pasti memiliki penyebab tertentu yang mendasarinya. Dokter spesialis yang menangani kasus hipoksia tergantung dari penyebabnya. Kondisi ini umumnya ditangani olehdokter spesialis penyakit dalam ataudokter spesialis paru.

Jika ingin buat janji konsultasi online atau rawat jalan di dalam atau luar negeri, gunakan aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Kapan harus konsultasi ke dokter

Penanganan hipoksia harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang tersedia tabung oksigen serta pemantauan ketat untuk memeriksakan kadar oksigen dalam darah.

Biaya berobat hipoksia

Besaran biaya pengobatan hipoksia tergantung pada kondisi pasien, jenis penyakit yang menjadi penyebabnya, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan hipoksia di dalam atau luar negeri, gunakan aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Penyebab hipoksia

Penyebab hipoksia sangat beragam. Penyebab bisa berupa tidak atau kurang tersedianya oksigen, gangguan pada saluran nafas, gangguan pada paru, gangguan pada transportasi oksigen di darah ke jaringan atau gangguan jaringan menerima oksigen. Beberapa penyakit penyakit tersebut bisa berupa:

  • Asma.
  • Anemia.
  • Bronkitis.
  • Emfisema.
  • Pneumonia.
  • Edema paru.
  • Sleep apnea.
  • Pneumothorax.
  • Luka pada paru.
  • Gangguan jantung.
  • Keracunan sianida.
  • Penyakit paru obstruktif kronis.
  • Infeksi menyeluruh (sepsis).
  • Benda asing pada jalan napas.
  • Anti nyeri tertentu yang menekan laju nafas.

Diagnosis hipoksia

Secara umum, hipoksia atau hipoksemia didiagnosa melalui wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik serta pemeriksaan kadar oksigen. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan dengan alat sederhana yaitupulse oximeter. Salah satu jari Anda akan dicapit alat untuk mendeteksi kadar oksigen. Kadar normal yang dideteksi alat tersebut yaitu 95-100%. Kadar oksigen dianggap rendah jika di bawah 90%.

Pemeriksaan bisa juga melalui analisa gas darah dengan pengambilan darah dari pembuluh darah nadi (arteri). Normalnya kadar oksigen di arteri yaitu 75-100 mmHg.

Pemeriksaan lainnya dibutuhkan untuk menentukan penyebab hipoksia dan mendiagnosa penyakit yang mendasarinya. Pemeriksaan bisa berupa rontgen dada, tes fungsi paru, elektrokardiogram (EKG), dan echo jantung.

Cara mengobati hipoksia

Hipoksia dapat diatasi dengan memberi asupan oksigen hingga kadar oksigen mencapai kadar minimal dalam darah yaitu diatas 95%. Oleh karena itu, pengobatan hipoksia harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang tersedia tabung oksigen serta pemantauan ketat kadar oksigen dalam darah.

Pemberian oksigen bisa dengan selang pada hidung, bisa juga masker penyalur oksigen yang dipasang melingkupi hidung dan mulut. Jika kadar oksigen masih juga belum mencapai yang dibutuhkan, maka dipertimbangkan jalur pemberian oksigen dengan pemasangan selang penyalur oksigen pada tenggorokan yang dimasukkan melalui mulut (intubasi) yang kemudian disambungkan dengan mesin bantuan pernafasan, disebut juga ventilator.

Pilihan pemberian oksigen lainnya yaitu terapi oksigen hiperbarik, yaitu ditempatkan pada ruangan tertutup khusus dengan udara yang mengandung tekanan oksigen yang ditingkatkan. Pada keadaan darurat di IGD, dimana terjadi sumbatan saluran nafas atas, bisa juga dilakukanneedle tracheostomy atauneedle cricothyroidotomy, untuk membuat jalur pintas pemberian oksigen langsung ke tenggorokan.

Penanganan utama pada hipoksia yaitu mengobati penyebab. Maka dari itu dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui penyebab hipoksia.

Bisakah hipoksia disembuhkan?

Hipoksia dapat tertangani dengan pemberian oksigen. Namun kesembuhan pasien dengan hipoksia bergantung pada teratasinya penyebab hipoksia atau tidak.

Berapa lama waktu untuk sembuh dari hipoksia?

Lama waktu untuk sembuh dari hipoksia beragam tergantung beratnya hipoksia serta beratnya penyakit yang mendasari sehingga timbul hipoksia.

Cara mencegah hipoksia

Cara terbaik untuk mencegah hipoksia adalah kontrol penyakit paru yang anda miliki dan berobat ke dokter. Jika anda memiliki penyakit paru dengan pemicu spesifik seperti debu, atau dingin, dll, maka jauhi serta hindari pemicu tersebut. Makan makanan yang sehat serta bergizi dan rutin berolahraga dapat mencegah beberapa penyakit paru. Jika hipoksia disebabkan karena asma, maka kontrol asma dengan konsumsi obat rutin dari dokter.

Cara merawat pasien hipoksia di rumah

Merawat pasien hipoksia di rumah dapat dilakukan jika hipoksia sudah teratasi dan stabil. Perawatan di rumah yaitu tetap mengkonsumsi obat dari dokter dan kontrol ke dokter sesuai jadwal. Pantau kadar oksigen jika memiliki gejala sesak. Yang terpenting yaitu atasi penyebab hipoksia serta menjalani gaya hidup sehat seperti tidak merokok, menghindari asap rokok, makan makanan sehat bergizi serta olahraga teratur.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Hipotensi

Hipotensi (disebut juga tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan medis dimana didapatkan tekanan Baca Selengkapnya...

Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang ditandai dengan turunnya suhu tubuh hingga Baca Selengkapnya...