Ibu Hamil, Waspadai Tanda Keguguran Ini

Jumat, 11 Desember 2020

Ibu Hamil, Waspadai Tanda Keguguran Ini

LinkSehat Keguguran adalah sebuah istilah untuk berhentinya kehamilan yang biasanya terjadi sebelum memasuki minggu ke-20 kehamilan. Dilansir dalamAmerican College of Obstetricians and Gynecologists(ACOG),keguguran dini sering terjadi, yakni sekitar 10% dari kehamilan yang diketahui. Tetapi angka tersebut bisa lebih tinggi, karena banyak keguguran terjadi di awal kehamilan sehingga seorang wanita tidak menyadari bahwa dia hamil.

Keguguran dapat terjadi karena berbagai alasan medis yang umumnya di luar kendali seseorang. Dengan mengetahui faktor risiko, penyebab, dan tanda-tanda keguguran dapat membantu Anda untuk lebih memahami bagaimana keguguran bisa terjadi dan segera perawatan yang mungkin dibutuhkan.

Umumnya keguguran terjadi pada trimester pertama atau 12 minggu pertama kehamilan. Minggu-minggu awal kehamilan adalah saat seorang wanita berada pada risiko keguguran tertinggi. Namun, saat usia kehamilan mencapai 6 minggu, risiko keguguran akan menurun. Dari minggu ke-13 hingga minggu ke-20 kehamilan, risiko keguguran semakin menurun. Tetapi penting diingat bahwa risiko keguguran tidak banyak berubah setelah ini, karena komplikasi dapat muncul kapan saja selama kehamilan.

Jenis-jenis Keguguran

Ada banyak jenis keguguran yang dibedakan berdasarkan gejala dan tahap kehamilan Anda. Dokter spesialis kandungan akan mendiagnosis kondisi kehamilan Anda dan menentukan jenis keguguran yang di antaranya:

  • Keguguran total atau abortus komplit, yaitu semua jaringan kehamilan telah dikeluarkan dari tubuh Anda.
  • Keguguran tidak lengkap atau abortus inkomplit, yaitu Anda telah mengeluarkan beberapa jaringan atau bahan plasenta, tetapi beberapa masih tertinggal di dalam tubuh Anda.
  • Keguguran yang terlewat atau abortus tak terduga, yaitu embrio mati tanpa sepengetahuan Anda dan Anda tidak melahirkan bayi.
  • Keguguran yang mengancam atau ancaman abortus, yaitu adanya perdarahan dan kram menunjukkan kemungkinan keguguran yang akan datang.
  • Keguguran yang tak terhindarkan atau abortus insipiens, yaitu adanya perdarahan, kram, dan pelebaran serviks yang menandakan bahwa keguguran tidak bisa dihindari.
  • Keguguran septik, yaitu adanya infeksi di dalam rahim Anda.

Tanda-tanda Keguguran

Gejala keguguran berbeda-beda, karena tergantung pada tahap kehamilan Anda. Dalam beberapa kasus, keguguran dapat terjadi sangat cepat bahkan sebelum Anda menyadari bahwa Anda sedang hamil. Waspadai tanda dan gejala keguguran berikut ini:

  • Keluar bercak.
  • Perdarahan di vagina.
  • Sakit perut atau kram yang parah.
  • Nyeri punggung ringan hingga parah.
  • Keluarnya jaringan atau cairan dari vagina.

Segera hubungi dokter spesialis kandungan atau penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami tanda dan gejala di atas selama kehamilan Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tanda paling umum terjadinya keguguran adalah perdarahan dari vagina. Perdarahan bisa datang dan pergi selama beberapa hari. Namun, perdarahan ringan di vagina relatif sering terjadi selama trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan dan tidak selalu berarti Anda mengalami keguguran. Jika Anda mengalami perdarahan di vagina, hubungi dokter sesegera mungkin.

Jika Anda pernah mengalami 3 kali atau lebih keguguran secara berturut-turut (keguguran berulang) dan khawatir dengan kondisi kehamilan Anda saat ini, Anda bisa langsung pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Cara Membedakan Keguguran atau Menstruasi

Umumnya keguguran terjadi sebelum Anda tahu bahwa Anda sedang hamil. Beberapa gejala keguguran yaitu perdarahan dan kram layaknya periode menstruasi.

Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk membedakan antara gejala keguguran atau menstruasi. Saat Anda mencoba membedakan antara menstruasi dan keguguran, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

  • Perhatikan gejala keguguran, seperti nyeri punggung atau nyeri perut yang parah dan semakin memburuk, serta keluarnya cairan dan gumpalan darah yang besar.
  • Waktu munculnya gejala, karena keguguran di awal kehamilan bisa disalah artikan sebagai menstruasi. Namun, ini kecil kemungkinannya setelah memasuki usia 8 minggu kehamilan.
  • Durasi munculnya gejala, karena gejala keguguran biasanya semakin memburuk dan berlangsung lebih lama dari satu periode menstruasi.

Jika Anda mengalami pendarahan hebat atau yakin bahwa Anda mengalami keguguran, Anda harus menghubungi dokter spesialis kandungan atau layanan medis darurat.

Keguguran saat Hamil Anak Kembar

Hamil anak kembar biasanya terjadi ketika ada dua sel telur yang dibuahi. Hamil anak kembar juga bisa terjadi ketika satu sel telur yang dibuahi kemudian terbelah menjadi dua embrio terpisah.

Ada pertimbangan tambahan saat seorang wanita hamil anak kembar. Memiliki lebih dari satu bayi di dalam rahim dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Wanita yang hamil anak kembar lebih rentan mengalami komplikasi, seperti kelahiran prematur, preeklamsia, atau keguguran.

Selain itu, jenis keguguran yang disebutvanishing twin syndrome atausindrom kembar hilang dapat memengaruhi beberapa wanita yang hamil anak kembar.Vanishing twin syndrome terjadi ketika hanya ada satu janin yang dapat dideteksi, padahal sebelumnya dinyatakan hamil anak kembar.

Sebelum penggunaan USG, diagnosis kematian anak kembar dilakukan melalui pemeriksaan plasenta setelah melahirkan. Saat ini, dengan melakukan USG dini, keberadaan janin kembar atau multipel dapat dideteksi selama trimester pertama kehamilan. Kemudian USG lanjutan dapat melihat hilangnya saudara kembar atauvanishing twin syndrome.

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko keguguran yang harus Anda waspadai, di antaranya:

  • Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko keguguran lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda. Pada usia 35 tahun, Anda memiliki risiko keguguran sekitar 20%. Pada usia 40 tahun, risikonya menjadi sekitar 40%. Lalu pada usia 45 tahun, risikonya sekitar 80%.
  • Kekurangan atau kelebihan berat badan berpengaruh terhadap peningkatan risiko keguguran.
  • Masalah rahim atau serviks dapat memicu keguguran, seperti kelainan rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah.
  • Wanita yang memiliki kondisi kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol, memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
  • Wanita yang pernah mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.
  • Tes prenatal invasif. Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan sampel vilus korionik dan amniosentesis, memiliki sedikit risiko keguguran.
  • Merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang. Wanita yang merokok saat hamil memiliki risiko keguguran yang lebih besar dibandingkan non-perokok. Penggunaan alkohol yang berlebihan dan obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko keguguran.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Terkadang keguguran terjadi karena kehamilan berkembang di luar rahim yang dikenal sebagai kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik berpotensi serius, karena Anda berisiko mengalami pendarahan internal. Beberapa gejala kehamilan ektopik yang biasanya muncul antara minggu ke-5 dan ke-14 kehamilan, termasuk:

  • Nyeri di ujung bahu.
  • Diare dan muntah.
  • Merasa sangat lemah dan pusing, Anda mungkin pingsan.
  • Nyeri perut yang terus-menerus dan parah, biasanya di satu sisi.
  • Perdarahan atau bercak dari vagina, biasanya terjadi setelah muncul rasa sakit.

Hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu gejala di atas. Jika Anda telah mengeluarkan jaringan janin dari vagina, simpan di dalam wadah bersih dan bawa ke rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan untuk dianalisis.

Waspadai jika Anda memiliki tanda-tanda keguguran dan segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kandungan.Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Keguguran

Meski banyak dikhawatirkan para ibu hamil, tidak ada langkah spesifik untuk mencegah keguguran Baca Selengkapnya...

Peluang Kehamilan Setelah Keguguran

Meski keguguran menimbulkan trauma, banyak wanita yang justru mempertanyakan kapan waktu yang tepat Baca Selengkapnya...

Pemulihan Pasca Keguguran

Pasca keguguran, Anda membutuhkan waktu untuk pemulihan dan memutuskan untuk hamil kembali.

Jatuh Saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?

Berdasarkan usia kehamilan, berikut ini kondisi yang mungkin terjadi jika Anda jatuh saat hamil.