Jatuh Saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?

Senin, 30 November 2020

Jatuh Saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?

LinkSehat - Kehamilan tidak hanya mengubah bentuk tubuh Anda secara keseluruhan, tetapi juga mengubah cara Anda berjalan. Pusat gravitasi akan menyesuaikan besar perut Anda selama hamil yang menyebabkan Anda kesulitan menjaga keseimbangan tubuh.

Demi menghindari jatuh saat hamil, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri dan bayi di dalam kandungan dari cedera. Ini termasuk perlindungan alami dari cairan ketuban dan otot yang kuat di rahim.

Jatuh saat hamil bisa terjadi kapan saja, segera hubungi dokter spesialis kebidanan & kandungan meski Anda hanya mengalami cedera ringan. Dilakukan demi memastikan kondisi Anda dan bayi Anda sehat.

Apakah Jatuh saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?

Salah satu kekhawatiran jika jatuh saat hamil adalah risiko keguguran. Cedera memang dapat menyebabkan keguguran, tapi tergantung tahap kehamilan dan tingkat keparahan cedera.

Tubuh wanita mampu menahan sejumlah benturan dan memar saat mengandung bayi. Namun, kondisi tertentu meningkatkan risiko keguguran di 20 minggu pertama atau setelah 20 minggu pertama pasca cedera.

Berdasarkan usia kehamilan, berikut ini kondisi yang mungkin terjadi jika Anda jatuh saat hamil.

Jatuh di Awal Kehamilan (Trimester Pertama dan Kedua)

Secara umum, jatuh di awal kehamilan tidak cenderung menyebabkan keguguran. Sebuah penelitian diAmerican Family Physician, selama trimester pertama kehamilan, dinding rahim yang tebal dan tulang panggul akan melindungi janin dengan baik dari cedera. Pada trimester kedua kehamilan, volume cairan ketuban yang melimpah akan melindungi janin dari cedera.

Jatuh di Akhir Kehamilan (Trimester Ketiga)

Ukuran rahim Anda membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester ketiga, rahim memiliki dinding tipis dan posisi bayi berada di area yang menonjol. Terbentur sudut tumpul pada trimester ketiga mungkin berisiko menyebabkan solusio plasenta, yaitu lapisan plasenta terlepas dari rahim.

Plasenta adalah organ tidak elastis yang melekat pada organ elastis (rahim). Solusio plasenta dapat terjadi ketika cedera melibatkan akselerasi dan deselerasi yang merusak bentuk rahim dan melepaskan plasenta dari tempat implantasinya.

Jatuh saat hamil juga paling sering terjadi di trimester ketiga kehamilan. Perut Anda yang membesar menyebabkan gravitasi Anda cenderung ke depan, sehingga sulit untuk menyeimbangkan tubuh. Hormon kehamilan, khususnya hormon relaxin juga membuat kaki Anda tidak stabil.

Hormon relaxin diproduksi oleh tubuh untuk mengendurkan otot ligamen di panggul dan melebarkan serviks sebagai persiapan sebelum melahirkan. Sehingga persendian Anda menjadi lebih kendur selama kehamilan dan kemungkinan jatuh semakin tinggi.

Apakah Jatuh saat Hamil Berbahaya Bagi Bayi?

Jatuh sangat menyakitkan dan Anda mungkin panik setelahnya. Dilansir dalamWhat to Expect, sangat kecil kemungkinan bahwa tidak sengaja jatuh saat hamil dapat menyakiti bayi di dalam kandungan Anda. Pada setiap tahap kehamilan, perut Anda semakin kuat menahan beberapa kondisi sulit untuk melindungi bayi Anda. Mereka dikelilingi oleh cairan ketuban yang meminimalisir guncangan.

Cairan ketuban bisa pecah jika kecelakaan yang Anda alami sangat parah. Ketika lapisan pelindung tidak mampu menahan, kemungkinan kecelakaan tersebut akan memengaruhi bayi Anda. Jadi, meskipun Anda merasa sakit saat tidak sengaja jatuh saat hamil, cobalah untuk tidak stres dan rileks demi keselamatan bayi di dalam kandungan Anda.

Rahim mungkin tidak akan mengalami kerusakan permanen atau trauma akibat jatuh ringan. Namun, jika Anda terjatuh sangat keras dan terbentur sudut tertentu, kemungkinan Anda akan mengalami sejumlah komplikasi. Contoh potensi komplikasi yang muncul akibat jatuh saat hamil yaitu:

  • Patah tulang.
  • Solusio plasenta.
  • Cedera tengkorak janin.
  • Perubahan status mental.

Berdasarkan penelitian diMedscapetahun 2010, sebanyak 27% wanita jatuh saat hamil dan 10% jatuh sebanyak dua kali atau lebih. Wanita hamil harus menyadari risiko jatuh saat hamil. Anda harus melakukan pencegahan, terutama jika kondisi kehamilan rentan dan berisiko tinggi.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Jatuh saat Hamil?

Jika Anda sedang hamil dan tidak sengaja terjatuh atau mengalami cedera ringan lainnya, tetap hubungi dokter untuk melihat ada tidaknya risiko berbahaya. Meskipun Anda tidak merasa cedera, tapi lebih baik berjaga-jaga agar tetap aman daripada menyesal di kemudian hari, terutama pada tahap akhir kehamilan.

Apabila Anda mengalami sakit perut, sakit punggung, kram, pusing, mengalami kontraksi, keputihan, atau pendarahan, segera hubungi dokter untuk langsung mendapatkan penanganan di ruang gawat darurat.

Dalam keadaan apa pun, jangan menunggu melaporkan cedera atau masalah lainnya, terutama jika Anda merasakan tingkat pergerakan janin menurun. Evaluasi oleh dokter spesialis kandungan perlu dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi (USG),external fetal monitoring(EFM), atau teknik pencitraan lainnya. Ini dilakukan untuk memastikan Anda dan bayi dalam kondisi sehat.

Jangan malu meminta bantuan saat Anda kembali beraktivitas di luar ruangan supaya tidak terjatuh untuk kedua kalinya.

Tips Mencegah Jatuh saat Hamil

Pada situasi tertentu, Anda mungkin tidak bisa mencegah jatuh. Untuk meminimalisir hal tersebut, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah jatuh saat hamil di masa mendatang. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

  • Kenakan sepatu dengan desain permukaan yang tidak licin.
  • Berpegangan pada pegangan tangan yang tersedia saat menuruni anak tangga.
  • Berjalan di permukaan yang rata jika memungkinkan dan hindari berjalan di rumput.
  • Hindari sepatuhigh heelsatauwedgeyang mudah tersandung saat dipakai berjalan.
  • Perhatikan langkah jika ada permukaan air atau cairan lain di lantai agar Anda tidak tergelincir.
  • Hindari membawa beban berat dan besar yang membuat Anda tidak bisa melihat langkah saat berjalan.
  • Anda tidak perlu menghindari aktivitas fisik karena takut jatuh saat hamil. Cobalah aktivitas fisik yang bisa dilakukan di atas permukaan yang rata, sepertitreadmill.

Mengalami kecelakaan atau cedera di masa kehamilan sangat mengganggu. Tapi tetap percaya bahwa Anda dan bayi Anda akan baik-baik saja. Segera bicarakan dengan dokter setelah Anda cedera, bahkan cedera ringan sekali pun demi menenangkan pikiran dan memastikan bahwa Anda ditangani tepat waktu oleh ahlinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Jatuh ringan sering kali tidak menimbulkan masalah pada Anda atau bayi di dalam kandungan Anda. Namun, ada beberapa gejala yang mengindikasikan bahwasanya Anda mungkin perlu mencari pertolongan medis setelah terjatuh. Gejala ini termasuk:

  • Pernah jatuh yang mengakibatkan pukulan tepat di bagian perut Anda.
  • Mengalami kebocoran cairan ketuban atau pendarahan di vagina.
  • Mengalami sakit parah, terutama di area panggul, perut, atau rahim.
  • Mengalami kontraksi lebih cepat atau mulai mengalami kontraksi setelah jatuh.
  • Bayi di dalam kandungan tidak sering bergerak seperti biasanya.

Selama kehamilan Anda, dokter akan terus memantau posisi bayi dan plasenta. Mendapatkan perawatan prenatal secara teratur dapat membantu Anda melahirkan bayi yang sehat.

Apabila Anda mengalami gejala di atas atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Peluang Kehamilan Setelah Keguguran

Meski keguguran menimbulkan trauma, banyak wanita yang justru mempertanyakan kapan waktu yang tepat Baca Selengkapnya...

Kehamilan Ektopik

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Penyebab dan Risiko Kehamilan Lebih Dari 42 Minggu

Kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm.

Ini Alasan Mengapa Istirahat Panggul Dibutuhkan Selama Kehamilan

Ada beberapa alasan medis mengapa dokter menyarankan untuk istirahat panggul saat hamil.